WASHINGTON
- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis menyatakan, AS
harus mempertahankan kesepakatan nuklir Iran. Hal itu disampaikan Mattis
saat melakukan pertemuan dengan Parlemen AS.
Dalam pertemuan tersebut, Senator Angus King of Maine bertanya kepada Mattis, apakah menurutnya bertahan dalam kesepatan tersebut masih berada dalam kepentingan AS. Mattis pun menyatakan hal itu masih dalam kepentingan AS.
"Jika kita bisa memastikan bahwa Iran hidup dengan kesepakatan tersebut, jika kita dapat menentukan bahwa ini demi kepentingan terbaik kita, maka jelaslah, kita harus tetap bersama kesepakatan itu," kata Mattis.
"Saya percaya, pada saat ini tidak ada indikasi sebaliknya. Ini adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan presiden untuk terus dipertahankan," sambungnya, seperti dilansir Arab News pada Rabu (4/10).
Presiden AS Donald Trump dilaporkan tengah mempertimbangkan apakah kesepakatan tersebut melayani kepentingan keamanan AS saat dia menghadapi batas waktu hingga 15 Oktober untuk memastikan bahwa Iran mematuhi kesepakatan itu. Keputusan Trump dapat menenggelamkan kesepakatan yang sangat didukung oleh kekuatan dunia lainnya, yang terlibat dalam negosiasi dengan Iran.
Jika Trump tidak melakukan sertifikasi ulang pada 15 Oktober bahwa Iran mematuhi kesepakatan itu, pemimpin kongres akan memiliki waktu 60 hari untuk memutuskan apakah akan mengajukan sanksi kepada Teheran yang ditangguhkan berdasarkan kesepakatan tersebut.
Iran sendiri sebelumnnya telah menyatakan, mereka akan turut angkat kaki dari kesepakatan tersebut, jika AS memutuskan untuk tidak melakukan sertifikasi ulang kesepakatan itu. Teheran juga mengaku akan mempercepat pengembangan teknologi nuklir setelah angkat kaki dari kesepakatan itu.
Dalam pertemuan tersebut, Senator Angus King of Maine bertanya kepada Mattis, apakah menurutnya bertahan dalam kesepatan tersebut masih berada dalam kepentingan AS. Mattis pun menyatakan hal itu masih dalam kepentingan AS.
"Jika kita bisa memastikan bahwa Iran hidup dengan kesepakatan tersebut, jika kita dapat menentukan bahwa ini demi kepentingan terbaik kita, maka jelaslah, kita harus tetap bersama kesepakatan itu," kata Mattis.
"Saya percaya, pada saat ini tidak ada indikasi sebaliknya. Ini adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan presiden untuk terus dipertahankan," sambungnya, seperti dilansir Arab News pada Rabu (4/10).
Presiden AS Donald Trump dilaporkan tengah mempertimbangkan apakah kesepakatan tersebut melayani kepentingan keamanan AS saat dia menghadapi batas waktu hingga 15 Oktober untuk memastikan bahwa Iran mematuhi kesepakatan itu. Keputusan Trump dapat menenggelamkan kesepakatan yang sangat didukung oleh kekuatan dunia lainnya, yang terlibat dalam negosiasi dengan Iran.
Jika Trump tidak melakukan sertifikasi ulang pada 15 Oktober bahwa Iran mematuhi kesepakatan itu, pemimpin kongres akan memiliki waktu 60 hari untuk memutuskan apakah akan mengajukan sanksi kepada Teheran yang ditangguhkan berdasarkan kesepakatan tersebut.
Iran sendiri sebelumnnya telah menyatakan, mereka akan turut angkat kaki dari kesepakatan tersebut, jika AS memutuskan untuk tidak melakukan sertifikasi ulang kesepakatan itu. Teheran juga mengaku akan mempercepat pengembangan teknologi nuklir setelah angkat kaki dari kesepakatan itu.
Credit sindonews.com