Jumat, 25 Januari 2019

Sekjen PBB: Hubungan Antara AS, Rusia, dan China Disfungsional


Sekjen PBB: Hubungan Antara AS, Rusia, dan China Disfungsional
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Foto/REUTERS

DAVOS - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengatakan dunia sedang menghadapi fragmentasi yang mengkhawatirkan. Dia juga memperingatkan hubungan antara Amerika Serikat, Rusia dan China sangat mencemaskan.

"Hubungan antara tiga kekuatan paling penting; Rusia, Amerika Serikat dan China, disfungsional (tidak pernah berfungsi) seperti sekarang ini," kata Guterres pada hari Kamis dalam Forum Ekonomi Dunia yang berlangsung di Davos.

Menurut Guterres kondisi dunia sedan mengalami pergeseran dari sebelumnya didominasi oleh dua negara adidaya yang pernah terlibat Perang Dingin kini China ikut berperan. "Menciptakan situasi kacau," ujarnya.


"Kita tidak lagi hidup di dunia bipolar atau unipolar, tetapi kita belum berada di dunia multipolar," kata Guterres, yang dilansir AFP, Jumat (25/1/2019).

"Hubungan kekuatan menjadi tidak jelas," imbuh dia sembari mendesak semua negara untuk bekerja sama dan mendukung multilateralisme.

Amerika Serikat telah terkunci dalam perang dagang dengan China dan perseteruan lainnya yang telah mengguncang pasar keuangan dunia dan memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Sedangkan hubungan AS dengan Rusia juga memburuk yang dipicu tuduhan bahwa Moskow campur tangan politik dalam negeri Washington dan nasib perjanjian kontrol senjata nuklir era Perang Dingin yang diambang hancur.

"Disfungsi ini terbukti dalam ekonomi, tetapi itu juga di Dewan Keamanan PBB," kata Guterres yang meratapi kelumpuhan badan puncak PBB tersebut.

"Kita berada di dunia di mana tantangan global semakin terfragmentasi, dan responsnya semakin terfragmentasi," katanya.

"Jika ini tidak dibalik, ini adalah resep untuk bencana," imbuh dia. 




Credit  sindonews.com