Presiden Macron menyatakan pihaknya meyakinkan
Trump untuk terus terlibat di Suriah dalam jangka panjang.
(REUTERS/Francois Mori/Pool)
Sehari setelah Perancis bergabung dengan Amerika Serikat dan Inggris meluncurkan serangan perdana terhadap sasaran rezim, Macron berkeras intervensi itu merupakan tindakan sah dan mendorong kekuatan internasional untuk mendorong solusi diplomatik atas perang saudara tujuh tahun di Suriah.
"Kami tidak menyatakan perang terhadap rezim Bashar al-Assad," kata politikus liberal itu di awal wawancara selama tiga jam yang disiarkan di televisi dalam rangka setahun menjabat, dikutip AFP pada Minggu (16/4).
Namun, Macron berpendapat intervensi militer besar pertamanya sebagai presiden itu penting untuk mengirim sinyal bahwa penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil tidak bisa dibiarkan begitu saja.
|
Serangan pada Sabtu mengincar tiga fasilitas diduga pabrik senjata kimia, sebagai respons atas insiden yang disebut negara-negara Barat sebagai serangan gas dengan korban puluhan jiwa di kota Douma.
"Kami punya hak internasional penuh mengintervensi kasus ini," kata Macron.
Dia mengatakan AS, Perancis dan Inggris mengincar "situs yang sangat terarah pada penggunaan senjata kimia" dalam misi yang berlangsung "sempurna."
Dia pun berpendapat operasi itu sah meski tidak disetujui Perserikatan Bangsa-Bangsa, merujuk pada resolusi PBB pada 2013 yang menyatakan Suriah mesti menghancurkan senjata kimianya.
|
Macron menyiratkan Perancis memainkan peran penting dalam mengubah pikiran Trump hingga tetap terlibat dalam konflik.
"Sepuluh hari lalu, Presiden Trump mengatakan Amerika Serikat wajib menarik diri dari Suriah," kata Macron.
"Saya yakinkan Anda, kami telah meyakinkannya bahwa penting untuk tetap terlibat dalam jangka panjang," kata Macron masih dalam wawancara BFMTV.
Merujuk pada pernyataan Trump terhadap Rusia di Twitter, Macron mengatakan "hal kedua yang kami yakinkan padanya adalah dia mesti membatasi serangannya pada senjata kimia, ketika terjadi kehebohan media via twit, saya yakin Anda mengetahuinya."
Credit cnnindonesia.com