CB, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan presiden Cina Xi Jinping sepakat menghentikan perang dagang selama 90 hari.
Berikut 4 kesepakatan penghentian sementara perang dagang AS-Cina yang dirumuskan oleh kedua kepala pemerintahan raksasa ekonomi dunia di pertemuan sela di KTT G20 di Argentina pada hari Sabtu, 1 Desember 2018.
1. Setuju tidak menaikkan tarif per 1 Januari 2019. Sehingga AS meninggalkan tarif US$ 200 miliar atas barang impor dari Cina.
2. Setuju tidak menaikkan tarif impor sebesar 25 persen atas barang-barang produk Cina.
3. Cina setuju membeli barang substansil di bidang pertanian, energi, industri dan produk lainnya dari Amerika Serikat.
4. Setuju untuk mengadakan perundingan terkait dengan perubahan struktur demi mendorong transfer teknologi, perlindungan intelektual properti, hambatan non-tarif, mencegah kejahatan siber, gangguan sibver, jasa, dan pertanian.
Sebagai kado akhir tahun, Cina juga membuka diri untuk menyetujui kesepakatan sebelumnya yang tak disetujui dengan perusahaan Amerika, Qualcomm Inc yang bermaksud mengakuisisi perusahaan asal Belanda, NXP Semiconductors senilai US$ 44 miliar.
Qualcomm, perusahaan pembuat chip telepon pintar terbesar di dunia terpaksa menghentikan rencana akuisisinya setelah gagal mendapatkan persetujuan dari Cina sebagai regulator pada Juli lalu.
Kegagalan ini menjadikan Qualcomm korban dari perang dagang AS dan Cina yang saat itu baru dimulai.
Berikut 4 kesepakatan penghentian sementara perang dagang AS-Cina yang dirumuskan oleh kedua kepala pemerintahan raksasa ekonomi dunia di pertemuan sela di KTT G20 di Argentina pada hari Sabtu, 1 Desember 2018.
1. Setuju tidak menaikkan tarif per 1 Januari 2019. Sehingga AS meninggalkan tarif US$ 200 miliar atas barang impor dari Cina.
3. Cina setuju membeli barang substansil di bidang pertanian, energi, industri dan produk lainnya dari Amerika Serikat.
4. Setuju untuk mengadakan perundingan terkait dengan perubahan struktur demi mendorong transfer teknologi, perlindungan intelektual properti, hambatan non-tarif, mencegah kejahatan siber, gangguan sibver, jasa, dan pertanian.
Sebagai kado akhir tahun, Cina juga membuka diri untuk menyetujui kesepakatan sebelumnya yang tak disetujui dengan perusahaan Amerika, Qualcomm Inc yang bermaksud mengakuisisi perusahaan asal Belanda, NXP Semiconductors senilai US$ 44 miliar.
Qualcomm, perusahaan pembuat chip telepon pintar terbesar di dunia terpaksa menghentikan rencana akuisisinya setelah gagal mendapatkan persetujuan dari Cina sebagai regulator pada Juli lalu.
Kegagalan ini menjadikan Qualcomm korban dari perang dagang AS dan Cina yang saat itu baru dimulai.
Credit tempo.co