Kamis, 13 Desember 2018

Donald Trump Sebut Rakyat Akan Berontak Jika Dia Dimakzulkan



Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbincang dengan para pendukungnya setelah mengucap ikrar kesetiaan di Trump National Golf Club, New Jersey, AS, Sabtu, 11 Agustus 2018. Donald Trump menemui geng motor pendukungnya yang bernama Bikers for Trump. AP Photo/Carolyn Kaster.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbincang dengan para pendukungnya setelah mengucap ikrar kesetiaan di Trump National Golf Club, New Jersey, AS, Sabtu, 11 Agustus 2018. Donald Trump menemui geng motor pendukungnya yang bernama Bikers for Trump. AP Photo/Carolyn Kaster.

CB, Jakarta - Presiden AS Donald Trump menyatakan rakyat akan memberontak jika dia dimakzulkan dari kursi kepresidenan.
Pernyataan Trump dilontarkan selama wawancara di Gedung Putih dengan Reuters, sejak jaksa federal di New York mengajukan dakwaan untuk Michael Cohen, mantan pengacara pribadi Trump.

"Sulit untuk mendakwa seseorang yang tidak melakukan kesalahan dan siapa yang menciptakan ekonomi terbesar dalam sejarah negara kita," kata Trump, seperti dikutip dari Reuters, 12 Desember 2018.
Pemakzulan Trump menjadi topik yang dibicarakan di berbagai lini partai.

Kombinasi foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pengacara pribadinya Michael Cohen. REUTERS/Lucas Jackson, Leah Millis/File Photos
Cohen mengaku bersalah melanggar peraturan dana kampanye pada Agustus, dan mengakui dia membayar uang tutup mulut kepada perempuan atas arahan Trump untuk menjaga isu skandal seks selama pilpres 2016.
Bulan lalu, Cohen juga mengakui ia berbohong kepada Kongres tentang proyek real estat presiden di Rusia.

Menurut laporan Washington Post, dokumen pengadilan pada Jumat menyebut presiden sebagai pihak dalam beberapa pelanggaran federal. Para ahli hukum mengatakan dia dapat dimintai pertanggungjawaban pidana atas tindak pidana berat termasuk penipuan pajak dan kejahatan pengungkapan publik.
Pengacara Trump, Rudolph W. Giuliani juga menyatakan pada bulan Agustus bahwa rakyat Amerika akan memberontak terhadap pemakzulan.


Klaim Ekonomi Donald Trump

Donald Trump beberapa kali mengklaim AS adalah ekonomi terbesar dunia. Washington Post mengumpulkan pernyataan-pernyataan Trump ini di antaranya di Twitter 4 Juni 2018 Trump menulis "Kita memiliki ekonomi terkuat dalam sejarah bangsa kita", kemudian pernyataan kepada wartawan pada 15 Juni "Kita memiliki ekonomi terbesar dalam sejarah negara kita", lalu selama wawancara di Fox and Friends pada 23 Agustus, "Dikatakan ekonomi kita adalah yang terkuat yang pernah kita alami dalam sejarah kita, dan kalian lihat saja pada angka-angkanya."
The Hill melaporkan, mengutip pada data World Economic Forum (WEF) 2018, laporan World Competitiveness Report menyebut Amerika Serikat menempati peringkat pertama dalam daya saing global, naik dari peringkat ketiga selama beberapa tahun terakhir, dan peringkat pertama dalam sepuluh tahun terakhir.
"Daya saing global ditentukan oleh serangkaian institusi, kebijakan dan faktor yang menentukan tingkat produktivitas suatu negara...Dan produktivitas mengarah pada pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan," menurut lapoiran WEF, yang dikutip The Hill pada 18 Oktober.
WEF memberi peringkat masing-masing dari 140 negara yang mereka pelajari sesuai identifikasi sebagai faktor penentu produktivitas dan dinamisme. Skor masing-masing negara ditentukan oleh kombinasi survei opini eksekutif dan ukuran kuantitatif.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sedang berkampanye di Billings, Montana, pada Kamis, 6 September 2018, mendesak pendukungnya untuk mencoblos pada pemilu tengah pada November 2018 agar dia tidak terkena pemakzulan. AP via Chicago Tribune
Sementara The Fact Checker Washington Post pada 7 September melaporkan data yang berbeda dari laporan WEF atau klaim Trump. Salah satunya tingkat pengangguran yang mencapai 3,9 persen pada Agustus, lebih tinggi dari Mei yang mencapai 3.8 persen. Sebagai perbandingan angka pengangguran pada 1953 sebesar 2.5 persen, dan 3,8 persen pada tahun 2000.
Selain angka pengangguran, Washington Post juga membeberkan produk domestik bruto (GDP). Ini adalah statistik lain yang sering dikutip Trump. GDP adalah ukuran ekonomi terluas dan selama kampanye dia berjanji untuk mencapai tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4 persen. Pada kuartal kedua mencapai 4,2 persen, tetapi masih di bawah 5,1 persen dan 4,9 persen dicapai dalam dua kuartal pada tahun 2014, atau 4,7 persen peningkatan dalam seperempat pada tahun 2011.

Apapun klaim pro dan kontra terhadap Trump tidak membuat isu pemakzulan padam, mengingat Demokrat sangat berambisi memecat Trump sebagai presiden.
Pemakzulan sendiri membutuhkan mayoritas suara DPR, di mana Demokrat akan mengambil alih mayoritas DPR pada Januari mendatang setelah menang di Pemilu Sela AS. Namun ini baru tahap awal, untuk pemakzulan dibutuhkan dua pertiga suara mayoritas di Senat, di mana rekan-rekan Donald Trump dari Partai Republik adalah mayoritas.



Credit  tempo.co