Minggu, 15 April 2018

Suriah Diserang, Khamenei Sebut Trump Penjahat Kriminal



Suriah Diserang, Khamenei Sebut Trump Penjahat Kriminal 
 Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut Donald Trump, Emmanuel Macron, dan Theresa May sebagai pelaku kriminal karena menyerang Suriah. (Reuters/leader.ir)
 
 
 
Jakarta, CB -- Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut Presiden AS, Donald Trump, juga Presiden Perancis, Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Inggris, Theresa May, sebagai penjahat kriminal karena menyerang Suriah, Sabtu (14/4).

"Serangan ke Suriah pada pagi ini adalah kejahatan. Presiden Amerika, Presiden Perancis, dan Perdana Menteri Inggris adalah kriminal," ujar Khamenei, sebagaimana dikutip Reuters.

Khamenei pun mengatakan bahwa AS tak akan mendapatkan keuntungan apa pun dari serangan ini.


"Mereka tidak akan mendapat keuntungan, seperti saat mereka ke Irak, Suriah, dan Afghanistan di masa lalu, melakukan kejahatan dan tak mendapat keuntungan," kata Khamenei.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehghan, juga melontarkan kecaman atas serangan ini.

"Rakyat Suriah akan menjawab serngan ini dan warga dunia harus mengecam agresi ini," ucap Dehghan.

Wakil kepala angkatan bersenjata Iran, Yadollah Javani, bahkan mengatakan bahwa AS harus bertanggung jawab jika serangan ini memicu konflik yang lebih besar.

"Dengan serangan ini, situasi akan menjadi lebih kompleks dan semuanya karena AS, yang akan bertanggung jawab atas dampak dari peristiwa kawasan selanjutnya yang tentu tak akan sesuai dengan kepentingan mereka," tutur Javani.

AS, Iran, dan Inggris melancarkan serangan rudal ke tiga titik di Suriah sebagai tanggapan atas dugaan penggunaan senjata kimia di daerah kekuasaan pemberontak di Douma yang menewaskan 40 orang pekan lalu.

Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa negaranya juga menentang penggunaan senjata kimia, tapi tak terima jika isu itu dijadikan alasan untuk menggempur negara lain.

Selama ini, Iran dikenal sebagai sekutu terdekat Suriah, selain Rusia, yang selalu mendukung rezim Bashar al-Assad.



Mantan Duta Besar Iran untuk Suriah yang kini menjadi analis politik, Hossein Sheikholeslam, mengatakan bahwa serangan ini justru akan mempersatukan bangsa Suriah.

"Serangan ini akan menstabilkan pemerintah Suriah dan mempersatukan berbagai suku di Suriah karena warga mulai sadar kehormatan mereka dan kepentingan mempertahankan kemerdekaan, integritas wilayah, dan pemerintahan negara mereka," katanya.



Credit  cnnindonesia.com