Maret tahun depan dipilih sebagai momen bersejarah tersebut. Target ambisiu itu dinamakan misi Chandrayaan-2 yang berarti 'kendaraan bulan' atau 'perjalanan bulan'. Sebelumnya ada Chandrayaan-1 yang mengelilingi bulan dan mendeteksi adanya air magmatik di permukaan satelit bumi itu.
Sayangnya misi yang diluncurkan tahun 2008 itu tidak sepenuhnya berjalan mulus. Kendaraan yang dikirim hancur di luar angkasa dan tak jelas di mana rimbanya. Delapan tahun kemudian atau pada 2016 NASA menemukan bangkainya terapung-apung di luar angkasa.
Misi Chandrayaan-2 kini disebut lebih menjanjikan daripada misi pendahulunya. Diharapkan Chandrayaan-2 mampu mendeteksi lebih detil seperti apa permukaan bulan yang sesungguhnya.
Nature melaporkan demi menyukseskan rencana besar ini, ISRO telah menggelontorkan dana sebanyak 93 juta dolar AS. Maka tak heran banyak pihak di India berharap besar pada keberhasilan misi antariksa tersebut.
Selain Chandrayaan-2, ISRO juga punya beberapa proyek ekplorasi luar angkasa. Mereka kini tengah menggarap proyek 'Aditya' yang tujuannya mempelajari matahari. Ada juga misi 'XPosat' yakni satelit berusia lima tahun yang akan mengembangkan pengetahuan mengenai radiasi kosmik.
Credit REPUBLIKA.CO.ID