CB, Jakarta - Uni Eropa
menyatakan siap mengucurkan dana untuk mengatasi krisis ekonomi yang
sedang membekap Yordania. "Negeri ini harus diselamatkan," kata Federica
Mogherini, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa kepada wartawan di
Amman, Yordania, Ahad, 10 Juni 2018.
Berbicara pada acara jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman al-Safadi, di Amman, Mogherini ingin meyakinkan Yordania bahwa Uni Eropa akan melanjutkan dukungannya terhadap Kerajaan demi menyelamatkan negeri itu dari keterpurukan.
Federica Mogherini. REUTERS
Dia mengatakan, Uni Eropa telah menyiapkan dukungan ekonomi dan
keuangan kepada Yordania yang telah berlangsung bertahun-tahun.
"Dukungan tersebut akan berlanjut," jelasnya namun dia tidak menjelaskan
berapa jumlah dana yang dikucurkan untuk Yordania.
Mogherini tiba di Amman pada Sabtu, 9 Juni 2018, selanjutnya mengadakan pembicaraan dengan Raja Abdullah II mengenai pembangunan di negeri itu. Kunjungan Moghrini itu dilakukan di tengah unjuk rasa di Yordania menuntut penurunan harga barang dan membatalkan RUU Pajak.
Raja Yordania King Abdullah menyambut kedatangan Putra Mahkota Saudi Arabia, Mohammed bin Salman di Amman, Yordania, 4 Agustus 2017. (Muhammad Hamed - Pool /Getty Images)
Unjuk rasa yang berlangsung di hampir seluruh provinsi di Yordania berujung pada pengunduran diri Perdana Menteri Hani al-Mulki. Dia dianggap oleh Raja Abdullah II tidak bisa mengendalikan ekonomi negara, selanjutnya diganti oleh Menteri Pendidikan Omar al-Razzaz untuk membentuk pemerintahan baru.
Untuk anggaran tahun ini, Yordania menderita keterpurukan ekonomi hingga US$ 1,753 miliar atau setara dengan Rp 24,43 triliun (kurs Rp 13.936/dolar). Penderitaan ini dibicarakan oleh para pemimpn GCC di Mekkah, Arab Saudi.
Berbicara pada acara jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman al-Safadi, di Amman, Mogherini ingin meyakinkan Yordania bahwa Uni Eropa akan melanjutkan dukungannya terhadap Kerajaan demi menyelamatkan negeri itu dari keterpurukan.
Federica Mogherini. REUTERS
Mogherini tiba di Amman pada Sabtu, 9 Juni 2018, selanjutnya mengadakan pembicaraan dengan Raja Abdullah II mengenai pembangunan di negeri itu. Kunjungan Moghrini itu dilakukan di tengah unjuk rasa di Yordania menuntut penurunan harga barang dan membatalkan RUU Pajak.
Raja Yordania King Abdullah menyambut kedatangan Putra Mahkota Saudi Arabia, Mohammed bin Salman di Amman, Yordania, 4 Agustus 2017. (Muhammad Hamed - Pool /Getty Images)
Unjuk rasa yang berlangsung di hampir seluruh provinsi di Yordania berujung pada pengunduran diri Perdana Menteri Hani al-Mulki. Dia dianggap oleh Raja Abdullah II tidak bisa mengendalikan ekonomi negara, selanjutnya diganti oleh Menteri Pendidikan Omar al-Razzaz untuk membentuk pemerintahan baru.
Untuk anggaran tahun ini, Yordania menderita keterpurukan ekonomi hingga US$ 1,753 miliar atau setara dengan Rp 24,43 triliun (kurs Rp 13.936/dolar). Penderitaan ini dibicarakan oleh para pemimpn GCC di Mekkah, Arab Saudi.
Credit tempo.co