Kamis, 12 Februari 2015

AS, Inggris dan Perancis Tutup Kedutaan di Yaman


AS, Inggris dan Perancis Tutup Kedutaan di Yaman 
 Kedutaan Besar AS di Sanaa, Yaman, dijaga tentara. Kedubes AS, inggris dan Perancis menghentikan operasi di Yaman karena situasi keamanan yang memburuk. (Reuters/Khaled Abdullah)
 
 
Sanaa, CB -- Amerika Serikat, Inggris dan Perancis mengosongkan Kedutaan Besar mereka dan menarik staf serta diplomat dari Yaman yang tengah bergejolak pada Rabu (11/2). Ketiga negara itu juga menghimbau warganya segera hengkang dari negara tersebut.

Langkah ini diambil ketiga negara tersebut seiring situasi politik dan keamanan yang mencekam di Yaman. Pemberontak Syiah al-Houthi kian kuat dengan menguasai pemerintahan, sementara Presiden Abdu Rabu Mansour Hadi mengundurkan diri, membuat negara itu kini tanpa pemimpin yang sah.

Kedutaan Besar AS sendiri sejak Januari lalu telah mengurangi jumlah staf mereka akibat konflik bersenjata di ibukota Sanaa. Kedubes Perancis juga menyatakan tidak beroperasi mulai Jumat besok.

"Tingkat ketidakstabilan dan ancaman yang terus terjadi di Yaman sangat mengkhawatirkan," tulis peringatan berkunjung Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Dalam peringatan tersebut, Deplu AS mewanti-wanti soal "kemungkinan risiko penculikan" dan serangan teroris terhadap warga Amerika serta fasilitas-fasilitas Barat.

Namun belum ada rencana evakuasi bagi warga Amerika hingga saat ini. "Evakuasi yang difasilitasi pemerintah AS hanya dilakukan jika tidak ada alternatif komersial yang tersedia," tulis situs Deplu AS.

Kantor Urusan Luar Negeri Inggris menyatakan hal yang sama. Menurut Inggris, situasi keamanan di Yaman semakin memburuk, dan "kami menilai bahwa staf Kedutaan dan fasilitasnya menghadapi risiko."

Seperti AS, Inggris juga meminta warganya segera meninggalkan Yaman.

Sementara Kementerian Luar Negeri Perancis mengeluarkan pernyataannya kepada warganya di Yaman.

"Melihat perkembangan politik saat ini, dan demi alasan keamanan, Kedutaan meminta anda untuk sementara meninggalkan Yaman, secepatnya, menggunakan penerbangan komersial pilihan anda. Kedutaan akan ditutup sementara pada Jumat, 13 Februari 2015, hingga pemberitahuan berikutnya," ujar Kemlu Perancis.

Kendati Kedutaan Besar ditutup, namun Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa militer mereka masih aktif di Yaman dalam upaya memberantas kelompok teroris.

"Mereka masih bisa melakukan operasi kontra terorisme di Yaman dan sejujurnya saat ini sedang berlangsung latihan pemberantasan teroris," kata juru bicara Pentagon, John Kirby.

Credit  CNN Indonesia