KOREA Selatan
(Korsel) dalam posisi siaga penuh menghadapi segala kemungkinan perang
dengan Korea Utara (Korut). Seoul menggelar latihan perang dengan
skenario menghadapi pertempuran sesungguhnya dengan Pyongyang. Latihan
peluncuran rudal dan penembakan roket dari pesawat tempur pun dilakukan
Korsel.
Ketegangan kedua negara bertetangga kerap terjadi tahun ini. Hal ini makin diperburuk dengan tindakan Korut yang mengabaikan desakan internasional untuk menghentikan uji coba nuklirnya.
Berikut ketegangan kedua negara yang tercatat dalam sebulan ini :
21 Agustus 2017 Militer Korsel dan AS mulai menggelar simulasi perang di tengah ketegangan program nuklir Korut.
1 September 2017 Pesawat pengebom AS terbang di atas Semenanjung Korea sebagai latihan pengeboman terhadap fasilitas nuklir Korut.
2 September 2017
Presiden Korsel Moon Jae-in dan Presiden AS Donald Trump sepakat merevisi traktat misil untuk meningkatkan pertahanan.
3 September 2017
Korut sukses melaksanakan uji coba bom hidrogen. Dunia mengecam provokasi tersebut.
4 September 2017
Korsel meminta AS untuk menempatkan pesawat pengebom di Semenanjung Korea setelah Korut memberikan sinyal akan meluncurkan misil jarak jauh.
Dengan kondisi yang terjadi sekarang ini, Korsel dalam kondisi siaga satu atau siap berperang. Korsel telah mempersiapkan diri dengan berbagai latihan dengan bantuan Amerika Serikat.
Dengan kata lain, saat ini perang antar-Korea sangat mungkin segera terjadi. Pasalnya, Korsel pun sudah gerah dengan tindakan provokasi Pemimpin Korut Kim Jong Un.
Ketegangan kedua negara bertetangga kerap terjadi tahun ini. Hal ini makin diperburuk dengan tindakan Korut yang mengabaikan desakan internasional untuk menghentikan uji coba nuklirnya.
Berikut ketegangan kedua negara yang tercatat dalam sebulan ini :
21 Agustus 2017 Militer Korsel dan AS mulai menggelar simulasi perang di tengah ketegangan program nuklir Korut.
1 September 2017 Pesawat pengebom AS terbang di atas Semenanjung Korea sebagai latihan pengeboman terhadap fasilitas nuklir Korut.
2 September 2017
Presiden Korsel Moon Jae-in dan Presiden AS Donald Trump sepakat merevisi traktat misil untuk meningkatkan pertahanan.
3 September 2017
Korut sukses melaksanakan uji coba bom hidrogen. Dunia mengecam provokasi tersebut.
4 September 2017
Korsel meminta AS untuk menempatkan pesawat pengebom di Semenanjung Korea setelah Korut memberikan sinyal akan meluncurkan misil jarak jauh.
Dengan kondisi yang terjadi sekarang ini, Korsel dalam kondisi siaga satu atau siap berperang. Korsel telah mempersiapkan diri dengan berbagai latihan dengan bantuan Amerika Serikat.
Dengan kata lain, saat ini perang antar-Korea sangat mungkin segera terjadi. Pasalnya, Korsel pun sudah gerah dengan tindakan provokasi Pemimpin Korut Kim Jong Un.
Credit sindonews.com