MOSKOW
- Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menuturkan, Rusia siap untuk
menggelar pembicaraan untuk normalisasi hubungan dengan Amerika Serikat
(AS), jika Washington telah siap untuk melakukan pembicaraan itu.
"Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton telah melakukan pendekatan dengan Asisten Presiden Rusia, Yuri Ushakov, mengenai isu-isu kebijakan luar negeri, dan menegaskan bahwa pihak AS ingin melanjutkan dan menormalkan dialog," ucap Lavrov saat melakukan wawancara dengan televisi Rusia.
"Kami siap untuk ini, segera setelah rekan-rekan kami di AS siap," sambungnya dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (2/12).
Sementara itu, ketika ditanya apakah dia telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo di G20, Lavrov mengatakan bahwa dia tidak melakukan pertemuan tersebut. "Sejujurnya, saya bahkan tidak tahu apakah dia ada di sana atau tidak, karena saya tidak melihat seluruh delegasi AS," ucap Lavrov.
Ditanya kapan pertemuan berikutnya antara Putin dan Trump kemungkinan akan digelar, Lavrov mengatakan dia tidak tahu, dan bahkan tidak akan berani menebak.
Dia menambahkan bahwa dia tidak bisa mengesampingkan insiden Minggu lalu di Selat Kerch, di mana Rusia menahan tiga kapal Angkatan Laut Ukraina dan dua lusin pelaut setelah mereka melanggar perbatasan maritim Rusia.
"Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton telah melakukan pendekatan dengan Asisten Presiden Rusia, Yuri Ushakov, mengenai isu-isu kebijakan luar negeri, dan menegaskan bahwa pihak AS ingin melanjutkan dan menormalkan dialog," ucap Lavrov saat melakukan wawancara dengan televisi Rusia.
"Kami siap untuk ini, segera setelah rekan-rekan kami di AS siap," sambungnya dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (2/12).
Sementara itu, ketika ditanya apakah dia telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo di G20, Lavrov mengatakan bahwa dia tidak melakukan pertemuan tersebut. "Sejujurnya, saya bahkan tidak tahu apakah dia ada di sana atau tidak, karena saya tidak melihat seluruh delegasi AS," ucap Lavrov.
Ditanya kapan pertemuan berikutnya antara Putin dan Trump kemungkinan akan digelar, Lavrov mengatakan dia tidak tahu, dan bahkan tidak akan berani menebak.
Dia menambahkan bahwa dia tidak bisa mengesampingkan insiden Minggu lalu di Selat Kerch, di mana Rusia menahan tiga kapal Angkatan Laut Ukraina dan dua lusin pelaut setelah mereka melanggar perbatasan maritim Rusia.
"Saya
bukan pendukung teori konspirasi dan segala macam spekulasi
persekongkolan. Tetapi akhir-akhir ini terlalu banyak kejadian kebetulan
ketika, pada malam peristiwa penting, semacam provokasi tiba-tiba
muncul, yang kemudian segera digunakan untuk mengintensifkan retorika
sanksi," tukasnya
Credit sindonews.com