Perayaan Hari Kemerdekaan ke-72 Korea Utara. (Foto: REUTERS/Danish Siddiqui)
Setelah 21 tembakan penghormatan, puluhan infanteri berbaris melewati alun-alun Kim II Sung. Beberapa di antaranya menggunakan goggle night-vision dan peluncur granat. Kendaraan pengangkut tentara, peluncur roket, tank, dan pesawat tempur bergerak dalam formasi perayaan.
Hari Kemerdekaan ke-72 Korea Utara. (Foto: AFP PHOTO / Ed JONES)
|
Puncaknya, senjata misil keluar. Namun hanya senjata anti-kapal Kumsong-3 dan senjata darat-udara Pongae-5 yang dipamerkan.
Tidak terlihat ada Hwasong-14 dan Hwasong-15 yang kemampuan serangannya bisa menjangkau daratan AS. Senjata yang sudah dites pada tahun lalu itu sempat mengubah keseimbangan strategi berbagai negara.
Hari Kemerdekaan ke-72 Korea Utara. (Foto: REUTERS/Danish Siddiqui)
|
"Sepertinya Korea Utara benar-benar mencoba mengurangi kebiasaan alami militer [dalam parade kemerdekaan]," kata Chad O'Caroll, Managing Director Korea Risk Group, diberitakan AFP, Minggu (9/9).
"Tidak ada penampilan ICBM, IRBM (Intermediate-range ballictic missiles), yang tidak selaras dengan ide komitmen Korea Utara untuk denuklirisasi. Jadi saya pikir itu akan bisa diterima dengan baik," ucap 'Caroll.
Perayaan Hari Kemerdekaan ke-72 Korea Utara. (Foto: REUTERS/Danish Siddiqui)
|
Sebelumya sempat dikhawatirkan Korea Utara bakal memamerkan ICBM saat parade. Bila itu dilakukan diprediksi bakal mengganggu upaya damai dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Pada Juni lalu Kim sudah bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Singapura membicarakan denuklirisasi. Kemudian pada akhir bulan ini Kim akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk membahas perdamaian.
Credit cnnindonesia.com