Qatar adalah salah satu negara dengan solidaritas besar terhadap Turki.
CB,
ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya akan
terus memperkuat kerja sama bilateral dengan Qatar. Kerja sama itu
mencakup bidang pertahanan, perdagangan, pariwisata, dan energi.
Menurut Erdogan, Qatar adalah salah satu negara yang memiliki rasa
solidaritas besar terhadap Turki. "Kami tidak pernah melupakan dan tidak
akan pernah melupakan solidaritas yang ditunjukkan kepada negara kita
oleh saudara-saudara Qatar kami dalam hampir semua masalah," kata
Erdogan pada Ahad (13/1).
Menurutnya Qatar telah membantu
pemerintahannya saat menghadapi upaya kudeta pada 15 Juli 2016. Selain
itu, tahun lalu, saat nilai mata uang Turki merosot akibat sanksi
ekonomi Amerika Serikat (AS), Doha juga berdiri di samping Ankara.
Erdogan
mengapresiasi solidaritas yang telah diperlihatkan Qatar. Hal itu juga
yang diperkirakan memotivasi Turki membela Qatar ketika menghadapi aksi
boikot dan blokade oleh beberapa negara Teluk, yakni Arab Saudi, Mesir,
Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain pada Juni 2017.
Kala
itu, Turki memasok berbagai kebutuhan pokok untuk Qatar. Sebab blokade
oleh keempat negara Teluk menyebabkan pengiriman barang-barang
terhambat.
Hingga kini krisis diplomatik antara Qatar dan
Saudi, Mesir, UEA, dan Bahrain masih berlangsung. Belum ada tanda-tanda
krisis itu akan segera berakhir.
Saudi, Mesir, Bahrain,
dan UEA memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar karena Doha
mendukung kelompok teroris di kawasan. Tudingan itu segera dibantah
tegas oleh Qatar.
Walaupun Doha membantah, Saudi dan
koalisinya tetap memberlakukan blokade serta embargo terhadap Qatar.
Saudi dan koalisinya kemudian mengajukan 13 tuntutan. Tuntutan itu harus
dipenuhi bila Doha ingin terbebas dari blokade.
Adapun
tuntutan itu antara lain meminta Qatar memutuskan hubungan diplomatik
dengan Iran, menghentikan pendanaan terhadap kelompok teroris, dan
menutup media penyiaran Aljazirah. Qatar telah menolak memenuhi tuntutan
tersebut karena dianggap tidak logis.