WASHINGTON
- Selama lebih dari satu tahun, Georgia Gun Store di Gainesville,
Georgia, tidak menerima permintaan “bump stock”, sebuah aksesori yang
mengubah senapan semi otomatis menjadi senjata yang mampu menembak
ratusan putaran per menit layaknya senapan mesin.
Tapi setelah penembakan massal pada Minggu malam di Las Vegas, toko senjata tersebut menerima banyak panggilan telepon dari pelanggan yang menanyakan tentang produk tersebut. Mereka khawatir pembuat undang-undang di Amerika Serikat (AS) akan melarang alat tersebut.
Pemilik toko senjata, Kellie Weeks, mengatakan beberapa distributor kehabisan stok saat dia meminta dicarikan “bump stock”. Alat itu kini menjadi primadona di negeri Paman Sam.
”Siapa saja yang ingin mendapatkannya mungkin hanya khawatir bahwa mereka akan dilarang,” kata Weeks, seperti dilansir Reuters, Kamis (5/10/2017).
Pihak berwenang mengatakan bahwa pelaku pembantaian massal, Stephen Paddock, 64, memiliki 12 senapan yang dilengkapi dengan “bump stock” di kamar Mandalay Bay Resort and Casino tempat dia menginap dan beraksi. Di kamar lantai 32 itu, Paddock memecah jendela dan mengumbar tembakan ke lokasi konser musik country.
Sebanyak 59 orang tewas ditembaki Paddock dan lebih dari 500 orang lainnya terluka. Paddock ditemukan tewas di kamar resort itu diduga akibat bunuh diri usai beraksi, meski ada laporan yang menyebut dia ditembak mati oleh tim SWAT.
Senator AS Dianne Feinstein mengeluarkan sebuah rancangan undang-undang pada hari Rabu yang akan melarang “bump stock” dan perangkat lain yang, seperti yang dia sebut “mudah dan murah untuk memodifikasi senjata legal".
Beberapa anggota senat Partai Republik, yang biasanya menentang pembatasan senjata, memberi sinyal mendukung rancangan undang-undang tersebut.
Dalam upaya untuk menghindari kontroversi, Wal-Mart Stores Inc dan Cabela's, toko alat olahraga telah menarik “bump stock” dari situs penjualannya mulai hari Rabu.
Senapan otomatis lengkap seperti senapan mesin yang terus menyala dengan pemicu tunggal, sebagian besar telah dilarang sejak tahun 1986. Sebaliknya, senapan semi-otomatis menembakkan yang satu peluru setiap kali pemicunya dilibatkan tersedia secara luas untuk dijual.
Aksori “bump stock” sering diiklankan dalam simulasi senapan mesin. Dalam sebuah video online menunjukkan seorang penembak mampu mengumbar 100 putaran dalam tujuh detik.
Tapi setelah penembakan massal pada Minggu malam di Las Vegas, toko senjata tersebut menerima banyak panggilan telepon dari pelanggan yang menanyakan tentang produk tersebut. Mereka khawatir pembuat undang-undang di Amerika Serikat (AS) akan melarang alat tersebut.
Pemilik toko senjata, Kellie Weeks, mengatakan beberapa distributor kehabisan stok saat dia meminta dicarikan “bump stock”. Alat itu kini menjadi primadona di negeri Paman Sam.
”Siapa saja yang ingin mendapatkannya mungkin hanya khawatir bahwa mereka akan dilarang,” kata Weeks, seperti dilansir Reuters, Kamis (5/10/2017).
Pihak berwenang mengatakan bahwa pelaku pembantaian massal, Stephen Paddock, 64, memiliki 12 senapan yang dilengkapi dengan “bump stock” di kamar Mandalay Bay Resort and Casino tempat dia menginap dan beraksi. Di kamar lantai 32 itu, Paddock memecah jendela dan mengumbar tembakan ke lokasi konser musik country.
Sebanyak 59 orang tewas ditembaki Paddock dan lebih dari 500 orang lainnya terluka. Paddock ditemukan tewas di kamar resort itu diduga akibat bunuh diri usai beraksi, meski ada laporan yang menyebut dia ditembak mati oleh tim SWAT.
Senator AS Dianne Feinstein mengeluarkan sebuah rancangan undang-undang pada hari Rabu yang akan melarang “bump stock” dan perangkat lain yang, seperti yang dia sebut “mudah dan murah untuk memodifikasi senjata legal".
Beberapa anggota senat Partai Republik, yang biasanya menentang pembatasan senjata, memberi sinyal mendukung rancangan undang-undang tersebut.
Dalam upaya untuk menghindari kontroversi, Wal-Mart Stores Inc dan Cabela's, toko alat olahraga telah menarik “bump stock” dari situs penjualannya mulai hari Rabu.
Senapan otomatis lengkap seperti senapan mesin yang terus menyala dengan pemicu tunggal, sebagian besar telah dilarang sejak tahun 1986. Sebaliknya, senapan semi-otomatis menembakkan yang satu peluru setiap kali pemicunya dilibatkan tersedia secara luas untuk dijual.
Aksori “bump stock” sering diiklankan dalam simulasi senapan mesin. Dalam sebuah video online menunjukkan seorang penembak mampu mengumbar 100 putaran dalam tujuh detik.
Credit sindonews.com