Rabu, 14 Maret 2018

Rusia Miliki Rudal Hipersonik Sarmat, Selamat Tinggal Rudal Setan


Rusia Miliki Rudal Hipersonik Sarmat, Selamat Tinggal Rudal Setan
Rudal balistik antarbenua (ICBM) R-36M Rusia yang oleh NATO dinamai sebagai rudal Setan. Foto/Russia Today


MOSKOW - Rusia segera memensiunkan keluarga rudal balistik antarbenua (ICBM) R-36M era Soviet, yang dinamai NATO sebagai rudal Setan. Rudal ikonik ini akan “dibuang” karena negara rival Amerika Serikat (AS) ini sudah memiliki ICBM Sarmat dengan sistem hipersonik.

”(Rudal Setan) ini berada di akhir rentang hidupnya, dan kita akan mulai membuang rudal itu,” kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yury Borisov.

Borisov tidak merinci model pasti dari rudal Setan yang akan disingkirkan. ICBM R-36M pertama kali digunakan pada tahun 1975 dan menjadi wahana nuklir strategis berbasis silo yang paling kuat di dunia. Dua modifikasi dari rudal itu telah dibuat tak lama setelah versi aslinya digunakan.

Modifikasi terbaru dari rudal yang mengandalkan liquid-propelled ini dikenal di Rusia sebagai R-36M2 Voevoda. Namun, entah mengapa di Barat dijuluki dengan nama yang lebih menakutkan, yakni “Setan”.

Menurut Borisov, senjata yang menua tersebut akan diganti dengan rudal Sarmat generasi baru, yang kini jadi tambahan terbaru koleksi senjata di gudang amunisi Rusia.

”Tidak ada keraguan bahwa pada akhir kemampuan Voevoda, kita akan mendapatkan rudal Sarmat baru,” ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Selasa (13/3/2018).


Sebelumnya,  Borisov mengumumkan bahwa industri senjata negaranya sudah siap untuk memproduksi massal ICBM Sarmat berkecepatan hipersonik.

"Semua masalah praktis, ilmiah, teknis dan pembuatan terkait telah diatasi. Fasilitas yang diperlukan untuk pembuatan misil (Sarmat) yang diperintahkan oleh Kementerian Pertahanan, sudah siap,” kata Borisov kepada surat kabar Krasnaya Zvezda.

Pada tanggal 1 Maret, Presiden Vladimir Putin mengatakan dalam pidato kenegaraannya di hadapan Majelis Federal bahwa Rusia telah memulai produksi massal senjata dengan sistem Avangard, yang mampu menempuh jarak antarbenua di lapisan padat atmosfer dengan kecepatan lebih cepat dari Mach 20.

”Sistem Avangard, yang disebutkan oleh presiden, telah diuji dengan baik. Kami memiliki kontrak untuk produksi massal sistem ini,” kata Borisov. 




Credit  sindonews.com