Kamis, 13 Desember 2018

Donald Trump Mengaku Tidak Takut Dimakzulkan


Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di kantornya. Reuters
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di kantornya. Reuters

CB, Jakarta - Presiden AS Donald Trump mengaku tidak khawatir bahwa dia dapat dimakzulkan. Trump juga mengatakan pembayaran yang dilakukan menjelang pilpres tahun 2016 oleh mantan pengacara pribadinya Michael Cohen kepada dua wanita tidak melanggar hukum keuangan kampanye.
"Sangat sulit untuk mendakwa seseorang yang tidak melakukan kesalahan dan siapa yang menciptakan ekonomi terbesar dalam sejarah negara kita," kata Trump kepada Reuters, 12 Desember 2018, selama wawancara di Oval Office Gedung Putih.
"Saya tidak khawatir, tidak. Saya pikir orang-orang akan memberontak jika itu terjadi," katanya.

Michael Cohen, mantan pengacara Presiden Donald Trump, menjelang sesi Pengadilan Federal pada Selasa, 21 Agustus 2018, di New York.(Foto AP / Kevin Hagen)
Jaksa federal di New York mengatakan pekan lalu bahwa Trump menyuruh Cohen untuk melakukan pembayaran enam digit untuk dua wanita sehingga mereka tidak akan membahas dugaan skandal seks dengan Trump yang saat itu menjadi capres pemilu 2016.

Jaksa penuntut mengatakan pembayaran itu melanggar hukum yang menetapkan bahwa kontribusi kampanye, yang didefinisikan sebagai uang atau barang berharga diberikan saat kampanye untuk mempengaruhi pemilihan, harus diungkapkan dan nilainya terbatas pada US$ 2.700 atau sekitar Rp 40 juta per orang.
Demokrat mengatakan pelanggaran hukum kampanye seperti itu akan menjadi pelanggaran yang tak dapat dipungkiri, meskipun pemimpin partai senior di Kongres telah mempertanyakan apakah itu adalah kejahatan yang cukup serius untuk menjamin proses pemakzulan.

Pemakzulan sendiri membutuhkan mayoritas suara DPR, di mana Demokrat akan mengambil alih mayoritas DPR pada Januari mendatang setelah menang di Pemilu Sela AS. Namun ini baru tahap awal, untuk memecat presiden membutuhkan dua pertiga suara mayoritas di Senat, di mana rekan-rekan Trump dari Partai Republik adalah mayoritas.

Vonis Cohen dijadwalkan pada Rabu 12 Desember di New York atas perannya dalam pembayaran uang tutup mulut untuk dua wanita, aktris film dewasa Stormy Daniels dan mantan model Playboy Karen McDougal. Selama isu skandal bergulir, Trump berulangkali membantah memiliki hubungan dengan mereka.
Awal tahun ini, Donald Trump mengakui membayar Cohen US$ 130.000 atau Rp 1,8 miliar kepada Daniels, yang nama aslinya adalah Stephanie Clifford, setelah sebelumnya menyangkal mengetahui pembayaran tersebut.



Credit  tempo.co