Kamis, 13 Desember 2018

Jaksa Malaysia Ajukan Dakwaan Baru terhadap Najib


Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak.
Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak.
Foto: REUTERS/Edgar Su
Najib disebut berperan dalam mengubah laporan audit 1MDB.



CB, KUALA LUMPUR – Jaksa Malaysia mengajukan dakwaan korupsi baru terhadap mantan perdana menteri Najib Razak, Rabu (12/12). Dakwaan tersebut masih berkaitan dengan kasus penyelewengan dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB).


Menurut lembar tuntutan jaksa yang dibacakan saat persidangan, Najib disebut berperan dalam mengubah laporan audit 1MDB.

Dalam konteks ini, Najib diduga memberi perintah kepada auditor-jenderal untuk menghapus keterangan tentang hadirnya pengusaha Low Taek Jho atau dikenal dengan nama Jho Low dalam pertemuan dewan 1MDB.


Jho Low adalah seorang pengusaha yang saat ini diburu kepolisian Malaysia karena diduga turut merencanakan dan menikmati dana korupsi 1MDB.


Karena tindakan tersebut, Najib berpotensi dipenjara selama 20 tahun atau denda sebesar 10 ribu ringgit.


Namun Najib mengaku tidak bersalah dan tidak mengetahui tentang pengubahan laporan audit 1MDB. Pengacara Najib, Muhammad Shafee Abdullah mengatakan, kliennya tidak dapat merusak laporan audit. Sebab dia hanya dituduh telah mengarahkan perubahan pada rancangan laporan.


“Dalam tuduhan ini, cukup jelas bahwa itu bukan lagi tuduhan, bahwa dia sebenarnya telah merusak laporan audit,” ujarnya kepada awak media seusai persidangan.


Mantan kepala eksekutif 1MDB Arul Kanda Kandasamy turut didakwa oleh jaksa Malaysia karena diduga bersekongkol dengan Najib. Namun Arul pun mengaku tidak bersalah atas tuduhan yang dilayangkan kepadanya.


Pada 25 November, Auditor-Jenderal Madinah Mohamad mengungkapkan bahwa laporan audit akhir 1MDB telah dirusak. Ia menyebut Najib mengetahui hal tersebut.


Menurut Madinah, terdapat dua hal vital yang dihapus dalam laporan akhir 1MDB. Pertama adalah tentang kehadiran Jho Low dalam pertemuan dewan 1MDB dan status keuangan 1MDB.


Madinah mengungkapkan, arahan untuk mengubah laporan akhir audit 1MDB itu berasal dari Tan Sri Shukry Salleh. Ia diketahui merupakan sekretaris pribadi utama Najib saat menjadi perdana menteri.


Laporan akhir 1MDB diubah pada 26 Februari 2016. Perubahan itu dilakukan dengan dalih sebagai masalah sensiti


Najib telah ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus korupsi 1MDB. Dia telah menghadapi 21 dakwaan tindak pencucian uang dan empat dakwaan penyalahgunaan kekuasaan. 



Credit  republika.co.id