Jumat, 13 Februari 2015

TNI Garap 25 Ribu Hektare Sawah di Subang


TNI Garap 25 Ribu Hektare Sawah di Subang



CB, Subang - Puluhan ribu hektare lahan persawahan yang kurang produktif yang berada di sentra padi di Kabupaten Subang, Jawa Barat, akan disulap menjadi sawah produktif melalui program kerja sama ketahanan pangan antara pemkab setempat dengan Kodim 0605 Sunan Gunung Jati.

Kepala Bidang Sumber Daya Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang, Hendrawan, saat ditemui Tempo, di kantornya, Kamis, 12 Pebruari 2015, menyebutkan, total luas lahan yang akan dikerjasamakan tersebut mencapai 25 ribu hektare. "Seluas 20 ribu hektar digarap melalui program normalisasi irigasi, lima ribu hektare lainnya dengan program optimasi lahan," Hendrawan menjelaskan. "Sekarang sudah masuk tahapan sosialisasi."

Menurut Hendrawan, sawah seluas 25 ribu hektare yang semula masuk kategori indeks pertanaman (IP) 1 dan IP 2 tersebut, akan ditingkatkan kelasnya menjadi sawah IP 2 dan IP 3. "Dengan begitu, produksi padinya kelak akan meningkat menjadi dua hingga tiga kali lipat," ujar Hendrawan.

Ia menjelaskan, jika semula dalam sehektare menghasilkan gabah kering panen tujuh ton dalam setahun, kelak, karena bisa panen tiga kali meningkat tajam sampai 21 ton per hektare per tahunnya.

Bupati Subang, Ojang Sohandi, mengharapkan, program kerjasama ketahanan pangan tersebut diyakini mampu menggenjot target produksi gabah kering giling (GKG) tahun 2015 dari 1,1 juta ton jadi 1,6 juta ton. Solusinya yakni dengan melalui program normalisasi irigasi dan optimasi lahan, ketersediaan pupuk, pestisida, benih unggul dan sistem pola tanam.

"Kami mengharapkan, produksi GKG yang semula rata-rata tujuh ton per hektere bisa terkerek jadi 9,2 ton per hektarenya," ujar Ojang.

Adapun Komandan Kodim 0605 Sunan Gunung Jati Subang, Letkol (Arm) Yani Ari Sasongko mengatakan TNI siap melakukan perluasan lahan yang tidak produktif menjadi produktif. Bukan cuma mengubah lahan tidak produktif jadi produktif saja, dalam program ketahanan pangan tersebut juga meliputi pengawasan distribusi pupuk dan pestisida, gilir-giring pembagian air irigasi serta sistem tanam secara serentak.

Yani menyebutkan, seluruh personil Kodim 0605 Subang sebanyak 478 orang sudah mulai diterjunkan ke lapangan untuk melakukan pendampingan kepada para penyuluh dan kelompok tani. Ia menegaskan bahwa peran personil TNI dalam program ketahanan pangan nasional tersebut, bukan menggantikan peran petani dan para penyuluh, melainkan, sebagai personil pendampingan.

Yani mengungkapkan bahwa peran pendampingan tersebut merupakan realisasi dari naskah kerja sama ketahanan pangan yang telah ditandatangani antara Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, buat mewujudkan kemandirian pangan nasioal tiga tahun ke depan seperti dicanangkan Prediden Joko Widodo.


Credit  TEMPO.CO