Senin, 16 April 2018

Jerman Minta Rusia Perbaiki Sikap


Jerman Minta Rusia Perbaiki Sikap
Menlu Jerman Heiko Maas mengkritik Rusia atas serangkaian aktivitasnya di luar negeri. (Reuters/Fabrizio Bensch)


Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengkritik Rusia atas serangkaian aktivitas Moskow di luar negeri dan menuding negara tersebut bertanggung jawab di balik serangan siber terhadap institusinya. Dia juga meminta Moskow memperbaiki sikapnya.

Maas mendaftar serangkaian tindakan problematis, termasuk ketiadaan perkembangan pada implementas gencatan senjata di Ukraina timur, serangan racun di Inggris, dukungan terhadap pemerinth Suriah dan pengaruh pada pemilu negara Barat.

"Kami mengalami serangan di Kementerian Luar Negeri, di mana kami harus berasumsi serangan itu berasal dari Rusia," kata Maas kepada ZDF, dikutip Reuters. "Dan saya rasa tidak hanya masuk akal, tapi penting untuk menyatakan kami tidak memandang tindakan-tindakan itu sebagai kontribusi konstruktif."


Sejumlah pejabat pemerintah Jerman pada Februari lalu mengungkap serangan "terisolasi" pada jaringan komputer pemerintah yang pertama kali diketahui pada Desember.

Kepala intelijen domestik Jerman pekan lalu mengatakan "ada kemungkinan besar" Moskow berada di balik serangan tersebut.

Maas, Politikus Sosial Demokrat yang mengadopsi sikap lebih keras pada Rusia ketimbang para pendahulunya, menyebut Moskow semakin sulit diajak kerja sama, tapi Berlin berkomitmen mempertahankan dialog, terutama soal krisis Suriah.

"Ini waktunya, saya rasa, untuk menunjukkan bahwa kami mengharapkan kontribusi konstruktif dari Rusia, termasuk soal konflik Suriah. Dan juga mereka tidak selalu melindungi (Presiden Suriah Bashar) al-Assad."

Rusia menampik berupaya memengaruhi pemilihan umum negara Barat dan menepis tudingan keterlibatan dalam serangan siber di Jerman. Moskow juga menampik terlibat dalam serangan terhadap mantan agen mata-matanya di Inggris, Sergei Skripal.

Serangan udara yang mengincar fasilitas senjata kimia Suriah memperparah ketegangan antara Moskow dan negara-negara Barat. Sebelumnya, 130 diplomat Rusia diusir karena serangan racun tersebut.

Suriah menampik menggunakan senjata kimia terhadap warga sipilnya sendiri.






Credit  cnnindonesia.com