CB, Jakarta - Perdana Menteri India Narendra Modi akhirnya angkat bicara atas kasus pemerkosaan terhadap
Asifa, 8 tahun, yang menjadi korban geng pemerkosa di India. Asifa
diculik, dibius, dan diperkosa beramai-ramai selama hampir lima hari di
sebuah kuil Hindu di Jammu, India, pada Januari 2018. Jasadnya ditemukan
di tengah hutan dengan luka bekas cekikan.
“Insiden-insiden semacam ini sedang didiskusikan dalam dua hari terakhir dan kejadian ini tidak dapat dipisahkan dari sebuah kehidupan sosial masyarakat. Sebagai sebuah negara, sebagai sebuah masyarakat, kami semua merasa malu dengan hal ini. Negara menjamin tidak ada pelaku yang bisa menghindar. Keadilan lengkap akan dilakukan. Putri-putri kami pasti akan mendapatkan keadilan,” kata Modi, seperti dikutip Timesofindia.indiatimes.com, Sabtu, 14 April 2018.
Perdana Menteri Modi mendesak masyarakat India agar bekerja sama serta membersihkan lingkungan sosial dari setan-setan pemerkosa dan kekerasan seksual terhadap perempuan. Untuk mencapai hal ini, diperlukan perubahan yang dimulai dari keluarga dengan cara menanamkan nilai-nilai sosial pada anak-anak.
“Ketika seorang anak perempuan pulang terlambat, kita harus cepat
menanyakan, dari mana saja mereka. Ketika seorang anak laki-laki pulang
larut malam, kita pun harus menanyakan pertanyaan yang sama. Kita harus
memperkuat sistem kekeluargaan kita, nilai-nilai sosial kita, hukum, dan
lainnya,” ujar Modi.
Asifa Bano, anak perempuan usia 8 tahun, menjadi korban kekejaman sekelompok orang anti- Muslim di India dan praktek suap polisi India.
Sebelumnya, Modi berada dalam tekanan untuk memberikan respons atas kasus pemerkosaan terhadap Asifa. Partai berkuasa di India, BJP, ikut dikecam Kongres India serta partai-partai oposisi lain atas tuduhan telah melindungi dan menghambat penyelesaian kasus-kasus pemerkosaan di India.
“Insiden-insiden semacam ini sedang didiskusikan dalam dua hari terakhir dan kejadian ini tidak dapat dipisahkan dari sebuah kehidupan sosial masyarakat. Sebagai sebuah negara, sebagai sebuah masyarakat, kami semua merasa malu dengan hal ini. Negara menjamin tidak ada pelaku yang bisa menghindar. Keadilan lengkap akan dilakukan. Putri-putri kami pasti akan mendapatkan keadilan,” kata Modi, seperti dikutip Timesofindia.indiatimes.com, Sabtu, 14 April 2018.
Perdana Menteri Modi mendesak masyarakat India agar bekerja sama serta membersihkan lingkungan sosial dari setan-setan pemerkosa dan kekerasan seksual terhadap perempuan. Untuk mencapai hal ini, diperlukan perubahan yang dimulai dari keluarga dengan cara menanamkan nilai-nilai sosial pada anak-anak.
Asifa Bano, anak perempuan usia 8 tahun, menjadi korban kekejaman sekelompok orang anti- Muslim di India dan praktek suap polisi India.
Sebelumnya, Modi berada dalam tekanan untuk memberikan respons atas kasus pemerkosaan terhadap Asifa. Partai berkuasa di India, BJP, ikut dikecam Kongres India serta partai-partai oposisi lain atas tuduhan telah melindungi dan menghambat penyelesaian kasus-kasus pemerkosaan di India.
Credit TEMPO.CO