Senin, 11 Desember 2017

RI Lobi Barat demi Palestina


RI Lobi Barat demi Palestina
RI Lobi Barat demi Palestina. (Istimewa).


BEIRUT - Indonesia terus menggencarkan lobi ke sejumlah negara untuk menolak klaim Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Selain di KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Indonesia menggalang dukungan ke negara-negara Barat termasuk Uni Eropa.

Langkah ini akan dilakukan Indonesia hingga Trump membatalkan kebijakannya yang kontroversial tersebut. Upaya lain juga tengah dilakukan Palestina dan sejumlah negara yang tergabung dalam Liga Arab dengan mengajukan resolusi ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi kemarin telah berkunjung ke Amman, Yordania. Menlu Retno melakukan pertemuan bilateral dengan dua menlu sekaligus, yakni dari Palestina dan Yordania.

Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno menyampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap Palestina. “Perjalanan ini dalam rangka memperkokoh perjuangan diplomasi Indonesia untuk Palestina," kata Retno.

Selain itu, Indonesia juga akan membahas persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI yang akan digelar di Ankara, Turki pada Rabu (13/11/2017) mendatang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menghadiri langsung KTT ini.

Seusai KTT OKI, Menlu Retno akan ke Brussel untuk bertemu dengan menteri Luar Negeri Uni Eropa.  Pertemuan ini untuk memperkokoh dukungan negara Barat agar tidak mengikuti keputusan Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Turki pun sangat berharap KTT OKI menjadi forum yang tepat untuk menekan Amerika Serikat.  Presiden Turki Tayyip Erdogan menilai keputusan Trump atas pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel bukan hal mudah untuk diimplementasikan. OKI dianggap kuat karena organisasi yang didirikan pada 1969 tersebut beranggotakan 57 negara dengan penduduk mayoritas muslim. “Kita menjelaskan kepada semua pihak bahwa keputusan AS tidak sesuai dengan hukum internasional, diplomasi, dan kemanusiaan,” kata dia.

Semua pihak yang dimaksud adalah penjelasannya kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron dan pemimpin umat Katholik Paus Fransiskus. “Dengan peta jalan yang kita ciptaan pada pertemuan OKI, kita akan menunjukkan keputusan AS itu tidak mudah dilaksanakan,” jelasnya.

Menlu Palestina Riyad al-Maliki mengungkapkan, pihaknya akan mencari perundingan damai baru yang dimediasi oleh Amerika. “Palestina juga akan mencari resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai keputusan Trump,” jelasnya.

Pada Sabtu (9/12/2017), Liga Arab menggelar pertemuan darurat di Kairo. Mereka menyatakan keputusan Trump itu sebagai pelanggaran hukum internasional. Mereka juga akan mencari langkah ke Dewan Keamanan PBB untuk menggagalkan langkah AS tersebut. Liga Arab yang terdiri dari bangsa-bangsa yang berbahasa Arab memiliki 22 anggota aktif.

Para menlu negara Arab tersebut menilai pengakuan Presiden Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel berisiko menyebabkan Timur Tengah ke dalam kekerasan dan kerusuhan yang lebih buruk. Pengakuan Amerika ini juga mengakhiri netralitas negara ini dalam masalah yang paling sensitif di kawasan tersebut. “Amerika Serikat tidak dapat diandalkan sebagai penengah dalam perdamaian di Timur Tengah,” demikian Resolusi Liga Arab.

Kedubes AS Sasaran Kemarahan
Demonstrasi menolak pernyataan Donald Trump tak henti merebak di mana-mana. Mereka menyasar kantor kedutaan besar guna meluapkan kemarahannyaa. Di Beirut, Libanon, demo bahkan  berlangsung ricuh.

Demonstrasn membakar ban di jalanan dan melemparkan berbagai benda ke arah pasukan keamanan yang bertugas di luar Kedubes AS di Awkar, Beirut utara. Pasukan keamanan Libanon membalas dengan menembakkan gas air mata ke arah demonstran. Para pengunjuk rasa juga membakar bendera AS dan Israel. 

Berbicara di depan para demonstrasi, pemimpin Partai Komunis Libanon Hanna Gharib menyatakan AS adalah musuh utama Palestina. “Kedubes AS adalah simbol agresi imperialis yang harus ditutup,” ungkap Gharib dilansir Reuters.

Pemerintah Libanon menampung lebih dari 450.000 pengungsi Palestina. Presiden Libanon Michel Aoun pekan lalu telah menyebut langkah Trump sebagai ancaman stabilitas regional. Kelompok Hizbullah di Libanon juga menyerukan perlawanan terhadap Israel atas keputusan AS tersebut. Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah menyerukan digelarnya demonstrasi menentang pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Massa yang berasal dari berbagai organisasi masyarakat juga berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar AS di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, kemarin. "Pemerintah Indonesia perlu bertindak lebih jauh untuk bicara dengan pimpinan negara-negara OKI demi memperjuangkan nasib Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat," ujar seorang orator dari atas panggung.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga tegas tidak akan menemui Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence yang akan berkunjung pada bulan ini. Hal tersebut dilakukan untuk menentang keputusan pengakuan Washington atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Dari Swedia, kemarin, tiga orang ditangkap kemarin setelah upaya membakar sinagoga, tempat ibadah umat Yahudi, di Kota Gothenburg. Tidak ada korban luka adalah upaya pembakaran tersebut. Kebakaran tersebut juga bisa digagalkan karena ada pertemuan anak muda Yahudi ketika pembakaran yang disengaja akan dilakukan.

Israel Terus Serang Palestina
Sementara itu, pasukan Israel kemarin menghancurkan terowongan perlintasan batas di Jalur Gaza. Mereka mengklaim terowongan itu digali pejuang Hamas. Israel mendeteksi terowongan tersebut dengan sensor khusus. Terowongan yang dihancurkan tersebut berjarak 1 km meter dari wilayah Israel.

“Meskipun belum selesai dibangun, proyek baru itu menunjukkan langkah signifikan yang dilakukan Hamas,” kata juru bicara Letnan Kolonel Jonathan Conricus. Dia tidak menjelaskan bagaimana Israel mengetahui Hamas bertanggungjawab dalam pembangunan terowongan tersebut. “Tidak ada korban tewas dalam serangan tersebut,” ujarnya. Dia menambahkan terowongan tersebut bisa menjadi “jebakan kematian” bagi pejuang Gaza.

Hamas belum memberikan konfirmasi mengenai serangan terowongan tersebut. Serangan terhadap terowongan itu bersamaan dengan beberapa faksi di Palestina menggelar pertemuan untuk memenuhi tenggat waktu penyerahan Gaza dari Hamas ke pemerintahan Preiden Mahmoud Abbas.

Sebelumnya,  Israel juga berhasil meledakkan terowongan yang digali pejuang Jihad Islam pada 30 Oktober lalu. 10 pejuang Jihad Islam dan dua pejuang Hamas tewas dalam serangan tersebut. “Pasukan Pertahanan Israel akan terus mencari dan menghancurkan terowongan yang dibangun pejuang Palestina,” jelasnya.

Kemudian, Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman kemarin berharap kekerasan yang pecah saat demonstrasi Palestina segera mereda. “Saya berharap semua akan segera tenang. Kita harus kembali ke kehidupan normal tanpa kerusuhan dan tanpa kekerasan,” ungkap Lieberman kepada radio militer.

Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Nickolay Mladenov mendesak semua pemimpin masyarakat, politik dan agama agar menahan diri dari ucapan yang bisa makin meningkatkan kerusuhan. Dia mengungkapkan, demo merebak  di berbagai wilayah di Timur Tengah setelah Trump menyampaikan pengumuman kontroversialnya.



Credit  sindonews.com



Menlu RI Lakukan Tur Bela Palestina ke Tiga Negara


Menlu RI Lakukan Tur Bela Palestina ke Tiga Negara
Menlu Retno diketahui akan melakukan perjalanan maraton ke tiga negara untuk membahas mengenai masalah Yerusalem, dan menegaskan dukungan terhadap Palestina. Foto/Victor Maulana/Sindonews


JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi diketahui akan melakukan perjalanan maraton ke tiga negara untuk membahas mengenai masalah Yerusalem, dan menegaskan dukungan terhadap Palestina. Retno akan melakukan perjalanann ke Yordania, Tuki, dan juga Belgia.

Dalam sebuah pernyataan Retno menuturkan perjalanan yang dia lakukan adalah realisasi dari pernyataan yang disampaikan oleh Presiden  Indonesia Joko Widodo, yang mengatakan bahwa Indonesia akan selalu bersama Palestina

"Perjalanan ini ditujukan untuk memperkokoh perjuangan diplomasi Indonesia untuk Palestina, di Amman saya akan langsung melakukan pertemuan dengan dua Menteri Luar Negeri, yaitu Menteri Luar Negeri Palestina, dan Yordania," ucap Retno pada Minggu (10/12).

"Kemudian setelah itu saya akan mendampingi Presiden Jokowi menghadiri KTT OKI di Istanbul pada tanggal 13 Desember, dari Istanbul saya akan melanjutkan perjalanan saya ke Brussel untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Uni Eropa untuk memperkokoh dukungan negara Barat agar tidak mengikuti keputusan Amerika Serikat (AS) mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, dan untuk tidak memindahkan kedutaanya ke Yerusalem," sambungnya.

Seperti diketahyi Kamis lalu Presiden AS, Donald Trump membuat kegaduhan dengan mengumumkan bahwa AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Pernyataan Trump ini mendapat terntangan dari dunia internasional.

Indonesia, dan negara Islam lainnya langsung mengeluarkan kecaman keras atas pernyataan ini. Sementara itu, negara-negara Barat juga menyatakan penolakan atas keputusan Trump tersebut, dan menyatakan tidak akan mengikuti langkah yang diambil AS. 


Credit  sindonews.com


Respons soal Yerusalem, Yordania Pilih Bersatu dengan Indonesia


Respons soal Yerusalem, Yordania Pilih Bersatu dengan Indonesia
Menteri Politik dan Urusan Parlemen Yordania Musa Maaytah saat bertemu Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi. Foto/SINDOnews/Victor Maulana


JAKARTA - Menteri Politik dan Urusan Parlemen Yordania Musa Maaytah menyatakan, pihaknya satu suara dengan Indonesia dalam menyikapi tindakan Amerika Serikat (AS) yang secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Komentar itu disampaikan usai bertemu Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi.

Musa menuturkan, Yordania menyayangkan dan turut mengecam keputusan Presiden AS Donald Trump tersebut. Dia menegaskan bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Palestina.

”Kami bersatu bersama Indonesia dalam satu posisi yang sama untuk Palestina. Proses perdamaian tetap harus dilakukan, dan bagi kami, Yerusalem adalah Ibu Kota Palestina,” kata Musa saat bertemu dengan Retno di sela-sela Bali Democracy Forum (BDF) ke-10 di Serpong, Banten.

Sementara itu, Menlu Retno mengatakan, isu tentang Palestina dan pertemuan khusus Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menjadi pembahasan dalam pertemuan mereka. Meski demikian, hubungan bilateral kedua negara juga ikut dibahas.

”Isu Yerusalem dan pertemuan kepala negara OKI pekan depan jadi bahasan kami tadi,” kata Retno, Jumat (8/12/2017).

Pertemuan khusus OKI untuk membahas masalah Yerusalem dijadwalkan akan digelar di Turki pada tanggal 13 Desember mendatang. Presiden Indonesia Joko Widodo dijadwalkan akan hadir dalam pertemuan tersebut.



Credit  sindonews.com