Duta Besar Terpilih Palestina untuk Indonesia
Zuhair al-Shun dalam pembukaan Seminar “Memberdayakan Rakyatnya,
Memperkuat Negaranya: Konsistensi Dukungan Indonesia terhadap Palestina
dalam Bidang Kerja Sama Teknis” di Gedung Pancasila, Jakarta, Selasa
(5/12). (CNN Indonesia/Natalia Santi)
“Sebagai saudara dan sesama negara Muslim, kami meminta dan berharap pemerintah Indonesia mendukung serta memastikan perdamaian dan kemerdekaan bisa diraih Palestina, di mana Yerusalem akan menjadi ibu kota masa depan kami,” tutur Al Shun dalam pidatonya di seminar internasional soal Palestina di Jakarta, Selasa (5/11).
Permintaan itu diutarakan Al Shun menyusul kabar Amerika Serikat akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dengan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke kota itu.
Kabar itu kembali mencuat sementara Presiden AS Donald Trump dikejar tenggat waktu memutuskan apakah akan menandatangani penangguhan undang-undang relokasi kedutaan AS untuk Israel ke Yerusalem untuk enam bulan ke depan.
UU tersebut telah disahkan Kongres sejak 1995 lalu, tapi selama ini setiap presiden AS selalu mengeluarkan perintah penangguhan pemindahan kedubes tersebut demi menghindari memburuknya konflik di Timur Tengah.
“Dan keputusan Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel itu adalah perubahan sikap AS yang sangat radikal terkait isu ini. Kami meminta dunia internasional untuk menanggapi sikap ini sebelum terlambat,” kata Al Shun.
Al Shun juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Indonesia karena menjadi salah satu negara vokal yang terus mendukung Palestina meraih kemerdekaan penuh.
“Sejak 2008, Indonesia terus menyalurkan bantuan teknis yang mendorong pembangunan di Palestina, seperti pembangunan kapasitas dan infrastruktur melalui kerangka kemitraan strategis Asia-Afrika. Bantuan ini sangat membantu Palestina dalam berbagai sektor,” ujar Al Shun.
Dubes
terpilih Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun (kedua kanan)
bersama Menlu RI Retno Marsudi (kedua kiri). (CNN Indonesia/Riva
Dessthania Suastha)
|
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel bisa merusak proses perdamaian antara Israel-Palestina yang telah diupayakan selama bertahun-tahun.
Retno juga mengatakan telah memanggil duta besar AS untuk RI, Jospeh R Donovan, dan berupaya berkomunikasi dengan Menlu Rex Tillerson untuk meminta kejelasan terkait rencana Negeri Paman Sam tersebut.
“Kepemimpinan dan kebijaksanan AS sangat dibutuhkan dalam penyelesaian konflik ini,” kata Retno.
“Indonesia menyerukan seluruh negara untuk mematuhi resolusi internasional tahun 1976 terkait legalitas status Yerusalem yang selama ini dianggap sebagai bangain integral dari wilayah Palestina."
Selain Indonesia, Mesir juga menyatakan dukungannya untuk terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Dubes Mesir untuk Indonesia, Ahmed Amr Ahmed Moawad, mengatakan isu kemerdekaan Palestina akan terus menjadi prioritas pemerintahnya.
“Hubungan Mesir dan Palestina telah berakar dalam sejarah. Mesir telah banyak berperang untuk memastikan hak rakyat Palestina ditegakkan,” kata Moawad.
Credit CNN Indonesia
Duta besar Palestina minta bantuan hentikan perubahan Jerusalem
Dokumentasi lapisan salju menutup Kubah
Batu di Kompleks al-Haram al-Sharif atau Bait Allah, di Kota Tua
Yerusalem, Israel, Rabu (10/1). Badai salju terburuk dalam 20 tahun
terakhir yang menimpa sejumlah negara di Timur Tengah itu telah menutup
transportasi publik, jalan-jalan, dan sekolah-sekolah di Yerusalem,
serta di sepanjang kawasan Israel utara yang berbatasan dengan Lebanon.
(REUTERS/Ammar Awad)
Jakarta (CB) - Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair
al-Shun, menyampaikan permintaan bantuan kepada negara-negara sahabat
dan komunitas internasional untuk menghentikan rencana kebijakan Amerika
Serikat yang akan memindahkan kedutaannya ke Kota Jerusalem dan
mengubah status kota itu sebagai ibu kota Israel.
"Trump tengah berusaha menjadikan Jerusalem sebagai ibu kota Israel, ini adalah isu perubahan yang sangat radikal. Kami meminta tindakan pencegahan dengan cepat sebelum terlambat," kata al-Shun, di Kementerian Luar Negeri, di Jakarta, Selasa.
Selain itu, ia juga berharap pasukan perdamaian yang bersiaga di Palestina dapat mempertahankan kedudukannya dan memberikan dukungan situasi positif di negara tersebut.
Secara khusus ia pun meminta dukungan serta bantuan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia yang hubungan keduanya lebih diibaratkan sebagai hubungan persaudaraan, ujar dia.
Sementara itu, seorang pejabat senior Palestina, Senin (4/12), menyerukan Amerika Serikat agar menghindari setiap tindakan yang akan mempengaruhi status quo atas Jerusalem.
Memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Jerusalem dan pengakuan Amerika Serikat atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel takkan diterima dan akan membawa resiko, kata Wakil Perdana Menteri Palestina, Ziad Bu Amr, selama pertemuannya dengan Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jerusalem.
Tindakan itu akan "menjadi pelanggaran dan bertolak-belakang dengan peran Pemerintah AS sebagai penengah dan penjaga proses perdamaian", kata pejabat Palestina itu.
Menanggapi situasi tersebut, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, telah bertemu dengan Duta Besar Amerika untuk Indonesia, Joseph R Donovan, perihal rencana Trump yang akan mengubah status kota Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Saya sudah bertemu duta besar Amerika kemarin dan menyampaikan pemerintah Indonesia sangat memperhatikan isu ini. Kami sampaikan bahwa perubahan apapun di Jerusalem akan merusak perdamaian di sana," ujar Marsudi.
Dia menilai, informasi mengenai perubahan status Jerusalem menjadi ibu kota Israel merupakan kabar yang sangat mengkhawatirkan dan dapat memperburuk keadaan di Palestina.
Dalam isu ini pesan Indonesia sangat jelas, katanya melanjutkan, situasi di Palestina menjadi kebutuhan bagi kita untuk bekerja sama membantu masyarakat Palestina dan mendukung mereka mendapatkan status sebagai negara penuh.
"Dalam perjuangan pemerintah Indonesia selalu mendapat dukungan penuh dari masyarakat di dalam negeri, kemana pun Palestina menuju pasti mereka juga selalu membutuhkan dukungan dari Indonesia," kata Marsudi.
"Trump tengah berusaha menjadikan Jerusalem sebagai ibu kota Israel, ini adalah isu perubahan yang sangat radikal. Kami meminta tindakan pencegahan dengan cepat sebelum terlambat," kata al-Shun, di Kementerian Luar Negeri, di Jakarta, Selasa.
Selain itu, ia juga berharap pasukan perdamaian yang bersiaga di Palestina dapat mempertahankan kedudukannya dan memberikan dukungan situasi positif di negara tersebut.
Secara khusus ia pun meminta dukungan serta bantuan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia yang hubungan keduanya lebih diibaratkan sebagai hubungan persaudaraan, ujar dia.
Sementara itu, seorang pejabat senior Palestina, Senin (4/12), menyerukan Amerika Serikat agar menghindari setiap tindakan yang akan mempengaruhi status quo atas Jerusalem.
Memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Jerusalem dan pengakuan Amerika Serikat atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel takkan diterima dan akan membawa resiko, kata Wakil Perdana Menteri Palestina, Ziad Bu Amr, selama pertemuannya dengan Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jerusalem.
Tindakan itu akan "menjadi pelanggaran dan bertolak-belakang dengan peran Pemerintah AS sebagai penengah dan penjaga proses perdamaian", kata pejabat Palestina itu.
Menanggapi situasi tersebut, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, telah bertemu dengan Duta Besar Amerika untuk Indonesia, Joseph R Donovan, perihal rencana Trump yang akan mengubah status kota Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Saya sudah bertemu duta besar Amerika kemarin dan menyampaikan pemerintah Indonesia sangat memperhatikan isu ini. Kami sampaikan bahwa perubahan apapun di Jerusalem akan merusak perdamaian di sana," ujar Marsudi.
Dia menilai, informasi mengenai perubahan status Jerusalem menjadi ibu kota Israel merupakan kabar yang sangat mengkhawatirkan dan dapat memperburuk keadaan di Palestina.
Dalam isu ini pesan Indonesia sangat jelas, katanya melanjutkan, situasi di Palestina menjadi kebutuhan bagi kita untuk bekerja sama membantu masyarakat Palestina dan mendukung mereka mendapatkan status sebagai negara penuh.
"Dalam perjuangan pemerintah Indonesia selalu mendapat dukungan penuh dari masyarakat di dalam negeri, kemana pun Palestina menuju pasti mereka juga selalu membutuhkan dukungan dari Indonesia," kata Marsudi.
Credit antaranews.com