Ilustrasi pasukan Filipina. (REUTERS/Romeo Ranoco)
Seperti dilansir ABS-CBN, Kamis (6/12), Yunus kabarnya ditemukan oleh agen intelijen dari gugus tugas Komando Mindanao Barat Angkatan Bersenjata Filipina di Desa Bual, Kota Luuk, Kepulauan Sulu. Belum jelas bagaimana dia bisa kabur dari penyanderanya, tetapi kabarnya dia lari berjam-jam sebelum mencapai wilayah aman.
Menurut Juru Bicara Komando Mindanao Barat, Letnan Kolonel Gerry Besana, Yunus dan Saguni yang merupakan nelayan diculik saat kapal mereka dirompak oleh gerombolan Abu Sayyaf ketika melaut pada 11 September lalu. Dua rekan mereka lolos karena bersembunyi di kapal.
Besana menyatakan saat sejumlah agen intelijen tempur mereka melihat Yunus, dia langsung dibawa ke markas Satgas Terpadu Kepulauan Sulu. Setelah diperiksa kesehatannya, Yunus kemudian dibawa ke Kota Zamboanga.
Menurut Besana, mereka saat ini masih mencari keberadaan Saguni yang masih ditawan kelompok Abu Sayyaf.
Samsul Saguni dan Usman Yunus berasal dari Sulawesi Barat. Keduanya bekerja di kapal penangkap ikan berbendera Malaysia, Dwi Jaya I, saat diculik.
Kelompok Abu Sayyaf sempat menuntut tebusan sebesar 1,3 juta dolar Singapura atau setara Rp14,3 miliar untuk Yunus dan Saguni.
Credit cnnindonesia.com