Najib disebut berperan dalam mengubah laporan audit 1MDB.
CB,
KUALA LUMPUR – Jaksa Malaysia mengajukan dakwaan korupsi baru terhadap
mantan perdana menteri Najib Razak, Rabu (12/12). Dakwaan tersebut masih
berkaitan dengan kasus penyelewengan dana 1Malaysia Development Berhad
(1MDB).
Menurut lembar tuntutan jaksa yang dibacakan saat persidangan, Najib disebut berperan dalam mengubah laporan audit 1MDB.
Dalam konteks ini, Najib diduga memberi perintah kepada
auditor-jenderal untuk menghapus keterangan tentang hadirnya pengusaha
Low Taek Jho atau dikenal dengan nama Jho Low dalam pertemuan dewan
1MDB.
Jho Low adalah seorang pengusaha yang saat
ini diburu kepolisian Malaysia karena diduga turut merencanakan dan
menikmati dana korupsi 1MDB.
Karena tindakan tersebut, Najib berpotensi dipenjara selama 20 tahun atau denda sebesar 10 ribu ringgit.
Namun
Najib mengaku tidak bersalah dan tidak mengetahui tentang pengubahan
laporan audit 1MDB. Pengacara Najib, Muhammad Shafee Abdullah
mengatakan, kliennya tidak dapat merusak laporan audit. Sebab dia hanya
dituduh telah mengarahkan perubahan pada rancangan laporan.
“Dalam
tuduhan ini, cukup jelas bahwa itu bukan lagi tuduhan, bahwa dia
sebenarnya telah merusak laporan audit,” ujarnya kepada awak media
seusai persidangan.
Mantan kepala eksekutif 1MDB
Arul Kanda Kandasamy turut didakwa oleh jaksa Malaysia karena diduga
bersekongkol dengan Najib. Namun Arul pun mengaku tidak bersalah atas
tuduhan yang dilayangkan kepadanya.
Pada 25
November, Auditor-Jenderal Madinah Mohamad mengungkapkan bahwa laporan
audit akhir 1MDB telah dirusak. Ia menyebut Najib mengetahui hal
tersebut.
Menurut Madinah, terdapat dua hal vital
yang dihapus dalam laporan akhir 1MDB. Pertama adalah tentang kehadiran
Jho Low dalam pertemuan dewan 1MDB dan status keuangan 1MDB.
Madinah
mengungkapkan, arahan untuk mengubah laporan akhir audit 1MDB itu
berasal dari Tan Sri Shukry Salleh. Ia diketahui merupakan sekretaris
pribadi utama Najib saat menjadi perdana menteri.
Laporan akhir 1MDB diubah pada 26 Februari 2016. Perubahan itu dilakukan dengan dalih sebagai masalah sensiti
Najib
telah ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus korupsi 1MDB. Dia telah
menghadapi 21 dakwaan tindak pencucian uang dan empat dakwaan
penyalahgunaan kekuasaan.