Jumat, 13 Maret 2015

PM Pakistan Konfirmasi Kehadiran di Peringatan ke-60 KAA


Pertemuan Wamenlu RI dengan Menlu Pakistan (Foto: Dok. Kemlu)
Pertemuan Wamenlu RI dengan Menlu Pakistan (Foto: Dok. Kemlu)
CB, Islamabad: Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif dan Menteri Luar Negeri Sartaj Aziz memastikan akan hadir di peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA).

Konfirmasi ini diberikan keduanya ketika melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia A.M Fachir yang melakukan kunjungan ke Pakistan. Pertemuan itu berlangsung di kediaman PM Pakistan pada 9 Maret 2015.

"Kesediaan PM Pakistan menerima delegasi utusan khusus di kediamannya menunjukkan kedekatan dan penghargaan yang tinggi dari Pakistan terhadap Indonesia," pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Jumat (13/3/2015).

Wamenlu mengemban misi sebagai utusan khusus untuk menyampaikan undangan Presiden Indonesia kepada PM Pakistan untuk hadir pada Peringatan ke-60 KAA dan ke-10 NAASP serta KAA di Jakarta dan Bandung pada 22- 24 April 2015.

Wamenlu Fachir menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo kepada PM Pakistan dan rakyat Pakistan, dan menyampaikan undangan. Atas undangan Presiden Indonesia yang disampaikan secara langsung oleh Wamenlu/Utusan Khusus, PM Pakistan dan Penasehat PM menyampaikan konfirmasi kehadirannya pada Peringatan dan KAA mendatang.

"PM Pakistan menyampaikan kekagumannya akan kemajuan ekonomi yang telah dicapai oleh Indonesia, dan menyebutkan bahwa Indonesia merupakan contoh yang baik bagi pembangunan ekonomi di kawasan yang ingin dicapai oleh Pakistan. Adapun Wamenlu menyambut baik peningkatan perdagangan dari USD1,6 miliar menjadi USD2,2 miliar pada 2014, namun pada saat yang sama hal itu masih dapat ditingkatkan lagi," lanjut keterangan tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Indonesia dan Pakistan juga sepakat untuk meningkatkan hubungan kedua negara dalam kerja sama di berbagai bidang, antara lain mengembangkan perdagangan komoditas utamanya beras basmati dan daging sapi, serta kerja sama penanggulangan terorisme.

Credit  Metrotvnews.com