Jumat, 27 November 2015

Pasukan darat AS sudah masuk Suriah


Pasukan darat AS sudah masuk Suriah
Pasukan khusus Amerika Serikat di Timur Tengah (Reuters)
 
Beirut (CB) - Serdadu-serdadu Amerika Serikat sudah masuk Kobane, kota di Suriah utata yang nyaris hancur akibat perang sengit Kurdi melawan ISIS, untuk melatih pasukan Kurdi dalam memerangi ISIS, kata sumber-sumber Kurdi seperti dikutip AFP, Kamis waktu setempat.

Mustapha Abdi, seorang aktivis di Kobane, berkata kepada AFP bahwa para instruktur militer AS telah tiba beberapa jam lalu dan ini adalah penggelaran pertama pasukan AS di Suriah.

Sumber pada Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) mengatakan bahwa serdadu AS akan membantu rencana ofensif ke dua kota Suriah yang diduduki ISIS, yakni Jarablus dan ibu kota ISIS di Raqa.

Pada saat bersamaan, mereka akan membantu koordinasi dengan Kurdi dan sekutu-sekutu Arab serta Kristen Suriah lewat serangan gabungan darat dan udara melawan ISIS, kata sumber-sumber YPG.

Abdi mengatakan pasukan yang baru tiba itu adalah kelompok instruktur pertama yang akan melatih Kurdi.

Rami Abdel Rahman, direktur Observatorium HAM Suriah, menyebutkan "sekitar 50 instruktur Amerika telah tiba di utara dan timur laut Suriah".

Menurut dia, serdadu-serdadu itu tiba dalam dua kelompok dalam dua hari belakangan, dari Turki dan dari wilayah otonomi Turki di Irak.

30 di antara mereka berada di Kobane, sedangkan sisanya di Provinsi Hasakeh, Suriah.

Komando Tengah Amerika Serikat (Centcom) menolak mengomentari kabar ini, namun Brett McGurk yang menjadi utusan khusus Presiden Barack Obama untuk koalisi anti-ISIS sudah mengatakan Minggu bahwa pasukan darat AS akan segera tiba.

Akhir Oktober silam Obama telah mengizinkan penggelaran 50 serdadu operasi khusus di Suriah yang disebut McGurk bertugas untuk mengorganisasikan pasukan-pasukan lokal.

"Sasaran utama adalah mengisolasi Raqa," kata dia.

Hingga saat ini aliansi pejuang lokal sudah merampas lagi sekitar 1.000 km persegi wilayah dari ISIS dan membunuh lebih dari 300 petempur ISIS, kata McGurk, demikian AFP.

Credit  ANTARA News

Rusia hentikan kerja sama militer dengan Turki


Rusia hentikan kerja sama militer dengan Turki
Presiden Rusia Vladimir Putin (REUTERS/Mikhail Klimentyev/RIA Novosti/Kremlin )
 
 
Moskow (CB) - Kementerian Pertahanan Rusia hari ini mengatakan Moskow telah menghentikan semua kontak militer dengan Ankara setelah hubungan antara kedua negara itu terjerembab menyusul ditembakjatuhnya pesawat tempur Rusia.

"Hari ini, semua kontak kerja sama telah dihentikan antara Kementerian Pertahanan Rusia dan Angkatan Bersenjata Turki, termasuk apa yang disebut saluran bebas hambatan yang ditetapkan guna menghindari berbagai peristiwa selama aksi udara Rusia terhadap prasarana pelaku teror di Suriah," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Igor Konshenkov kepada wartawan.

Konshenko mengatakan pihak Turki menolak menyerahkan kepada atase militer Rusia setiap benda dalam kasus penembakan jet Rusia, Su-24.

Angkatan Udara Rusia telah meningkatkan serangan terhadap sasaran gerilyawan di berbagai daerah tempat satu dari dua pilot jet yang ditembak-jatuh diselamatkan, kata juru bicara itu, sebagaimana diberitakan Xinhua.

Ia menambahkan pesawat Rusia itu telah melancarkan lebih dari 130 misi dalam tiga hari belakangan, dan menyerang 450 sasaran di delapan provinsi.

Konsashenko juga mengungkapkan sistem pertahanan rudal S-400 telah disiagakan di Pangkalan Angkatan Udara Rusia di Suriah, Hmeimim.

Hubungan Rusia-Turki memburuk sejak Turki menembak jatuh Su-24 Rusia di perbatasan Suriah karena pesawat itu dianggap melanggar wilayah udara Turki yang kemudian dibantah Presiden Rusia Vladimir Putin.

Credit  ANTARA News

Arab Saudi Akan Eksekusi Mati 52 Tersangka Teroris


Arab Saudi Akan Eksekusi Mati 52 Tersangka Teroris  
Ilustrasi (Thinkstock)
 
Jakarta, CB -- Pemerintah Arab Saudi akan segera mengeksekusi mati 52 tersangka kasus terorisme. Ini akan menjadi eksekusi mati terbanyak dalam waktu dekat yang dilakukan Saudi sejak 36 tahun lalu.

Rencana eksekusi ini diberitakan oleh dua koran di Saudi, seperti dikutip Reuters, Kamis (26/11). Menurut koran Okaz, para tersangka teroris ini telah membunuh lebih dari 100 warga sipil dan 71 personel keamanan.


Tidak disebutkan kapan tepatnya hukuman mati akan dilaksanakan. Ekskusi mati di Saudi dilakukan dengan cara dipenggal di lapangan dan disaksikan oleh masyarakat sekitar.

Okaz menuliskan, beberapa di antara yang akan dieksekusi adalah para anggota Al-Qaidah. Beberapa lainnya adalah tersangka teror dari Awamiya, kota mayoritas Syiah di wilayah timur Saudi yang warganya kerap menggelar demonstrasi.

Diplomat di Riyadh mengatakan bahwa tidak ada demonstran dari Awamiya di antara para tereksekusi mati, hanya orang-orang yang telah divonis atas kasus terorisme.

Militan Al-Qaidah kerap melakukan serangan di Saudi untuk menggulingkan kerajaan menggunakan senjata ringan, peledak dan rudal darat-ke-udara. Salah satu tervonis mati didakwa atas percobaan pembelian materi nuklir di Yaman seharga US$1,5 juta untuk digunakan menyerang Saudi.

Sedangkan para tersangka teror dari Awamiya didakwa atas kasus penghasutan, penyerangan aparat keamanan dan ikut campur dalam gejolak politik di negara tetangga Bahrain pada revolusi Arab tahun 2011. Di antara mereka masih berusia 18 tahun saat vonis dijatuhkan.

Tahun ini, Saudi telah mengeksekusi 150 orang, terbanyak dalam 20 tahun terakhir berdasarkan data Amnesty International bulan ini.

Jika eksekusi 52 orang tersangka teror jadi dilakukan, maka ini adalah hukuman mati terbanyak dalam satu waktu sejak tahun 1979. Saat itu, sebanyak 63 orang dipenggal di delapan kota karena terlibat dalam penyerangan di Masjidil Haram, Mekkah.

Dalam beberapa tahun terakhir Saudi mengeksekusi mati puluhan orang yang terlibat penyerangan al-Qaidah di negara itu dari tahun 2003-2006 dan 2009.

Ancaman serangan kini datang dari ISIS yang melakukan pengeboman masjid Syiah dan membunuh aparat keamanan serta warga asing dari Barat. ISIS sendiri telah menyerukan para simpatisan mereka di Saudi untuk tetap tinggal dan melakukan serangan di negara itu, tidak usah datang bergabung ke Suriah.

Kepolisian Saudi telah menangkap ratusan orang pendukung ISIS dan bergabung dengan koalisi pimpinan Amerika Serikat dalam melancarkan serangan udara ke markas ISIS di Suriah dan Irak. Pemerintah Riyadh juga gencar mengerahkan para ulama untuk mematahkan setiap ideologi ISIS yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam

Credit  CNN Indonesia

Tembak Jet Rusia, Erdogan Tidak Akan Minta Maaf pada Putin


Tembak Jet Rusia, Erdogan Tidak Akan Minta Maaf pada Putin  
Presiden Erdogan menegaskan dirinya tidak akan pernah meminta maaf pada Presiden Vladimir Putin atas jatuhnya jet Rusia oleh pesawat tempur Turki Selasa lalu. (Reuters/Kayhan Ozer/Pool)
 
Jakarta, CB -- Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan dirinya tidak akan pernah meminta maaf pada Presiden Vladimir Putin atas jatuhnya jet Rusia oleh pesawat tempur Turki Selasa lalu. Erdogan juga membantah tuduhan Putin bahwa negaranya mendukung ISIS.

Dalam wawancara eksklusif dengan CNN, Kamis (26/11), di Ankara, Erdogan mengatakan bahwa yang harus meminta maaf seharusnya adalah pihak yang telah memasuki wilayah mereka, yaitu Rusia.


"Mereka yang melanggar wilayah udara kami yang seharusnya minta maaf, pilot dan angkatan bersenjata kami hanya menjalankan tugas," kata Erdogan.

Erdogan bersikeras bahwa pesawat Rusia Su-24 telah memasuki wilayah mereka sehingga dijatuhkan oleh jet F-16 Turki. Sebelum menembak, Turki mengatakan mereka telah memperingati sebanyak 10 kali namun diabaikan.

"Jika pelanggaran tersebut terjadi hari ini, Turki juga akan melakukan hal yang sama," tegas Erdogan.

Rusia membantah pesawat mereka memasuki wilayah Turki. Seorang kopilot Rusia yang selamat dari insiden tersebut mengaku tidak mendengar adanya peringatan dari pihak Turki.

Putin berang atas tindakan tersebut. Kepada reporter di Moskow kemarin, Putin mengaku tidak habis pikir mengapa Turki yang merupakan sekutu Rusia melakukan hal tersebut.

"Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa kami bisa diserang pihak yang telah kami anggap sekutu. Kami menganggap Turki adalah negara sahabat," ujar Erdogan.

Turki memberikan bukti rekaman audio yang menunjukkan mereka telah memberikan peringatan pada jet Rusia, namun diabaikan.

Menyusul peristiwa itu, Rusia menurunkan sistem anti rudal S-400 ke pangkalan militer Suriah yang dekat perbatasan Turki.

Sebelumnya usai insiden tersebut, Putin mengatakan bahwa Turki adalah negara pendukung teroris. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova bahkan mengatakan Turki punya hubungan financial dan minyak dengan ISIS.

Erdogan mengecam pernyataan tersebut dan mengisyaratkan hubungan kedua negara akan menemui "jalan buntu",

"Jika Putin mengatakan kami bekerja sama dengan Daesh, bahkan kami bersekutu, itu adalah kesalahan besar, karena kami justru melakukan sebaliknya. Perkataan bahwa kami membeli minyak dari Daesh, dan hal ini disampaikan oleh pejabat Rusia, sangat, sangat tidak bisa diterima," kata Erdogan.

Credit  CNN Indonesia

Jerman Ikut Perangi ISIS di Suriah, Kirim Jet Tornado


Jerman Ikut Perangi ISIS di Suriah, Kirim Jet Tornado  
Kanselir Jerman Angela Merkel memutuskan membantu operasi di Suriah setelah bertemu Presiden Perancis Francois Hollande. (Reuters/Fabrizio Bensch)
 
Jakarta, CB -- Pemerintah Jerman akhirnya memutuskan untuk terlibat dalam koalisi penyerangan ISIS di Suriah dan Irak yang dipimpin Amerika Serikat. Keputusan ini diambil oleh Kanselir Jerman Angela Merkel usai bertemu dengan Presiden Perancis Francois Hollande di Paris Rabu kemarin.


Seperti diberitakan Reuters, Jumat (27/11), walau Jerman tetap tidak akan menurunkan pesawat pengebom udara ke Suriah, namun Merkel akan mengerahkan armada pendukung, salah satunya jet mata-mata Tornado.

"Hari ini pemerintah mengambil keputusan yang sulit tapi penting dan perlu. Kami berdiri bersama Perancis yang mendapatkan serangan tidak manusiawi dari ISIS," kata Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen.

Komitmen bantuan armada Jerman disampaikan dalam pertemuan Merkel dengan Hollande, namun masih harus mendapatkan persetujuan parlemen.

Pemerintah Berlin menyatakan akan mengirim empat hingga enam jet Tornado, memberikan dukungan pemantauan satelit, pesawat bahan bakar dan kapal perang untuk melindungi kapal induk Perancis Charles de Gaulle yang dikirim ke Mediterania dalam misi penyerangan ke Suriah dan Irak.

Keputusan Jerman ini diambil menyusul serangan ekstremis di Paris 13 November lalu yang menewaskan 130 orang. Serangan itu juga membuat Hollande menyerukan memperkuat koalisi negara-negara dalam melawan ISIS.

Untuk mengatasi terorisme, Jerman akan menurunkan hingga 650 tentara ke Mali untuk membantu Perancis dan menambah pelatih militer untuk pasukan peshmerga Kurdi di utara Irak hingga 150 orang.

 
Jerman akan menurunkan jet mata-mata Tornado untuk membantu operasi penyerangan ISIS di Suriah dan Irak. (Getty Image)


Credit  CNN Indonesia

Rusia Ancam Hukum Turki Secara Ekonomi



Rusia Ancam Hukum Turki Secara Ekonomi 
 (Reuters/Turkish Interior Ministry/Handout)
 
Moskow, CB -- Rusia mengancam akan melancarkan balasan ekonomi terhadap Turki, namun pemerintah Turki menganggap ancaman itu “emosional” dan “tidak pantas”.

Perdana Menteri Dmitry Medvedev memerintahkan pemerintahnya menyusun langkah yang mencakup pembekuan proyek-proyek investasi bersama dan membatasi impor makanan dari Turki.

Menteri Ekonomi Alexei Ulyukayev mengatakan Moskow akan membatasi penerbangan dari dan menuju Turki, menunda zona perdagangan bebas bersama dan membatasi proyek-proyek besar seperti pipa gas TurkiStream serta pusat pembangkit listrik nuklir yang dibangun Rusia di Turki bernilai US$20 miliar.

Tindakan Turki membuat marah Rusia, namun reaksi Moskow dibuat dengan berhati-hati dan tidak ada isyarat kuat bahwa negara ini menginginkan ketegangan militer, atau gangguan pada tujuan utamanya di wilayah: mendapatkan dukungan internasional atas upayanya menyelesaikan konflik di Suriah.

Namun, mereka ingin menghukum Turki secara ekonomi.


Kepala badan pariwisata Rusia Rotourism, mengatakan kerjadama dengan Turki “jelas” akan dihentikan.

Setidaknya dua perusahaan perjalanan wisata telah mengatakan akan menghentikan penjualan paket liburan ke Turki setelah para pejabat Rusia menyarankan warga Rusia untuk tidak berlibur ke negara itu.

Jumlah warga Rusia yang berkunjung ke Turki berada di urutan kedua di belakang Jerman, dan menyumbang pemasukan sekitar US$4 miliar per tahun pada sektor pariwisata Turki. Pemasukan ini sangat dibutuhkan pemerintah Turki untuk membiayaai defisit anggaran berjalan yang besar.

Perdana Menteri Medvedev mengatakan pembatasan impor makanan dari Turki bisa diterapkan dalam beberapa hari, setelah memperketat pemeriksaan produk-produk pertanaian Turki.

Moskow melarang impor sebagian besar makanan barat pada 2014 ketika negara Barat menerapkan sanksi terkait peran Rusia dalam krisis Ukraina. Larangan ini mengganggu pasok makanan karena pedagang harus mencari pemasok baru.

Sementara itu, kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah menghentikan seluruh kerjasama dengan militer Turki seperti layanan khusus yang dibuat untuk berbagi informasi terkait serakgan udara Rusia di Suriah.

Pemerintah Turki bereaksi dengan mengatakan kedua negara perlu duduk bersama membicarakan insiden yang menewaskan satu penerbang Turki itu.

“Kita adalah mitra strategis…’Proyek-proyek bersama kemungkinan dihentikan, hubungan kemungkinan diputus?’ Apakah pendekatan itu pantas bagi politisi,” kata Presiden Tayyip Erdogan, Kamis (26/11).

“Pertama-tama, politisi dan militer kedua negara harus duduk bersama untuk membicarakan kesalahan yang telah dibuat, kemudian memusatkan perhatian untuk membenahi kesalahan di kedua kubu. Tetapi, kita malah mengeluarkan pernyataan emosional seperti ini, sangat tidak benar.”

 
Warga Rusia memprotes penembakan jet tempur oleh Turki di depan Kedutaan Rusia di Moskow, 24 November. (Reuters/Maxim Shemetov)
Penembakan jet Rusia oleh angkatan udara Turki pada Selasa (24/11) adalah bentrokan paling serius antara anggota NATO dan Rusia. Insiden ini semakin membuat upaya memerangi militan ISIS oleh sejumlah negara menjadi rumit.

Para pemimpin dunia mendesak kedua kubu mencegah peningkatan ketegangan. Dalam upaha mendinginkan perseteruan ini, dan meminta dukungan pada negara Barat, Perdana Menteri Turki Ahmet Dauvutoglu menulis surat kepada koran Inggris the Times bahwa negaranya siap bekerja sama dengan sekutu dan Rusia untuk “mengendorkan ketegangan”.

Presiden Tayyip Erdogan juga menjawab tudingan Rusia bahwa Turki membeli minyak dan gas dari ISIS di Suriah, dengan mengatakan bahwa justru Presiden Suriah Bashar al-Assad dan pendukungnya termasuk Rusia, menjadi sumber keuangan dan kekuatan militer kelompok itu.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia masih menunggu jawaban masuk akal dari Turki terkait penembakan jet tempur yang menurut Moskow tidak pernah keluar dari wilayah udara Suriah. Namun, Ankara mengatakan pesawat itu memasuki wilayah udaranya meski sudah diperingatkan beberapa kali.

Kementerian luar negeri Turki mengatakan misi diplomatik dan perwakilan usaha Turki di Rusia telah diserangn, dan dutabesar Rusia di Ankara telah dipanggil sebagia protes.

Presiden Erdogan mengatakan jet tempur itu ditembak sebagai “reaksi otomatis” jika ada pelanggaran di wilayah udara Turki, yang sejalan dengan perintah kepada militer.

Erdogan mengatakan perintah ini merupakan masalah yang terpisah dari ketidaksepakatan dengan Rusia terkai kebijakan di Suriah. Dia mengatakan Ankara akan terus mendukung pemberontak moderat di Suriah dan pejuang Turkmenistan yang melawan pasukan Presiden Assad.

Erdogan mengatakan kepada CNN bahwa Rusia, bukan Turki, yang harus meminta maaf atas insiden ini. Dia juga mengatakan telah menelpon Putin setelah jet itu ditembak jatuh, namun pemimpin Rusia itu belum menelpon balik.

Credit  CNN Indonesia

Islamofobia di AS, Wanita Muslim Dicegat Naik Pesawat


Islamofobia di AS, Wanita Muslim Dicegat Naik Pesawat  
Ilustrasi pesawat maskapai United Airlines. (Getty Images)
 
Jakarta, CB -- Islamofobia kian marak di negara-negara Barat, terutama setelah penyerangan di Paris 13 November lalu. Salah satunya dialami oleh wanita Muslim AS yang dicegat naik pesawat dari New Jersey menuju Istanbul, Turki.

Kameelah Rasheed dicegat saat hendak naik pesawat dan ditanyai selama lebih dari dua jam oleh agen FBI di Bandara Internasional Liberty Newark, membuat rencana liburannya ke Istanbul batal.



Wanita 30 tahun lulusan Standford University yang kini menjadi seniman dan redaktur kontributor di The New Inquiry ini mengaku awalnya diperbolehkan naik ke pesawat United Airlines setelah melalui pemeriksaan keamanan dan menjawab beberapa pertanyaan petugas. Namun sesaat sebelum pesawat lepas landas, dia diminta turun dan diinterogasi oleh agen FBI.

Telepon dan paspornya wanita kulit hitam ini disita dan dicecar pertanyaan seperti: "Kenapa terbang? Di mana tinggal di Istanbul? Dari mana uang untuk berlibur? Berapa harga tiket pesawat?"

Rasheed mengatakan, dia adalah satu-satunya penumpang yang memiliki identitas seorang Muslim, yaitu berjilbab. "Ini adalah upaya untuk mempermalukan dan mendiskriminasikan saya," kata Rasheed, dikutip The Independent, Kamis (26/11).

Sentimen anti-Islam kian meningkat di beberapa negara Barat usai serangan di Paris yang menewaskan 130 orang beberapa waktu lalu. Di Inggris bahkan, serangan terhadap umat Islam naik hingga 300 persen dalam sepekan.

Menurut Rasheed, kejadian Paris tidak meningkatkan Islamofobia di AS. Islamofobia di negara ini, kata dia, memang sudah sedari dulu tinggi. "Saya tidak mengira ada peningkatan Islamofobia usai serangan Paris. Saya kira Islamofobia tidak pernah hilang, bahkan menjadi lebih legal," kata Rasheed.

"Setelah 9/11, kalian bisa melakukannya (kejahatan terhadap Muslim) dan tidak ada yang akan menyalahkanmu. Dan sekarang setelah Paris, seakan seperti 'lihat apa yang mereka (Muslim) lakukan, berarti saya bisa memperlakukan mereka semau saya'. Tidak ada kemajuan," kata dia lagi.

Rasheed tidak jadi naik pesawat dan uang tiketnya dikembalikan. Dia mengaku tidak menyalahkan maskapai United Airlines yang telah mengupayakan pengembalian uang tiket, namun Rasheed takut naik pesawat dalam beberapa waktu ke depan.

Rasheed bukan Muslim satu-satunya yang diusir dari pesawat di AS. Sebelumnya pekan lalu empat orang berlogat Timur Tengah dikeluarkan dari pesawat Spirit Airlines. Alasannya, ada aduan dari penumpang lain soal aktivitas mencurigakan keempat orang tersebut, yang ternyata hanya membaca berita soal serangan Paris di ponsel mereka.

Ibrahim Hooper, juru bicara untuk Dewan Hubungan Islam-Amerika, mengatakan, "Sayangnya, saya kira hal seperti ini masih akan terjadi lagi dan lagi."

Credit  CNN Indonesia

Dua WNI yang Ditangkap di Jepang adalah Kakak Beradik


thinkstock .
JAKARTA, CB - Dua orang Warga Negara Indonesia yang ditangkap polisi di Jepang, IR dan DN, adalah kakak beradik. Mereka diketahui masuk dan bekerja di Jepang sejak Oktober dan Desember 2007.

Mengutip surat kabar Yomiuri Shimbun, keduanya ditangkap atas tuduhan melanggar aturan perdagangan dan pertukaran luar negeri yang dikontrol oleh undang-undang. 

Mereka masing-masing tinggal di Hanamigawa-ku, kota Chiba, sekitar 30 menit berkereta api dari Tokyo, dan satu lagi di Katsushika-ku, Tokyo.


Mereka diketahui secara ilegal mengekspor alat pengintai senjata (rifle scope) untuk senapan laras panjang. Mereka mengirim perlengkapan senjata itu lewat jasa paket EMS ke pemesan individual di Indonesia.

Keduanya akan berada dalam tahanan penyidik dalam 10 hari ke depan. Kepolisian Tokyo saat ini terus melakukan penyelidikan dan melihat ada kemungkinan kuat perlengkapan senjata itu dibeli kelompok atau organisasi teroris.

Terindikasi kuat

Menurut rekan Kompas yang juga wartawan senior suratkabar Yomiuri Shimbun, dalam kebiasaan kepolisian Jepang, pernyataan "kemungkinan" bisa diartikan sebagai terindikasi kuat.

Menurut pemberitaan sejumlah stasiun televisi lokal, akun Facebook salah seorang dari mereka juga tampak mengunggah tayangan video Osama bin Laden dan foto terkait kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS).

Dalam situs berita Tokyo Broadcasting System ditayangkan proses penangkapan keduanya. Sejumlah polisi tampak membawa barang bukti dalam sejumlah kotak kardus besar dari dalam kediaman kedua WNI tadi.

Notifikasi konsuler

Di Jakarta, Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah mendapat pemberitahuan resmi dari pemerintah Jepang terkait penangkapan dua orang warga negara Indonesia (WNI) oleh kepolisian negeri itu.

Menurut juru bicara kementerian luar negeri RI Arrmanatha Nasir, Kamis (26/11/2015), berdasarkan notifikasi konsuler yang mereka terima sehari sebelumnya, penangkapan terjadi lantaran keduanya diduga berupaya memiliki senjata.

"Kami dapat notifikasi konsuler kalah salah satu dari mereka berupaya memiliki senjata. Soal apa tujuan mereka sebenarnya kami belum mendapat penjelasan atau informasi terbaru dari (otoritas) sana," ujar Arrmanatha.

Credit  KOMPAS.com

Diduga Terkait Kelompok Radikal, 2 WNI Ditahan di Jepang


 
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, saat ditemui di Gedung Kemenlu, Jakarta Pusat, Kamis (20/8/2015).

JAKARTA, CB - Kepolsian Jepang menahan dua warga negara Indonesia (WNI) berinisial IR (31), dan DN (40), pada Rabu (25/11/2015). Keduanya ditahan karena diduga terkait dengan kelompok radikal.

Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, kedua WNI diketahui beberapa kali membeli rifle scope, atau lensa bidik yang biasa digunakan pada senjata api, di internet.

Selain itu, WNI itu diduga dua kali mengirimkan barang tersebut melalui ekspedisi express ke Indonesia. Pada saat dilakukan penggeledahan di apartemen keduanya, ditemukan 29 buah benda yang sama.

"Diperoleh info bahwa scope yang mereka kirim masuk dalam spesifikasi tinggi, yang pengirimannya ke negara lain harus melalui proses perijinan yang ketat," ujar Iqbal, melalui pesan singkat, Kamis (26/11/2015).

Selain itu, dalam akun Facebook milik keduanya, polisi menemukan video Osama bin Laden dan video atau gambar yang terkait dengan kelompok radikal. 
 
"Hal ini memperkuat dugaan bagi aparat keamanan Jepang untuk kemudian mendalami mengenai siapa penerima kiriman tersebut di Indonesia, dan untuk apa penggunaannya," kata Iqbal.

Kedutaan Besar RI telah memperoleh notifikasi resmi dari Kepolisian Jepang untuk IR. Sementara, DN belum ada notifikasi. 
Meski demikian, KBRI akan menggunakan akses kekonsuleran untuk memberikan pendampingan hukum.

Credit  KOMPAS.com

PM Cameron: Waktunya bagi Inggris Kirim Pasukan Udara Perangi ISIS


 
REUTERS/STEFAN WERMUTH David Cameron
LONDON, CB — Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan, sudah waktunya bagi Inggris untuk memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) secara langsung di Suriah.

Berbicara di parlemen, Kamis (26/11/2015), Cameron menegaskan bahwa Inggris sudah seharusnya bergabung dengan pasukan udara koalisi yang sedang menggempur ISIS.

"Kita tidak dapat membiarkan keamanan negara ini bergantung ke negara lain," ujarnya.

"Kita tidak punya banyak waktu untuk menunggu konflik di Suriah selesai lalu baru membereskan ISIS," ucapnya.

Bukan kali pertama ini perdana menteri berhaluan konservatif tersebut menyerukan agar Inggris mengirim pasukan udaranya.

Tahun 2013, dia mengajukan usulan ini ke parlemen. Namun, mosi ini ditolak oleh parlemen, termasuk sejumlah anggota partainya sendiri.

Kali ini, Cameron "bekerja keras" untuk memengaruhi sejumlah anggota parlemen itu untuk mendukung rencananya ini.

Komisi Luar Negeri Parlemen masih skeptis dengan rencana tersebut, terutama keefektifannya.

Komisi menilai bahwa keputusan untuk mengirimkan pasukan udara akan sia-sia tanpa strategi yang koheren untuk mengalahkan kelompok militan itu.

Cameron diperkirakan akan mengajukan mosi ini untuk dipilih secara voting pada pekan depan.

Sementara itu, warga Inggris sudah mulai mengubah pandangannya terhadap keterlibatan negara mereka untuk memerangi ISIS. Sebanyak 59 persen responden mendukung invasi udara, menurut survei YouGov pekan ini.

Sebelumnya, banyak yang tidak begitu mendukung ide untuk melihat Inggris kembali menceburkan diri ke Timur Tengah.

Mereka menilai, invasi yang dilakukan sebelumnya di Afganistan, Libya, dan Irak gagal menciptakan stabilitas di kawasan itu, dan justru dinilai memicu munculnya kelompok teroris seperti ISIS.


Credit  KOMPAS.com


Perancis dan Rusia Sepakat Berbagi Data Intelijen soal ISIS


 
Thierry Chesnot/Getty Images Presiden Prancis Francois Hollande berpidato di parlemen, Rabu (18/11) mendeklarasikan perang terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)
MOSKWA, CB - Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan ia bersama Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat berbagi informasi intelijen tentang ISIS serta kelompok ekstremis lain di Suriah guna memaksimalkan keefektifan operasi udara mereka di sana.

"Kami akan bertukar informasi mengenai siapa yang akan digempur dan siapa yang tidak digempur," kata Hollande seusai pembicaraan dengan Putin di Moskwa, Kamis (26/11/2015).

"Yang kami sepakati dan ini penting, ialah hanya menyerang teroris dan ISIS dan tidak menyerang kelompok yang memerangi terorisme," tambahnya.

Sementara itu, Putin mengatakan pihaknya terbuka menjalin kerjasama lebih luas dengan Perancis dan Amerika dalam menentukan sasaran terkait ISIS.

Hollande berada di Moskwa dalam misi diplomatik membentuk suatu kekuatan ofensif melawan ISIS. Sebelum berkunjung ke Moskwa, ia sudah mengadakan pembicaraan dengan Amerika, Inggris, Jerman dan Italia.

Dengan Putin ia membicarakan kerjasama yang lebih erat dalam memerangi musuh bersama seraya mengusahakan penyelesaian politik di Suriah.

Perancis dan Rusia sama-sama diterpa serangan teroris belakangan ini. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan 13 November di Paris yang menewaskan 130 orang dan melukai lebih dari 300. ISIS juga membom pesawat jet penumpang Rusia tanggal 31 Oktober di Semenanjung Sinai, Mesir, menewaskan semua 224 penumpangnya.

Credit  KOMPAS.com

China Berencana Bangun Pangkalan Militer di Djibouti


 
AFP Sebuah parade militer China di Beijing pada September lalu.
BEIJING, CB - China mendeklarasikan bahwa pihaknya berencana untuk membangun sebuah fasilitas militer di Djibouti, sebuah negara yang penting dari segi letaknya di Tanduk Afrika.

Rencana tersebut, jika terwujud, tampaknya akan menjadi kehadiran permanen pertama militer China di luar negeri dan tanda pertumbuhan angkatan laut negara itu.

Pengumuman akan rencana itu muncul hari Kamis (26/11/2015).

Pada hari yang sama media yang didukung negara melaporkan rencana Presiden Xi Jinping mereorganisasi besar-besaran militer negara itu, termasuk penciptaan sebuah sistem komando baru yang dimaksudkan untuk mengintegrasikan dan menyeimbangkan kekuatan darat, udara dan laut Tentara Pembebasan Rakyat agar menjadi lebih gesit.

Ketika mengungkapkan bahwa China sedang dalam pembicaraan untuk membangun apa yang disebut sebuah "fasilitas logistik" di Djibouti, Kementerian Luar Negeri mengatakan, instalasi tersebut akan berfungsi untuk memasok kapal angkatan laut China yang sudah berpartisipasi dalam misi anti-pembajakan PBB di Teluk Aden sejak tahun 2008.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Hong Lei, tidak merujuk fasilitas itu sebagai sebuah pangkalan militer. Dia tidak mengatakan kapan pembangunannya akan dimulai atau kapan akan selesai.

Amerika Serikat (AS) mempertahankan satu-satunya pangkalan militernya di benua Afrika di Djibouti. Pangkalan itu digunakan sebagai basis operasi kontra-terorisme di Afrika dan Timur Tengah. Tahun lalu, Presiden Barack Obama memperbaharui sewa pangkalan itu untuk periode 20 tahun.

Rencana pembangunan fasilitas militer China di Djibouti terjadi setelah kunjungan Kepala Staf Umum Angkatan Darat Tentara Pembebasan Rakyat, Jenderal Fang Fenghui, ke Djibouti pada bulan ini. Kunjungan tersebut tampaknya telah membahas tentang hal itu.

Tahun ini, China menerbitkan sebuah dokumen pertahanan utama, yang dikenal sebagai kertas putih, yang menguraikan ambisinya untuk menjadi kekuatan maritim global.

China telah banyak berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur Djibouti, termasuk ratusan juta dolar yang dihabiskan untuk memperbaharui pelabuhan-pelabuhan negara itu yang tidak memadai. China juga membiayai pembangunan jalur kereta api yang membentang dari Addis Ababa, Ibukota Ethiopia, ke Djibouti. Sebuah proyek yang menelan biaya miliaran dolar.

Populasi Djibouti hanya 1 juta orang. Kebanyakan dari mereka hidup dalam kemiskinan.

Sejumlah pakar militer mengatakan, secara letak, Djibouti menawarkan tempat yang sangat baik untuk melindungi impor minyak dari Timur Tengah yang melintasi Samudera Hindia dalam perjalanannya  ke China. Dari Djibouti, China memperoleh akses yang lebih besar ke Semenanjung Arab.


Credit  KOMPAS.com

Kamis, 26 November 2015

Menlu Rusia: Kami Tak Akan Perang dengan Turki


Menlu Rusia: Kami Tak Akan Perang dengan Turki 
Foto: REUTERS/Sadettin Molla

Moskow - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan negaranya tak akan berperang dengan Turki. Namun demikian, Rusia akan meninjau kembali hubungan bilateral kedua negara.

Sebagaimana diketahui, hubungan kedua negara memanas gara-gara pesawat jet Rusia ditembak jatuh angkatan udara Turki di perbatasan Turki-Suriah.

"Kami tak bermaksud untuk berperang dengan Turki. Sikap kami ke rakyat Turki tak berubah. Kami mempertanyakan aksi kepemimpinan Turki terkini," kata Lavrov dalam jumpa pers sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (26/11/2015).

Dia menyatakan pada Rabu (25/11) waktu setempat. Lavrov yang telah membatalkan kunjungan ke Istanbul ini menyatakan Rusia melihat penembakan pesawat itu sebagai tindakan terencana. Moskow akan 'serius meninjau kembali' hubungan dengan Ankara.

"Kami serius meragukan tindakan itu tak disengaja. Itu terlihat amat sangat seperti provokasi yang direncanakan sebelumnya," imbuh Lavrov.

Dia menyatakan tak ada rencana mengirim pejabat Rusia ke Turki. Moskow juga tak merencanakan menerima kunjungan pihak Turki.

Padahal, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki sebelumnya menyatakan pihaknya telah setuju dengan Rusia untuk bertemu pada beberapa hari mendatang. Namun pernyataan Turki itu lantas ditepis Moskow.

Meski begitu, belum terang betul apakah rencana Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Moskow pada 15 Desember nanti akan dibatalkan.



Credit  detiknews



Rusia Kerahkan Sistem Rudal Canggih ke Suriah, AS Khawatir


Rusia Kerahkan Sistem Rudal Canggih ke Suriah, AS Khawatir Foto: REUTERS/Reuters TV/Haberturk TV

Washington, - Rusia telah memutuskan untuk mengerahkan sistem pertahanan udara tercanggihnya ke pangkalan militernya di Suriah, menyusul penembakan pesawat tempurnya oleh jet tempur Turki. Langkah Rusia ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi militer Amerika Serikat.

Moskow menyatakan, pihaknya mengerahkan rudal-rudal antipesawat S-400 ke Latakia di Suriah. Rudal-rudal tersebut memiliki jarak jangkauan sekitar 400 kilometer, yang artinya bisa mencapai hingga jauh ke dalam wilayah Turki atau bisa menjadi ancaman bagi pesawat-pesawat koalisi internasional anti-ISIS yang dipimpin AS.

"Itu sistem persenjataan canggih yang membawa ancaman signifikan bagi siapapun," kata seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya.

"Ada kekhawatiran yang signifikan terkait dengan operasi udara di Suriah," imbuhnya kepada kantor berita AFP, Kamis (26/11/2015).

Sejak Agustus 2014 lalu, AS memimpin koalisi internasional yang telah melancarkan serangan-serangan udara terhadap kelompok radikal ISIS di Suriah dan Irak. Belakangan, Rusia pun ikut membombardir Suriah dengan alasan untuk memerangi ISIS dan kelompok-kelompok teroris lainnya. Namun negara-negara Barat menuding target utama serangan udara Rusia adalah para pemberontak anti-rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Pejabat AS lainnya mengatakan, pengerahan S-400 tersebut seharusnya tidak mempengaruhi operasi koalisi di Suriah. "Kami tak akan mencampuri operasi Rusia dan mereka juga tak akan mencampuri operasi kami. Tak ada alasan bagi kami untuk saling menargetkan satu sama lain," tegas pejabat AS tersebut.

Credit  Detiknews

Hal Ini Bikin PT Dirgantara Indonesia Makin Kuat


CB, Jakarta -  PT Dirgantara Indonesia (PT DI) kini mampu terbang tinggi bahkan mendapatkan kepercayaan dari pelanggan dari luar negeri untuk memberikan perawatan pesawat.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso menuturkan, PT Dirgantara Indonesia memiliki pelanggan dari Korea Selatan dan Malaysia. Kedua negara itu dinilai sangat rutin memeriksa pesawat jenis 1235 kepada PT DI. Tak hanya itu, Uni Emirat Arab juga melakukan pemeriksaaan pesawat ke PT DI.
"Pelanggan kami dari luar negeri yang dimaintenance oleh PT DI seperti Malaysia dan Korea Selatan. Mereka sangat efektif melakukan pemeriksaan maintanance pesawat 1235 mereka. Ini sesuatu perjalanan PT DI terutama pada saat PT DI mengalami masa susah, PT DI tidak bisa mensupport pelanggannya," ujar Budi, di Bandung, Rabu (25/11/2015).

Sebelumnya PT DI sempat tidak mendapatkan kepercayaan dari TNI Angkatan Udara (TNI AU). Hal itu lantaran ada masalah perawatan oleh TNI, dan bukan dari PT DI. Manajemen PT DI pun memberikan penjelasan mengenai kesalahan maintenance itu.
"Ketidakpercayaan TNI AU memang menjadikan permasalahan bagi kami, namun tidak apa-apa. Saat perjalanan antara PT DI dalam masa yang susah tidak dapat membantu pemerintah. Kemampuan PT DI sudah jauh berbeda dari 5-10 tahun lalu," kata Budi.
Selain itu, Budi juga menjelaskan, pesawat super puma yang diproduksi tahun 96 itu dibeli oleh TNI AU dan pemerintah Indonesia ke PT DI. Akan tetapi di dalam kontrak tersebut tertulis, kalau kontrak tersebut berlaku jika pemerintah Indonesia mempunyai anggaran.
"Kontrak tersebut berlaku jika pemerintah Indonesia mempunyai anggaran dan kalau uang itu diberikan semua kepada anggaran semua pesawat akan cepat selesai,"tambah dia.
PT DI menyelesaikan super puma, walau pun jarak waktu antara kontrak dengan realisasi pembuatan cukup jauh.Dengan bantuan pemerintah dan BUMN menjadi kekuatan bagi PT Dirgantara Indonesia. "Akhir-akhir ini dengan bantuan pemerintah dan BUMN, PT DI semakin kuat, dan jauh dari kemampuan pada saat 5 dan 10 tahun lalu," kata dia.

Credit  Liputan6.com

Awal Tahun Depan, PT DI Serahkan 6 Helikopter EC 725 pada TNI AU


Awal Tahun Depan, PT DI Serahkan 6 Helikopter EC 725 pada TNI AU  
Helikopter EC 725 (Foto: Erna Mardiana/detikcom)


Bandung - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sedang memproduksi helikopter teknologi tinggi yakni helikopter EC 725 atau Super Cougar yang merupakan pengembangan dari Super Puma. Helikopter itu merupakan kerjasama PTDI dan Airbus Helicopters.

Saat ini sudah ada tiga helikopter yang sudah jadi. Itu merupakan pesanan TNI AU. Tiga lagi masih diproduksi. Menurut Direktur Produksi PT DI Arie Wibowo, direncanakan awal tahun depan enam helikopter EC 725 combat SAR akan diserahkan kepada TNI AU.

"Mereka pesannya katanya nantinya sampai satu skuadron. Namun untuk pemesanan 2012 baru enam unit," ujar Arie di PT DI, Jalan Padjadjaran, Rabu (25/11/2015).

Harga satu unit Super Cougar sekitar 26 juta Euro.

 
Direktur Produksi PT DI Arie Wibowo (Foto: Erna Mardiana/detikcom)

Arie menjelaskan EC 725 merupakan kerjasama PT DI dengan Airbus Helicopters selama 10 tahun. PT DI memproduksi bagian badan pesawat atau fuselage dan tail boom (ekor). "Setiap tahun kita kirim ke airbus 10 fuselage dan 15 tail boom," jelasnya. Sementara untuk lisensinya dari UeroCopter, sama dengan Super Puma.

Sementara untuk pesanan dalam negeri, semua dirakit di sini. "Kalau untuk TNI AU, kita buat semua di sini," katanya.

Heli EC 725 combat SAR ini sudah dilengkapi di antaranya dengan anti peluru, autopilot, serta recovery engine field. "Jadi si pesawat bisa mengubah ketinggian sendiri misal di posisi bahaya, dan si pilot tidak menyadarinya," katanya.

Heli Cougar ini merupakan pesawat bermesin ganda dengan 29 seat. Pesawat ini untuk transportasi pasukan, evakuasi korban, pencarian tempur dan penyelamatan.

Credit  Detiknews



Unik, Galaksi Ini Bentuk Emoji Wajah Tersenyum


Unik, Galaksi Ini Bentuk Emoji Wajah Tersenyum
Cheshirecat (Foto: NASA)
CALIFORNIA – Galaksi dikenal menyimpan banyak misteri di dalamnya bahkan beberapa misteri itu belum terpecahkan hingga kini. Astromon Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, melihat sekelompok galaksi terlihat seperti emoji wajah tersenyum.
Sebagaimana dilaporkan Mirror, Rabu (25/11/2015), formasi Cheshire Cat terbuat dari beberapa galaksi berbeda, yang memberikan emoji itu tampak istimewa dengan mata di tengahnya. Meskipun wajah itu tampak ramah, sepasang galaksi itu sebenarnya saling mendekat satu sama lainnya pada kecepatan 300.000 mil per jam.
Dengan begitu, dua galaksi itu bisa merge atau melebut menjadi satu, sehingga membentuk Cyclops atau makhluk bermata satu. Galaksi yang berada di bagian kiri, disinyalir berisi lubang hitam atau black hole supermasif.
Sekadar informasi, hasil terakhir dari kelompok galaksi Cheshire Cat menunjukkan bagaimana perwujudah teori Einstein 100 tahun lalu menyebabkan adanya penemuan baru hari ini. Saat itu, Albert Einstein menerbitkan teori relativitas umum, salah satu prestasi ilmuah paling penting abad terakhir.
Kunci dari teori Einstein adalah melengkungnya waktu luar angkasa, dan dengan demikian benda besar bisa menyebabkan pembengkokan cahaya dan bisa diamati dari background objek.

Credit  Okezone

China Rampungkan Pembangunan Teleskop Seukuran 30 Lapangan Sepakbola


China Rampungkan Pembangunan Teleskop Seukuran 30 Lapangan Sepakbola
China rampungkan teleskop radio terbesar di dunia (Foto: Ross McG/CEN)
GUIZHOU – Diberi nama FAST yang merupakan singkatan dari 'Five-hundred-meter Aperture Spherical Telescope,' perangkat ini sedang dibangun di Provinsi Guizhou, di barat daya China, menurut laporan The People's Daily Online, yang dikutip Mail Online beberapa waktu lalu.
Dengan diameter sepanjang 500 meter, teleskop radio terbesar di dunia kini dalam tahap akhir penyelesaian.
Teleskop radio terbesar di dunia - Tumblr/RossMcG
Proyek ini telah dikerjakan China lebih dari lima tahun untuk membangun radio teleskop single-aperture terbesar di dunia yang meliputi ukuran 30 lapangan sepak bola, dan saat ini sedang berjalan sesuai jadwal.
Para ilmuwan sedang menyelesaikan tahap akhir, dengan harapan untuk selesai pada September 2016.


Credit okezone

Ilmuwan Kembangkan Nyamuk Mutan Hasil Rekayasa Genetika


Ilmuwan Kembangkan Nyamuk Mutan Hasil Rekayasa Genetika
Imuwan kembangkan nyamuk mutan untuk lawan malaria (Ilustrasi: BBC)
CALIFORNIA – Para ilmuwan Amerika Serikat mengatakan mereka telah membiakkan nyamuk hasil rekayasa genetika (GM) yang dapat melawan infeksi malaria.
Mereka mengatakan, jika teknik laboratorium berjalan di lapangan, hal ini bisa menawarkan cara baru untuk menghentikan gigitan serangga-serangga yang menyebarkan malaria kepada manusia.
Para ilmuwan menaruh gen "daya tahan" ke dalam DNA nyamuk itu sendiri, dengan menggunakan metode editing gen yang disebut Crispr.
Dan ketika nyamuk-nyamuk GM itu dikawinkan keturunan mereka mewarisi daya tahan yang sama, lapor jurnal PNAS.
Secara teori, jika nyamuk-nyamuk ini menggigit orang, mereka seharusnya tidak dapat meneruskan parasit yang menyebabkan malaria.
Sekira 3,2 milyar orang, hampir setengah dari populasi dunia, berisiko terkena malaria.
Kelambu, insektisida, dan berbagai penangkal bisa membantu menghentikan gigitan serangga dan obat-obatan dapat diberikan kepada siapa saja yang terkena infeksi, tetapi penyakit ini masih membunuh sekitar 580.000 orang per tahun.
Peran penting
Para ilmuwan telah mencari cara-cara baru untuk memerangi malaria.
Tim dari University of California percaya bahwa nyamuk hasil rekayasa genetika memainkan peran penting untuk menggantikan endemik, nyamuk vektor malaria.
Mereka mengambil jenis nyamuk yang ditemukan di India, Anopheles stephensi, untuk percobaan.

Dr Anthony James dan timnya menunjukkan bahwa mereka bisa memberikan kode DNA serangga baru yang tahan terhadap parasit malaria.
DNA itu, memiliki kode untuk antibodi yang memerangi parasit, diwariskan oleh hampir 100 persen keturunan nyamuk dan melintasi tiga generasi.
Pilihan potensial
Para peneliti mengatakan sejumlah temuan itu menawarkan harapan bahwa metode yang sama juga bisa bekerja pada spesies nyamuk lain.
Meskipun tidak akan menjadi solusi tunggal untuk permasalahan malaria, itu akan menjadi senjata tambahan yang berguna, kata mereka.
Prof David Conway, seorang pakar Inggris dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, mengatakan, "Ini produk yang belum jadi tapi terlihat menjanjikan. Ini terlihat seperti karya editing genetik."
Para ilmuwan lainnya telah melakukan modifikasi nyamuk-nyamuk agar mereka subur, sehingga mereka habis.
Tetapi beberapa ahli khawatir bahwa dengan menghilangkan nyamuk sepenuhnya mungkin memiliki konsekuensi yang tak terduga dan tidak diinginkan.
Menggantikan nyamuk pembawa penyakit dengan keturunan nyamuk yang tidak membahayakan adalah pilihan yang potensial.







Credit  Okezone

Singapura Klarifikasi Ucapan Luhut soal Kontrol Ruang Udara


Singapura Klarifikasi Ucapan Luhut soal Kontrol Ruang Udara  
Ilustrasi. (ANTARA/Joko Sulistyo)
 
Jakarta, CB -- Kementerian Luar Negeri Singapura menyatakan pemerintah mereka belum menyepakati soal pengambilalihan kendali ruang udara atau flight information region (FIR) di Kepulauan Riau oleh Indonesia.

“Deputi Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean tidak setuju dengan hal itu. Pembicaraan soal FIR mengemuka pada acara makan malam yang digelar Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI Luhut Pandjaitan pada 23 November 2015. Teo belum, dan tidak dapat menyetujui, isu sebesar itu dibicarakan dalam diskusi informal singkat selama makan malam,” demikian rilis resmi Kementerian Luar Negeri Singapura, Kamis  (26/11).

Pemerintah Singapura berpendapat kontrol ruang udara bukan isu kedaulatan, melainkan soal operasionalisasi lalu lintas udara yang efektif dengan prioritas pada keselamatan penerbangan.

Deputi Perdana Menteri Singapura Teo menekankan FIR adalah masalah teknis oeprasional yang kompleks di bawah lingkup Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), dan karenanya melibatkan banyak negara dan maskapai penerbangan yang melintasi ruang udara dalam kendali FIR tersebut.

Sikap Singapura itu telah ditegaskan Deputi Perdana Menteri Teo dalam pertemuan dengan sejumlah pejabat Indonesia pada kunjungannya ke Jakarta, 23-25 November. Di antara menteri RI yang ditemui Teo ketika itu ialah Menkopolhukam Luhut dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

Saat itu pula, ujar Kemlu Singapura, para pejabat Indonesia sepakat dengan pemerintah Singapura bahwa pengelolaan ruang udara bukan masalah kedaulatan, melainkan persoalan teknis operasional.

“Mereka (pejabat Indonesia) juga setuju bahwa perhatian utama harus ditujukan pada keselamatan, efisiensi, dan kelancaran operasi lalu lintas udara,” kata Kemlu Singapura.

Singapura menyatakan ada banyak contoh di mana ruang udara suatu negara dikelola oleh otoritas negara lain. Indonesia misalnya, kata Singapura, juga mengelola zona udara milik negara lain yang berbatasan dengan RI.

Beberapa waktu lalu, Menko Luhut menyatakan Singapura tak keberatan dengan niat Indonesia mengelola ruang udaranya sendiri. Saat ini Indonesia tengah menyiapkan sumber daya manusia dan infrastruktur untuk mengelola FIR di Kepulauan Riau yang berbatasan dengan Singapura.

Rencana Indonesia mengambil alih kendali ruang udara Kepulauan Riau dari Singapura mencuat awal September ketika Jokowi memerintahkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memodernisasi peralatan dan meningkatkan kemampuan personelnya agar dapat mengelola FIR secara mandiri.

Credit  CNN Indonesia