WASHINGTON
- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meyakini kalau Iran adalah
salah satu negara yang memberikan dana kepada Korea Utara (Korut). Dia
menyebut, Iran merupakan mitra dagang inti Korut, selain China.
"Saya
percaya mereka (Iran) mendanai Korut. Saya percaya mereka melakukan
hubungan dagang dengan Korut. Saya percaya mereka melakukan sesuatu
dengan Korut, yang sama sekali tidak pantas," kata Trump dalam sebuah
wawancara dengan media setempat, seperti dilansir Sputnik pada Minggu
(8/10).
Ini bukan pertama kalinya pemimpin AS tersebut membuat
klaim semacam itu. Secara khusus, setelah sebuah uji coba rudal balistik
Iran pada tanggal 23 September, Trump melalui akun twitternya
mengatakan bahwa Teheran bekerja sama dengan Pyongyang.
Semetara
itu, dalam wawancara tersebut Trump kembali mengulangi ketidakpuasannya
dengan kesepakatan nuklir Iran, menuduh Teheran membuat situasi tidak
stabil di Timur Tengah.
"Saya sangat tidak senang dengan
kesepakatan ini, saya sangat tidak senang dengan sikap mereka. Semangat
kesepakatan tentu tidak ada karena mereka berada di tempat yang
menyebabkan masalah, terutama di Timur Tengah," ungkap Trump.
"Iran
adalah pemain yang buruk dan mereka akan dijaga sebagai pemain yang
buruk," katanya, menambahkan bahwa dia akan mengambil sebuah tindakan
dalam waktu dekat terhadap Iran.
TEHERAN
- Presiden Iran, Hassan Rouhani, akan tetap mempertahankan perjanjian
nuklir internasional yang ditandatangani oleh enam negara kekuatan
dunia. Ia pun mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump,
tidak dapat melemahkannya.
Berdasarkan kesepakatan 2015, Teheran
sepakat untuk membatasi program nuklirnya yang disengketakan sebagai
pengganti meringankan sanksi ekonomi.
Berbicara pada sebuah
upacara di Universitas Teheran yang menandai dimulainya tahun akademik,
Rouhani mengatakan bahwa masalah dan manfaat kesepakatan tersebut tidak
dapat digantikan.
"Tidak ada yang bisa menolaknya, tidak Trump
atau siapa pun. Bahkan jika 10 Trumps lain diciptakan di dunia ini, ini
tidak bisa dibalikkan," katanya, seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (8/10/2017).
Rouhani
mengatakan bahwa jika AS melanggar kesepakatan tersebut maka akan
merugikan reputasinya sendiri di masyarakat internasional.
"Jika
Amerika melakukan pelanggaran saat ini, seluruh dunia akan mengutuk
Amerika, mereka tidak akan mengutuk Iran," kata Rouhani.
"Kalau begitu mereka akan mengatakan mengapa Anda mempercayai Amerika dan menandatangani kesepakatan dengan mereka?" imbuhnya.
Dalam
komentar terpisah, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif juga mengutuk
Trump karena ancamannya untuk mencabut kesepakatan tersebut. Zarif
mengatakan bahwa ucapan pemimpin AS tersebut tidak akan membantu
perdamaian dan keamanan di wilayah Timur Tengah dan akan merugikan
kepentingan jangka panjang dari AS.
"Saya pikir ini adalah
pernyataan yang tidak tepat, karena tentu saja, kesepakatan apapun tidak
akan menjadi kesepakatan sempurna untuk semua pihak, harus kurang
sempurna sehingga semua pihak dapat hidup dengan itu," kata Zarif.
Zarif
pun memperingatkan bahwa masyarakat internasional tidak pernah bisa
mempercayai AS lagi jika melanggar kesepakatan. Setiap pelanggaran
kesepakatan oleh AS akan mengakibatkan Iran menarik sebagian atau
keseluruhan kesepakatan tersebut. Ia juga mencatat bahwa Teheran tidak
akan terpengaruh oleh ancaman sanksi.
"Kesepakatan nuklir adalah
hasil dari 10 tahun proses dan negosiasi selama dua tahun. Sayangnya,
pemerintahan ini harus mengambil sikap," katanya.
"Mereka (pemimpin AS) telah mengimunisasi kami untuk sanksi AS. Dari
perspektif global, tampaknya Amerika Serikat kecanduan sanksi,"
tukasnya.
Malaysia menangkap warga yang antara lain
diduga memiliki hubungan dengan ISIS yang di Asia Tenggara melakukan
aksi di Marawi, Filipina. (Reuters/Erik De Castro)
Jakarta, CB -- Malaysia menangkap empat
warga asing dan empat warga negara itu karena diduga terlibat dalam
kegiatan terorisme kelompok Abu Sayyaf, ISIS dan Jemaah Islamiyah.
Keempat warga asing itu terdiri dari tiga warga Filipina dan seorang warga Albania.
Penangkapan ini dilakukan di negara bagian Sabah, Selangor dan Perak antara 27 September dan 6 Oktober 2017.
Lima orang terduga itu ditangkap di negara bagian Sabah dan mereka
dicurigai membantu kelompok militan Abu Sayyaf dari Filipina memasuki
Malaysia.
Polisi Malaysia mengatakan di antara warga asing yang ditangkap adalah
satu warga Albania yang merupakan pengajar ilmu hukum di salah satu
universitas milik pemerintah, dan dia ditengarai membuka hubungan dengan
ISIS.
Dua warga negara itu yang ditangkap adalah bekas
narapidana yang pada tahun 2016 dinyatakan bersalah karena ikut serta
dalam kegiatan terorisme.
Salah satu dari mereka ditangkap
karena dicurigai merekrut para narapidana di penjara dan merencanakan
satu serangan ke tempat-tempat ibadah Islam, Kristen dan Hindu di
Malaysia.
Terduga ini juga disebut menyimpan informasi mengenai
seorang anggota Tanzim Al-Qaeda Malaysia yaitu satu kelompok yang
terkait dengan Jemaah Islamiyah, yang masih buron.
Sementara satu warga Malaysia lainnya ditangkap karena diduga membantu dalam merekrut dua orang.
Malaysia telah menangkap ratusan orang yang diduga terlibat dengan kelompok-kelompok militan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Negara
ini dalam keadaan waspada setelah sejumlah pengebom bunuh diri dan
penembang yang diduga terkait dengan ISIS melakukan serangan di Jakarta
pada Januari 2016.
Satu granat dilempar ke bar di luar wilayah Kuala Lumpur pada Juni tahun lalu. Delapan orang luka-luka akibat serangan ini.
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan pertama di wilayah Malaysia tersebut.
Kami menolak keterangan yang tidak tepat dan menyesatkan ..."
New York (CB) - Arab Saudi pada Jumat (6/10) menolak dan
menilai menyesatkan atas laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang
menuduh sekutu militer pimpinan Saudi membunuh atau melukai 683 anak di
Yaman dan melakukan serangan terhadap puluhan sekolah serta rumah sakit.
"Kami menerapkan tingkat perhatian dan kewaspadaan tinggi untuk
menghindari jatuhnya korban sipil," kata Wakil Tetap Arab Saudi di PBB Abdallah
Al-Mouallimi kepada wartawan di Markas PBB, New York.
Saudi menganggap bahwa laporan PBB terhadap operasi mereka di Yaman tidak akurat dan menyesatkan.
Dalam sebuah laporan yang disampaikan kepada Dewan Keamanan (DK)
PBB pada Kamis (5/10), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres
memasukan daftar hitam sekutu pimpinan Saudi atas tindakannya selama
2016, meskipun Arab Saudi mengatakan bahwa mereka telah mengambil
tindakan untuk memperbaiki perlindungan terhadap anak-anak.
"Kerajaan Arab Saudi dan sekutu menegaskan kembali bahwa kami telah
mengambil tindakan penting untuk melindungi warga sipil dalam operasi
militer untuk mengakhiri penderitaan warga Yaman dan meminimalkan
jatuhnya korban kemanusiaan," kata Duta Besar Mouallimi.
Ia menimpali, "Kami menolak keterangan yang tidak tepat dan
menyesatkan serta jumlah korban yang tercantum dalam laporan tersebut."
Keadaan Yaman porak-poranda akibat dilanda perang lebih dari dua
tahun. Pemerintahan Presiden Abd-Rabu Mansour Hadi dukungan pasukan
sekutu pimpinan-Saudi berusaha memukul mundur gerakan Houthi keluar dari
kota yang mereka rebut pada 2014 dan 2015.
Lebih dari 10.000 orang tewas dan perang telah menghancurkan
perekonomian serta mengakibatkan jutaan orang berada dalam jurang
kelaparan.
BALTIMORE
- Profesor Anila Daulatzai, seorang penumpang wanita muslim diserat
paksa keluar dari pesawat Southwest Airlines. Dia dibawa keluar oleh
petugas keamanan maskapai karena alergi pada dua anjing yang berada di
dalam pesawat.
Insiden yang dialami profesor di Maryland
Institute College of Art, Baltimore, itu terjadi September lalu. Dia
semestinya terbang dengan maskapai Amerika Serikat (AS) itu menuju Los
Angeles untuk menemani ayahnya yang sakit dan akan menjalani operasi
pembedahan.
Tindakan petugas maskapai terhadap Daulatzai itu
direkam sejumlah penumpang yang kini viral di media sosial. Daulatzai
terlihat dan terdengar menolak petugas keamanan maskapai yang secara
paksa membawanya keluar dari pesawat.
Profesor 46 tahun tersebut mengklaim bahwa dia menderita diskriminasi di pesawat Southwest. Stepfeed, melaporkan diskriminasi dialami sang profesor karena dia seorang wanita, orang kulit berwarna, dan seorang muslim.
Pihak
maskapai mengatakan, Daulatzai dipaksa keluar dari pesawat setelah dia
mengaku alergi pada anjing yang bisa mengancam nyawanya. Pihak maskapai
membenarkan ada dua anjing yang berada dalam satu pesawat dengan
Daulatzai.
Daulatzai, lanjut pihak maskapai, tidak memiliki
dokumentasi untuk membuktikan klaim alerginya. Perempuan itu kemudian
ditahan dan dituntut karena melawan tindakan penertiban dan pelanggaran
lainnya.
Namun, pengacara profesor tersebut mengatakan bahwa dia
tidak mengklaim bahwa alergi tersebut mengancam nyawanya. Dia juga tidak
meminta agar anjing-anjing itu dibawa keluar dari pesawat. Bahkan, dia
juga tidak meminta dokumentasi medis mengenai alerginya.
“Profesor
Daulatzai menderita luka-luka fisik dan trauma mental, memerlukan
perawatan darurat di rumah sakit setempat, termasuk untuk kehamilannya,
dan masih menjalani perawatan medis,” kata pihak pengacaranya, dalam
sebuah pernyataan.
“Profesor Daulatzai juga menerima surat
kebencian, termasuk pesan rasis dan ancaman kekerasan lebih lanjut. Ada
usaha untuk masuk ke rumahnya. Sejak saat itu dia meninggalkan rumahnya,
takut akan keselamatannya,” lanjut pihak pengacara, seperti dikutip
dari CBS News.
JEDDAH
- Sekretariat Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengecam keras
serangan di dekat istana Al Salam di Jeddah, Arab Saudi yang menewaskan
dua petugas keamanan dan melukai beberapa lainnya.
Sekretaris
Jenderal OKI, Yousef al-Othaimeen dalam sebuah pernyataan, mengucapkan
belasungkawa kepada keluarga korban, dan mendoakan kepada mereka yang
terluka untuk segera sembuh.
"Dia (Othaimeen ) menegaskan kembali
solidaritas OKI dengan Arab Saudi dalam melawan terorisme yang
berusaha mengacaukan Saudi, dan merongrong keamanannya, dan menyuarakan
dukungan untuk semua tindakan yang diambil oleh Saudi untuk menghadapi
rencana kelompok, dan organisasi teroris, membela keamanan negara
tersebut. dan menjaga keamanan warganya," bunyi pernyataan OKI, seperti
dilansir Bernama pada Minggu (8/10).
Sebelumnya diwartakan,
Seorang pria bersenjata menyerang istana Kerajaan Arab Saudi di Jeddah.
Pelaku menembak mati dua penjaga istana saat mencoba masuk melalui
gerbang istana. Tiga penjaga lainnya terluka akibat serangan pria
bersenjata tersebut. Serangan digagalkan oleh pasukan kerajaan dengan
menembak mati pelaku serangan.
Menurut kementerian tersebut, pelaku serangan diidentifikasi bernama Mansour al-Amri, 28, seorang warga Saudi.
Serangan
dimulai di sebuah pos pemeriksaan di dekat gerbang barat Istana
Al-Salam atau Peace Palace di Jeddah. Istana itu merupakan tempat
keluarga kerajaan melakukan bisnis resmi selama musim panas.
Raja
Saudi Salman berada di Rusia saat serangan terjadi. Dia dan
rombongannya melakukan kunjungan bersejarah empat hari ke Rusia.
Pernyataan
kementerian tersebut tidak menjelaskan posisi keberadaan putra Raja
Salman, Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Namun, laporan media setempat
baru-baru ini menyatakan bahwa Pangeran Mohammed ditempatkan di Jeddah.
JEDDAH
- Seorang pria bersenjata menyerang istana Kerajaan Arab Saudi di
Jeddah. Pelaku menembak mati dua penjaga istana saat mencoba masuk
melalui gerbang istana.
Tiga penjaga lainnya terluka akibat
serangan pria bersenjata tersebut. Serangan digagalkan oleh pasukan
kerajaan dengan menembak mati pelaku serangan.
Serangan yang
gagal ini terjadi pada hari Sabtu, namun baru dikonfirmasi Kementerian
Dalam Negeri Arab Saudi melalui kantor berita negara, SPA, Minggu (8/10/2017).
Menurut kementerian tersebut, pelaku serangan diidentifikasi bernama Mansour al-Amri, 28, seorang warga Saudi.
Serangan
dimulai di sebuah pos pemeriksaan di dekat gerbang barat Istana
Al-Salam atau Peace Palace di Jeddah. Istana itu merupakan tempat
keluarga kerajaan melakukan bisnis resmi selama musim panas.
Raja
Saudi Salman berada di Rusia saat serangan terjadi. Dia dan
rombongannya melakukan kunjungan bersejarah empat hari ke Rusia.
Pernyataan
kementerian tersebut tidak menjelaskan posisi keberadaan putra Raja
Salman, Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Namun, laporan media setempat
baru-baru ini menyatakan bahwa Pangeran Mohammed ditempatkan di Jeddah.
Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Arab Saudi seperti dikutip Reuters, telah mengeluarkan sebuah peringatan keamanan bagi warga Amerika di Jeddah tak lama setelah serangan terjadi.
”Karena
kemungkinan aktivitas polisi yang sedang berlangsung, warga Amerika
disarankan untuk berhati-hati saat bepergian melalui daerah tersebut,”
kata Kedutaan Besar AS dalam sebuah pernyataan yang disiarkan melalui
Twitter.
Pria Bersenjata Tembak Mati 2 Pengawal Istana Arab Saudi
Anggota pasukan pengawal kerajaan Arab Saudi dalam sebuah peristiwa, beberapa waktu lalu. (Foto: AFP PHOTO / JOEL ROBINE)
Jakarta, CB -- Sebuah penembakan terjadi
di gerbang istana kerajaan Arab Saudi di Jeddah, Sabtu (7/10) waktu
setempat. Sebanyak dua pengawal kerajaan tewas dan tiga lainnya terluka.
Si pelaku sendiri tewas ditembak anggota pasukan pengawal kerajaan
lainnya.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, seperti dilansir
AFP, menyebutkan pelaku adalah seorang pria Saudi berumur 28 tahun. Dia
bersenjatakan Kalashnikov dan tiga granat.
“Pos penjagaan luar
istana ditembaki oleh seorang pria yang keluar dari sebuah mobil
Hyundai,” kata kementerian itu, yang disebarkan oleh Saudi Press Agency.
“Dia segera ditangani, tapi tindakan pengecutnya telah menyebabkan
kematian dua anggota pengawal kerajaan.”
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Arab Saudi sebelumnya sudah
mengingatkan warga negaranya untuk waspada. Peringatan ini muncul
setelah kepolisian Arab Saudi menyerbu sebuah sel teroris di Riyadh,
yang diduga terkait dengan kelompok ISIS, pada pekan ini, dan menewaskan
dua orang serta menangkap lima lainnya.
Sejak akhir 2014, ISIS
telah mengklaim bertanggung jawab pada berbagai ledakan dan penembakan
terhadap kelompok Syiah dan pasukan keamanan di sana.
Pria bersenjata serang pasukan keamanan Saudi di gerbang Istana Jeddah
(AntaraNews/Diasty Surjanto)
Riyadh (CB) - Dua petugas petugas keamanan Arab Saudi
tewas tertembak dan tiga lainya terluka pada Sabtu, ketika seorang pria
mendekati gerbang istana kerajaan di Jeddah dan memulai penembakan
menurut pernyataan kementerian dalam negeri yang disiarkan lembaga
siaran pemerintah.
Petugas keamanan Kerajaan berhasil menewaskan pelaku, yang
diidentifikasi sebagai Mansour al-Amri, seorang warga Arab Saudi berusia
28 tahun.
Serangan terjadi di sebuah pos pemeriksaan di luar gerbang barat
menuju Peace Palace di Jeddah, tempat keluarga kerajaan menjalankan
urusan pemerintahan selama bulan-bulan musim panas.
Raja Arab
Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud sedang berada di luar kerajaan. Ia
sedang berada di Rusia dalam sebuah kunjungan kenegaraan.
Pernyataan kementerian dalam negeri tersebut tidak menjelaskan
keberadaan anaknya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, meski baru-baru
ini ada siaran berita yang menyatakan penempatannya di Jeddah.
Pasukan keamanan menyita senapan Kalashnikov dan bom molotov milik Amri.
Sebelumnya Amri tidak memiliki catatan kejahatan atau keterkaitan
dengan kelompok garis keras, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri
Saudi Mansour al-Turki melalui saluran telepon kepada televisi
al-Arabiya.
Penyelidikan masih dilakukan untuk menentukan motif dari serangan
tersebut, kata al-Turki sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
Arab Saudi gagalkan serangan teror terhadap istana di Jeddah
Riyadh, Arab Saudi (CB) - Arab Saudi pada Sabtu (7/10)
mengumumkan pemerintah menggagalkan serangan teror terhadap satu istana
di Jeddah, demikian laporan Saudi Press Agency.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan di dalam satu
pernyataan bahwa satu orang keluar dari mobil sedannya dan tiba-tiba
melepaskan tembakan ke pasukan Pengawal Kerajaan di depan gerbang barat
Istana Perdamaian di Jeddah pada pukul 15.15 waktu setempat (19.15 WIB).
Penjaga melepaskan tembakan balasan dan menewaskan pria bersenjata
itu setelah ia membunuh dua personel keamanan dan melukai dua orang
lagi, sebagaimana dikutip dari Xinhua, di Jakarta, Minggu pagi.
Juru bicara tersebut mengidentifikasi penyerang itu sebagai warga
negara Arab Saudi yang berusia 28 tahun dan membawa senapan mesin
Kalashnikov serta tiga bom bensin.
Ia mengatakan dinas keamanan sedang melakukan penyelidikan, dan setiap perkembangan akan diumumkan nanti.
Peristiwa itu terjadi dua hari setelah diumumkannya penergapan jaringan teror IS di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh.
Arab Saudi telah terlibat dalam perang anti-teror setelah
serangkaian ledakan mematikan yang diklaim oleh IS di seluruh Kerajaan
tersebut dalam beberapa tahun belakangan.
Pengunjuk
rasa mengibarkan bendera Spanyol dan berteriak di depan balai kota
dalam sebuah demonstrasi mendukung persatuan Spanyol sehari sebelum
referendum kemerdekaan 1 Oktober yang dilarang di Catalunya, di Madrid,
Spanyol, Sabtu (30/9/2017). (REUTERS/Sergio Perez/cfo/17)
Jakarta (CB) - Ratusan ribu demonstran memenuhi pusat kota
Barcelona, Minggu waktu setempat, untuk menentang rencana para pemimpin
separatis mendeklarasikan kemerdekaan Catalonia menyusul referendum
pemisahan diri yang dianggap ilegal oleh pemerintah pusat Spanyol.
Ribuan
warga Catalan yang menyebut diri mereka "mayoritas diam" ini menentang
pemisahan diri daerahnya dari Spanyol. Mereka angkat bicara setelah satu
pekan ketidakmenentuan akibat krisis politik paling buruk dalam sejarah
Spanyol itu.
Para demonstran melambai-lambaikan baik bendera
Spanyol maupun Catalan sembari meneriakkan "Viva Espana! Viva
Catalonia!" saat menerobos jalan-jalan di kota Barcelona di bawah langit
yang cerah.
"Kami mungkin terlalu lama bungkam," kata Alejandro
Marcos (44) kepada AFP. "Sepertinya yang mengaku paling banyak itulah
yang memenangkan argumentasi. Oleh karena itu kami harus membuka suara
kami dan berkata keras-keras dan terang benderang bahwa kami tidak ingin
kemerdekaan."
Sekitar 350.000 orang mengikuti unjuk rasa ini, tetapi penyelenggara demonstrasi mengklaim angka 930.000 dan 950.000 orang.
Beberapa
demonstran menyeru pemimpin separatisme Carles Puigdemont dipenjara
karena menggelar referendum kemerdekaan sekalipun dinyatakan tidak syah
oleh pemerintah dan mahkamah Spanyol.
Salah satu spanduk berbunyi,"Kesatuan Spanyol tidak bisa divoting atau dinegosiasikan, kesatuan harus dipertahankan."
Yang
lainnya menyerukan dialoge. Slogan demonstrasi yang diorganisir oleh
Societat Civil Catalana yang merupakan kelompok antikemerdekaan utama di
Catalonia adalah "Cukup, mari pulihkan akal sehat!"
Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan orang
berdemonstrasi di Madrid, Spanyol, menyerukan persatuan Spanyol dan
menuntut tindakan untuk menyelesaikan krisis politik terkait rencana
deklarasi kemerdekaan Catalonia.
Pada Sabtu (7/10) waktu
setempat, Alun-alun Colon yang berada di tengah kota, berubah menjadi
lautan bendera Spanyol saat ribuan orang bergabung dalam long march
patriotik yang diorganisir oleh sejumlah kelompok aktivis dalam rangka
mempertahankan kesatuan Spanyol.
Tak hanya di Colon, ribuan orang
dengan mengenakan pakaian putih juga berkumpul di luar Balai Kota
Madrid. Mereka meminta digelarnya dialog untuk mengakhiri krisis politik
terkait Catalonia.
Aksi unjuk rasa ini digelar beberapa hari setelah meningkatnya
ketegangan yang dipicu oleh tindakan aparat polisi membubarkan para
pemilih dalam referendum kemerdekaan Catalonia pada 1 Oktober lalu.
Tindakan itu membuat sejumlah pemimpin Catalonia mengingatkan bahwa
mereka bisa secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan Catalona.
"Situasi
ini sudah menjadi titik balik dan kita harus aktif terlibat dalam
membela nilai-nilai Spanyol sebagai sebuah negara," kata salah satu
demonstran, Joaquin Penas, 52 tahun, seperti dilansir dari AFP.
"Jika Catalonia mendeklarasikan kemerdekaannya, itu akan menjadi seperti memotong sebuah lengan," ujar Joaquin.
Telah ada sinyal dari pemerintah Spanyol dan pihak Catalonia untuk
meredakan krisis yang disebut-sebut sebagai salah satu krisis
terburuk Spanyol. Tetapi ketidakpastian masih menyelimuti negara
tersebut lantaran para pemimpin Catalonia masih belum mau menarik
rencana mendeklarasikan kemerdekaan wilayah itu.
Di alun-alun
Cibeles, ribuan orang bertepuk tangan serta melambaikan tangan mereka ke
udara sebagai bagian dari aksi memulihkan krisis politik terkait
rencana kemerdekaan Catalonia.
Yurena Diaz, seorang dokter berusia 36 tahun mengatakan dirinya ikut berunjuk rasa agar ada sebuah dialog.
"Tensi
dan kekerasan semakin meningkat. Setiap saat bertambah buruk. Kekerasan
itu membuat kami takut. Itu telah menimbulkan ketakutan dan berbahaya,"
kata Yurena. Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy telah menyatakan akan menghalangi
setiap upaya menuju deklarasi kemerdekaan dan juga menolak digelarnya
mediasi terkait krisis Catalonia.
Sebaliknya, salah satu pimpinan kelompok separatis Jordi Cuixart mendesak diadakannya dialog.
"Kami
tak akan pernah menolak itu. Tapi kami akan terus menuntut komitmen
agar referendum bisa dilakukan," kata Jordi kepada sebuah stasiun radio
Catalan.
Penyelenggara referendum Catalonia yang
disebut ilegal oleh pengadilan konstitusi mengatakan 90 persen pemilih
mendukung merdeka dari Spanyol. (Reuters/Juan Medina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Spanyol
Mariano Rajoy tidak menutup kemungkinan mempergunakan hak
konsitutusional untuk mencabut status otonomi Catalonia jika wilayah itu
menuntut kemerdekaan.
Sebelumnya, Rajoy tidak pernah menyatakan
sikap terkait penggunaan pasal 155, yang dikenal dengan sebutan opsi
nuklir, UUD. Pasal ini mengatur hak perdana menteri memecat pemerintah
daerah dan mengumumkan pilkada.
Pengadilan konstitusional Spanyol memutuskan kemerdekaan Catalonia itu ilegal.
Dalam wawancara dengan koran El Pais pada Sabtu (7/10), Rajoy ditanya
apakah akan menerapkan Pasal 155 UUD dan dia mengatakan: “Saya tidak
menutup sama sekali jalan hukum yang ada…Idealnya, tidak perlu mengambil
solusi yang ekstrim seperti itu tetapi perlu ada perubahan agar hal itu
tidak terjadi.”
Puluhan ribu orang di wilayah Spanyol melakukan aksi turun ke
jalan sementara Catalonia bersiap-siap menyatakan merdeka dari negara
itu pada Sabtu (7/10). Sebagian besar pengunjuk rasa ini mengenakan
pakaian putih dan mendesak semua pihak berunding untuk mengatasi krisis
politik terburuk di Spanyol dalam beberapa tahun ini.
Pemerintah daerah Catalonia mengatakan sekitar 90 persen yang memberi
suara dalam referendum pada 1 Oktober lalu, mendukung wilayah itu
memisahkan diri dari Spanyol. Warga Catalonia yang menentang pemisahan
diri memboikot referendum ini.
Pemerintah pusat di Madrid mengatakan bahwa berdasarkan UUD 1978 pemisahan diri adalah ilegal.
Krisis ini merupakan ujian politik bagi Perdana Menteri Rajoy, yang bersikap tidak mau melakukan kompromi.
Sekitar
900 orang luka dalam referendum ketika polisi mencoba membubarkan
pemberian suara dengan melepas tembakan peluru karet dan membubarkan
massa dengan pentungan.
Polisi
Spanyol dikerahkan untuk membubarkan referendum kemerdekaan Catalonia
pada 1 Oktober, dan kini Perdana Menteri pertimbangkan penerapan UUD
untuk mencabut status otonomi Catalonia. (Reuters/Albert Gea)
Kericuhan politik ini membuat Spanyol terbagi, banyak bank dan
perusahaan memindahkan kantor pusat mereka ke luar wilayah Catalonia.
Hal
ini juga menggangu kepercayaan pasar pada ekonomi Spanyol sehingga
Komisi Eropa meminta para pemimpin Spanyol dan Catalonia untuk mencari
solusi politik.
“Saya berharap Catalonia akan jatuh ke tangan
kubu moderat yang terus menerus menyumbang pada pertumbuhan ekonomi
Spanyol dan peningkatan di sisi kesejahteraan. Wilayah ini tidak bisa
jatuh ke tangan kaum ekstrimis, radikal dan partai CUP (partai pendukung
pemisahaan diri beraliran kiri ekstrim),” kata Rajoy.
Namun,
perdana menteri menolak mempergunakan juru runding untuk mengatasi
krisis Catalonia inii dan referendum tersebut tidak akan mendorongnya
untuk mengadakan pemilu sela di tingkat nasional.
Cegah Catalonia Merdeka, PM Spanyol Ancam Cabut Otonomi
MADRID
- Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy mengatakan, ia tidak akan
mengesampingkan penggunaan kekuatan konstitusional untuk menghapus
status otonomi Catalonia jika mengklaim kemerdekaan. Sebelumnya,
Catalonia telah mengadakan referendum kemerdekaan pada 1 Oktober lalu
yang bertentangan dengan pengadilan konstitusional Spanyol.
Sampai
saat ini, Rajoy tetap tidak jelas apakah akan menggunakan Pasal 155,
yang disebut sebagai opsi nuklir, dari konstitusi yang memungkinkannya
memecat pemerintah daerah dan melakukan pemilihan lokal yang baru.
"Saya
tidak mengesampingkan semua hal yang ada dalam hukum. Idealnya, hal itu
seharusnya tidak perlu menerapkan solusi ekstrem tapi agar hal itu
tidak terjadi harus diubah," saat ditanya apakah dia siap untuk memicu
pasal 155 konstitusi dalam sebuah wawancara oleh media Spanyol seperti
dikutip dari Reuters, Minggu (8/10/2017).
Referendum
Catalonia merupakan ujian politik bagi Rajoy, yang telah bersikap tanpa
kompromi. Sebanyak 900 orang terluka dalam referendum saat polisi
mencoba menghalangi pemungutan suara, menembaki peluru karet dan menelan
banyak orang dengan pentungan.
Keterbukaan politik telah membagi
negara tersebut, mendorong bank dan perusahaan untuk memindahkan markas
mereka di luar Catalonia dan mengguncang kepercayaan pasar terhadap
ekonomi Spanyol, yang mendorong seruan dari Komisi Eropa untuk para
pemimpin Catalan dan Spanyol untuk menemukan solusi politik.
"Saya
berharap Catalonia yang membuat pakta, moderat dan selama
bertahun-tahun memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi
Spanyol dan peningkatan kesejahteraan dan kekayaan. Tidak bisa di tangan
ekstremis, radikal dan partai separatis (sayap kiri) CUP," katanya.
Namun,
Rajoy menolak menggunakan mediator untuk mengatasi krisis tersebut. Ia
juga mengatakan bahwa isu tersebut tidak akan memaksa pemilihan nasional
yang dipercepat.
PM Spanyol: Deklarasi Kemerdekaan Catalan Tidak Akan Berpengaruh
MADRID
- Perdana Menteri (PM) Spanyol Mariano Rajoy memperingatkan bahwa
setiap deklarasi kemerdekaan oleh Catalonia tidak akan berpengaruh. Ia
menambahkan bahwa dia tidak mengesampingkan pencabutan otonomi terhadap
daerah tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar El Pais, Rajoy juga menolak mediasi untuk menyelesaikan krisis tersebut.
"Pemerintah
akan memastikan bahwa setiap deklarasi kemerdekaan tidak akan
menghasilkan apa-apa," tegas Rajoy seperti dinukil dari BBC, Minggu (8/10/2017).
Ketika
ditanya apakah dia siap untuk menerapkan Pasal 155 konstitusi Spanyol,
yang memungkinkan parlemen nasional untuk campur tangan dalam
menjalankan sebuah wilayah otonom, Rajoy mengatakan: "Saya tidak
mengesampingkan semua hal yang ada dalam hukum."
Perdana menteri
juga mengatakan bahwa dia berencana untuk mempertahankan polisi tambahan
dikirim ke Catalonia sebelum referendum sampai krisis usai.
Ia menambahkan bahwa dirinya tidak akan melakukan pemilihan nasional lebih awal karena krisis politik yang terus berlanjut.
Sebelumnya,
ribuan orang berkumpul di seluruh negeri untuk persatuan Spanyol.
Demonstrasi tersebut merupakan tanggapan terhadap sengketa referendum
minggu lalu mengenai kemerdekaan Catalan.
Hasil akhir dari
referendum wilayah timur laut yang kaya raya itu menunjukkan 90% dari
2,3 juta orang yang memilih kemerdekaan. Jumlah pemilih mecapai 43%.
Meski begitu ada beberapa klaim penyimpangan dan banyak kotak suara
disita oleh polisi Spanyol.
Hampir 900 orang terluka karena
polisi, yang berusaha menerapkan larangan pengadilan di Spanyol atas
pemungutan suara, berusaha untuk membubarkan pemilih. Tiga puluh tiga
petugas polisi juga terluka.
Sementar itu, Presiden Catalan
Carles Puigdemont diperkirakan akan bertemu dengan parlemen daerah pada
hari Selasa pukul 18:00 waktu setempat. Mahkamah Konstitusi Spanyol
sebelumnyta telah melarang sidang parlemen Catalan yang telah
direncanakan pada hari Senin.
Ada spekulasi bahwa parlemen akan mendeklarasikan kemerdekaan secara sepihak pada pertemuan berikutnya.
Sementara itu, mantan pemimpin Catalonia, Artur Mas mengatakan kepada
surat kabar Financial Times bahwa wilayah tersebut belum siap untuk
kemerdekaan meskipun dia yakin telah memenangkan hak untuk melepaskan
diri.
Pendukung
pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny membawa poster bergambar Presiden
Vladimir Putin bersama Adolf Hitler, dalam sebuah aksi di Vladivostok,
Rusia, Sabtu (7/10/2017). Tulisan pada poster berbunyi, "Sedikit lagi
dan kau akan melakukan yang aku tak mampu". (REUTERS/Yuri
Maltsev/djo/17)
Saint Petersburg (CB) - Polisi Rusia pada Sabtu waktu
setempat membubarkan demonstrasi oposisi di Saint Petersburg dan menahan
lebih dari 60 orang yang berunjuk rasa menentang Presiden Vladimir
Putin pada hari ulang tahunnya menurut satu kelompok pemantau.
Artyom
Platov, juru bicara OVD-Info, kelompok yang memantau penangkapan
bermotif politik, mengatakan setidaknya 66 orang ditangkap di kota
terbesar kedua Rusia dan kampung halaman Putin itu.
"Ini orang-orang yang datanya sudah kami konfirmasi," katanya kepada kantor berita AFP.
Para
saksi mata mengatakan bahwa polisi dengan brutal membubarkan
demonstrasi yang melibatkan sekitar 3.000 orang tersebut, menyeret
pemrotes ke mobil polisi, melukai beberapa demonstran dan memaksa
beberapa orang melarikan diri untuk berlindung.
Kondisi itu
sangat berbeda dengan demonstrasi di Moskow, tempat polisi sangat
menahan diri dan membiarkan demonstran berunjuk rasa di pusat kota.
Total ada 235 orang di 25 kota ditahan pada hari itu, imbuh Platov.
Aksi
protes tersebut, bersama dengan demonstrasi di belasan kota lainnya,
diserukan oleh ketua oposisi yang dipenjara Alexei Navalny untuk
memperingati ulang tahun ke-65 Putin. Navalny mendesak Putin mundur dan
membiarkan pemimpin oposisi mencalonkan diri sebagai presiden.
Navalny
sudah mendeklarasikan niatnya untuk mengikuti pemilihan presiden Maret
tahun depan untuk melengserkan Putin, meski para pejabat menyatakan dia
tidak layak maju karena dia menjalani penangguhan hukuman perkara
penggelapan.
Pada Senin, dia dijatuhi hukuman penjara 20 hari
dengan dakwaan berulang kali melanggar aturan penyelenggaraan pertemuan
publik.
Polina Kostyleva, kepala markas kampanye Navalny di
Saint Petersburg, dan beberapa orang lain ditahan bahkan sebelum
demonstrasi dimulai.
MOSKOW
- Ribuan orang di sejumlah kota Rusia dilaporkan turun ke jalan untuk
melakukan demonstrasi menentang Presiden Rusia Vladimir Putin.
Demonstrasi ini bertepatan dengan ulang tahun Putin yang ke 65.
Demonstrasi
tersebut diselenggarakan di banyak kota, setelah adanya seruan dari
dari juru kampanye anti-korupsi Alexei Navaln, dan kelompok oposisi
lainnya agar warga Rusia meramaikan demonstrasi tersebut.
Melansir
Anadolu Agency pada Minggu (8/10), dalam demonstrasi yang berlangsung
semalam itu, para demonstran membawa plakat bertuliskan "Selamat Ulang
Tahun Putin" dan "Rusia akan mandiri" dan meneriakkan slogan anti-Putin.
Demonstrasi
ini sendiri diketahui berakhir dengan ricuh. Bentrokan pecah antara
otoritas keamanan Rusia, dengan para demonstran. Konfrontasi antara
pemrotes dan polisi mengakibatkan penahanan hampir 80 orang.
Menurut
keterangan polisi, demontrasi terbesar berlangsung di ibukota Rusia,
Moskow. Setidaknya 700 orang berpartisipasi dalam demontrasi yang
menurut pemerintah Rusia tersebut adalah sesuatu yang ilegal, karena
dilakukan tanpa izin polisi.
MRT Singapura jalur NSL banjir dan melumpuhkan operasional kereta bawah tanah itu di sejumlah stasiun (dok. REUTERS/Tyrone Siu)
Jakarta, CB -- Layanan MRT Singapura di
jalur North-South Line (NSL - jalur utara selatan) terganggu setelah
adanya dua insiden terpisah di terowongan bawah tanah di jalur itu.
Gangguan ini terjadi sejak Sabtu (7/10) dan diperkirakan jalur tersebut
tidak akan beroperasi hingga Minggu (8/10).
Berdasarkan
keterangan yang dilaporkan SMRT, insiden pertama terjadi ketika air
masuk ke terowongan MRT antara Bishan hingga Braddell setelah hujan
deras mengguyur Singapura pada Sabtu sore. Akibatnya, layanan MRT
berhenti antara stasiun Bishan dan Toa Payoh sekitar 17.30.
Di
tempat terpisah, sekitar 17.55 percikan api terlihat di sisi terowongan
antara stasiun MRT Marina Bay dan Raffles Palace. SMRT sendiri adalah
operator transportasi umum di Singapura.
Tak lama setelah insiden percikan terjadi, petugas pertahanan sipil
Singapura (SCDF) disiapkan dan bergerak ke Marina Bay, tapi api tersebut
telah mati dengan sendirinya.
SCDF menggunakan pompa portabel untuk mengalirkan air yang membanjiri jalur MRT. Air setinggi 30 cm menggenangi jalur tersebut.
"Untuk
alasan keamanan, layanan kereta North-South Line antara Ang Mo Kio dan
Marina South Pier tidak tersedia," jelas SMRT di Facebooknya pada 19.30.
"Teknisi kami tengah menginvestigasi kedua insiden ini."
Akibat
insiden ini, sekitar 13 stasiun MRT di jalur NSL tidak dioperasikan.
Namun, SMRT berhasil mengaktifkan kembali jalur antara Newton dan Marina
South Pier pada 22.22, empat jam setelah insiden dilaporkan.
Kasus
masuknya air ke jalur MRT dilaporkan memang sudah terjadi beberapa
kali. Namun, baru kali ini genangan air di jalur MRT sampai mengganggu
operasional kereta bawah tanah itu.
Tercatat, insiden terakhir terjadi pada 2006. Hujan lebat dipagi
hari membuat stasiun Novena di jalur North-East digenangi air setinggi 5
cm dan membuat terganggunya layanan MRT. Saat itu, diduga pekerjaan
konstruksi disekitar stasiun yang menjadi penyebabnya.
Selain
itu, terowongan bawah tanah ini juga sudah dilengkapi dengan pompa untuk
membawa air keluar. Belum diketahui mengapa pompa ini tak mampu
menanggulangi air hingga membanjiri jalur MRT, seperti diberitakan Channel News Asia.
Sebagai antisipasi, pihak SMRT telah menyediakan bus untuk menghubungkan stasiun MRT yang tak beroperasi tersebut, demikian The Strait Times Singapura.
CB, BANTEN - Presiden RI Joko Widodo
dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyaksikan peluncuran
prototipe medium tank hasil kolaborasi PT Pindad dengan perusahaan
alutsista Turki FNSS Savunma Sistemleri pada defile perayaan HUT TNI
ke-72 di Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017).
Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengatakan kehadiran medium tank
ini menunjukkan bahwa industri pertahanan dalam negeri mampu
menghasilkan produk inovatif berteknologi tinggi.
“Ini bukti industri pertahanan dalam negeri mampu bersaing dan berupaya memenuhi kebutuhan alutsista secara mandiri,” kata dia.
Memiliki
kemampuan pertahanan balistik dan anti ranjau, medium tank ini
dilengkapi kemampuan daya gempur dari perlindungan jarak dekat hingga
bentrokan antarkendaraan tempur.
Berbobot maksimal 35 ton, medium tank ini berkekuatan 20 HP per ton dengan kecepatan maksimal 70 km/jam.
Dengan kapasitas tiga kru, terdiri atas komandan, penembak, dan pengemudi.
Tank ini juga dilengkapi senjata utama turret caliber 105 mm dengan daya hancur besar.
Dengan teknologi Battlefield Management System, medium tank
dilengkapi alat self awarenes sehingga bisa memantau ancaman terhadap
dirinya sendiri dan dilengkapi perlindungan terhadap ancaman level 5
NATO.
GAZA
- Faksi Hamas Palestina menunjuk Saleh al-Arouri menjadi wakil pemimpin
baru kelompok yang berkuasa di Jalur Gaza tersebut. Arouri merupakan
tokoh yang dibenci Israel karena dianggap memicu Perang Gaza 2014
setelah tiga kali mendalangi penculikan warga Israel.
Penunjukan
Arouri sebagai orang nomor dua Hamas terjadi saat faksi tersebut
berusaha untuk menutup “barisan” dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas
dari faksi Fatah setelah perpecahan selama satu dasawarsa.
Israel
sebelumnya mengatakan bahwa negaranya tidak akan menghidupkan kembali
perundingan damai dengan Palestina kecuali Hamas mengakui haknya untuk
eksis dan melucuti senjata.
The Palestinian Information Center,
sebuah situs berita yang terkait dengan Hamas, mengatakan bahwa Arouri,
yang lahir di Tepi Barat diasingkan oleh Israel pada tahun 2010 setelah
mendekam lama di penjara. Dia telah sebagai wakil pemimpin kelompok
Ismail Haniyeh.
"Dia (Arouri) sekarang adalah orang nomor 2 gerakan Hamas,” tulis situs tersebut yang dikutip Reuters, Jumat (6/10/2017). ”Dua puluh tiga tahun penahanan dan pengusiran tidak melemahkan tekad pemimpin Saleh al-Arouri, 51.”
Setelah
tiga remaja Israel diculik dan dibunuh di Tepi Barat pada bulan Juni
2014, Arouri—yang kemudian muncul di Istanbul-–mengaku bertanggung jawab
atas nama Hamas.
Sekelompok warga Israel menanggapi penculikan
dan pembunuhan tiga remaja itu dengan membunuh seorang remaja Palestina
asal Yerusalem. Tak lama setelah itu, Israel dan Hamas terlibat perang
di Gaza yang menewaskan 2.100 orang Palestina. Dari pihak Israel, 67
tentara dan enam warga sipil tewas.
Sumber-sumber Hamas
mengatakan, Arouri meninggalkan Turki pada akhir 2015 ke Qatar dan
kemudian ke Libanon. Mereka menolak memberikan lokasinya untuk saat ini.
DAKAR
- Lima tentara dari Niger dan tiga anggota pasukan khusus angkatan
darat Amerika Serikat (AS) terbunuh setelah diserang oleh kelompok
militan di Niger barat daya. Serangan tersebut juga menyebabkan dau
tentara lainnya cedera.
"Lima anggota Baret Hijau diserang saat
melakukan patroli rutin di daerah di mana gerilyawan kerap muncul,
termasuk dari al Qaeda di Islamic Maghreb (AQIM) dan negara Islam
(ISIS)," kata seorang pejabat AS seperti disitat dari Reuters, Kamis (5/10/2017).
Pejabat
tersebut mengungkapkan tidak jelas siapa yang melepaskan tembakan ke
pasukan gabungan itu. Pasukan tersebut tidak berpatroli di wilayah itu
dengan tujuan tertentu, seperti target bernilai tinggi atau
menyelamatkan sandera, pejabat tersebut menambahkan.
Seorang juru
bicara Komando Pasukan Afrika AS mengkonfirmasi serangan tersebut
setelah Radio France International (RFI) melaporkan penyergapan
mematikan di dekat perbatasan Niger/Mali.
"Kami dapat
mengkonfirmasi laporan bahwa patroli gabungan AS dan Niger terjadi di
bawah tembakan bermusuhan di Niger barat daya," kata juru bicara
tersebut.
Namatta Abubacar, pejabat daerah Tillaberi di Niger, mengatakan lima tentara Niger termasuk di antara korban yang tewas.
Seorang
sumber diplomatik Niger mengatakan bahwa pelaku penyerangan berasal
dari Mali dan telah membunuh beberapa tentara, tanpa mengatakan apakah
ada tentara AS yang ditempatkan di negara Afrika Barat termasuk di
antara korban.
Presiden AS Donald Trump telah diberi tahu melalui
telepon mengenai serangan itu oleh Kepala Staf Gedung Putih John Kelly
saat Trump terbang kembali menggunakan Air Force One dari Las Vegas,
tempat dia mengunjungi korban dan reaksi pertama atas insiden penembakan
massal pada hari Minggu lalu.
RFI mengatakan pada hari Rabu bahwa sebuah serangan balik sedang dilakukan.
Pasukan
keamanan Afrika yang didukung oleh pasukan Barat meningkatkan upaya
untuk melawan kelompok jihad yang merupakan bagian dari pemberontakan
regional yang semakin meningkat di masyarakat Sahel yang miskin dan
jarang penduduknya.
Sebuah kelompok militan yang relatif baru
bernama Islamic State in the Greater Sahara telah mengklaim beberapa
serangan tersebut.
Geoff D. Porter, kepala Konsultasi Resiko Afrika Utara, mengatakan bahwa
setiap konfirmasi mengenai peran Negara Islam dalam serangan pada Rabu
kemarin akan membawa pada pergeseran strategis dari Libya menuju Sahel,
yang membentang ke timur dari Senegal ke Chad.
"Penekanannya sekarang akan bergeser ke selatan," katanya.
Komando
Pasukan Afrika AS memiliki ratusan tentara yang ditempatkan di seluruh
wilayah, termasuk di fasilitas udara di Agadez. Pasukan ini menawarkan
pelatihan dan dukungan kepada tentara Niger dalam aspek seperti
pengumpulan data dan pengawasan intelijen.
Port-au-Prince (CB) - Misi PBB yang telah lama berjalan di
Haiti secara resmi berakhir pada Kamis (5/10) setelah 13 tahun, tetapi
tujuannya untuk memulihkan stabilitas di negara Karibia itu belum
sepenuhnya dicapai.
Akhir Misi Stabilisasi PBB di Haiti,
MINUSTAH, ditandai dengan penurunan bendera PBB di pangkalan militer
utamanya dengan dihadiri otoritas nasional dan beberapa diploma.
"Masih
ada banyak yang perlu dilakukan bagi Haiti untuk mempertahankan
stabilitas dan perkembangan yang berkelanjutan yang diharapkan semua
orang," ujar Sandra Honore, yang memimpin MINUSTAH selama empat tahun
terakhir.
Misi tersebut dikerahkan pada 2004 untuk membantu
membendung aksi kekerasan politik setelah pengunduran diri presiden
Jean-Bertrand Aristide.
Banyak pendukung Aristide telah lama menganggap misi tersebut sebagai tentara pendudukan.
Reputasi
misi tersebut kemudian ternoda pada 2010, ketika penjaga perdamaian PBB
Nepal menularkan kolera, memicu wabah yang menewaskan ribuan warga
Haiti.
Pada Kamis, para demonstran turun ke jalanan di
Port-au-Prince dalam serangkaian protes yang dipicu oleh kemarahan atas
masalah anggaran, seperti diwartakan AFP.
Arsip:
Tentara Arab Saudi menembakkan rudal ke arah tentara Houthi dari daerah
perbatasan antara Arab Saudi dengan Yaman. (REUTERS/Faisal Al Nasser )
Riyadh (CB) - Arab Saudi pada Kamis mengatakan membongkar
jaringan IS di ibu kota, Riyadh, terkait dengan rencana serangan bunuh
diri terhadap kementerian pertahanan.
Dua gerilyawan tewas dan lima lagi ditangkap dalam serangan di tiga
tempat pada Rabu, kata sumber resmi dari pihak keamanan negara itu dalam
pernyataan di saluran televisi pemerintah.
Sejumlah serangan bom dan penembakan mematikan dilancarkan
gerilyawan terhadap pasukan keamanan dan masyarakat muslim Syiah di Arab
Saudi.
IS selama beberapa tahun belakangan mengecam pemimpin kerajaan
sekutu Barat dan penghasil terbesar minyak dunia itu, menuduh kerajaan
tersebut menyimpang dari hukum Islam dan membela kepentingan Amerika
Serikat, yang adalah musuh mereka.
Pernyataan pada Kamis mengatakan bahwa seorang pelaku bom bunuh diri
di distrik al-Rimal, Riyadh timur, meledakkan rompi peledaknya setelah
pasukan keamanan mengepung sebuah rumah yang digunakan untuk membuat
rompi bunuh diri dan meracik bahan peledak.
Seorang gerilyawan lain tewas oleh pasukan keamanan setelah
bersembunyi dengan membawa senjata api di sebuah apartemen di distrik
al-Namar, katanya.
Serangan ketiga terjadi di sebuah kandang kuda di al-Ghanamia,
Riyadh selatan. Menurut pernyataan itu, tempat tersebut telah digunakan
sebagai sebuah markas utama.
Televisi pemerintah setempat melaporkan dalam gambar video ketika
pasukan keamanan menyita senjata api dan bahan pembuat bom, dengan latar
mobil yang terbakar dan sebuah bangunan yang rusak, tempat seorang
gerilyawan meledakkan dirinya. Para tersangka tidak diketahui
jatidirinya.
Pasukan keamanan menutup beberapa daerah di Riyadh pada Rabu, dan
video yang dibagikan secara berjaringan memperlihatkan segumpal asap
membumbung naik dari sebuah lokasi.
Rencana untuk menyerang kementerian pertahanan terungkap pada bulan
lalu, diduga melibatkan dua warga Yaman dan dua warga Saudi.
Sumber keamanan Saudi mengatakan bahwa salah satu dari tersangka
ditahan itu adalah anggota gerakan bersenjata Houthi, yang terlibat
perang 2-1/2 tahun dengan sekutu pimpinan Saudi di Yaman, demikian
Reuters.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Huckabee
Sanders, memastikan kesiapan AS untuk membicarakan pelarangan bump
stocks, alat yang dapat membuat senapan semi-otomatis bekerja layaknya
senjata otomatis. (AFP Photo/Saul Loeb)
Jakarta, CB -- Setelah insiden berdarah
Las Vegas, Amerika Serikat akhirnya menyatakan kesiapan membicarakan
aturan pelarangan bump stocks, alat yang dapat membuat senapan
semi-otomatis bekerja layaknya senjata otomatis.
"Semua pihak dan
sejumlah organisasi berencana membahas bump stocks. Kami menyambut itu
dan ingin menjadi bagian dalam perbincangan ini," ujar Sekretaris Pers
Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, Kamis (5/10).
Pembicaraan
ini dianggap mulai sangat serius karena salah satu kelompok pelobi yang
selama ini menolak gagasan pengetatan aturan senjata, Asosiasi Senapan
Nasional (NRA), juga mendukung upaya Kongres AS.
"NRA percaya bahwa alat yang dirancang untuk membuat senjata
semi-otomatis berfungsi seperti senjata otomatis harus menjadi subjek
dalam regulasi baru," demikian pernyataan NRA sebagaimana dilansir AFP, Kamis (5/10).
Kedua pernyataan ini pun mendorong Partai Republik di Kongres untuk ikut
serta dalam perbincangan pengetatan aturan senjata, satu isu yang
selama ini mereka tolak mengingat banyak anggota menerima suntikan dana
dari NRA.
"Jelas ini merupakan sesuatu yang harus kami
perhatikan. Orang semakin terdesak karena melihat hal ini," ucap Paul
Ryan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS yang juga merupakan perwakilan
Partai Republik di Kongres.
Sementara itu, Partai Demokrat sendiri sudah sejak lama mendesak pembicaraan mengenai pelarangan bump stocks.
Pengamat pun mengatakan bahwa sekarang adalah momentum yang tepat bagi Kongres untuk memulai pembicaraan regulasi senjata.
Isu
ini kembali mencuat setelah insiden berdarah terjadi di Los Angeles
pada Minggu (1/10), ketika seorang penembak bernama Stephen Paddock
memberondong peluru ke arah kerumunan yang sedang menonton konser hingga
menewaskan 58 orang.
Jakarta, CB -- Perdana Menteri Australia,
Malcolm Turnbull, mengatakan bahwa sekitar 51 ribu senjata ilegal sudah
diserahkan dalam program amnesti yang jatuh tempo pada hari ini, Jumat
(6/10).
Sebagaimana dilansir Reuters, semua senjata ilegal yang berhasil dikumpulkan dalam program amnesti tiga bulan ini kemudian akan dihancurkan.
Merujuk pada catatan aparat, jumlah tersebut sebenarnya masih seperlima dari total senjata ilegal di Australia.
Namun, Turnbull memastikan bahwa Australia akan terus menerapkan hukum
kepemilikan senjata ketat, termasuk melarang pistol dan senapan
semi-otomatis yang digunakan oleh pelaku penembakan di Las Vegas.
"Pembunuh di sana (Las Vegas) memiliki koleksi senjata
semi-otomatis yang sebagai orang di posisinya seharusnya tidak
diperbolehkan di Australia," ujar Turnbull.
Isu kepemilikan
senjata memang kembali mencuat setelah insiden penembakan massal yang
menewaskan 59 orang terjadi di Las Vegas pada Minggu (1/10) lalu.
Sang
pelaku, Stephen Paddock, memiliki banyak senjata semi-otomatis yang
dipasangi alat sehingga bisa bekerja layaknya senapan otomatis. AS
sendiri hanya melarang penggunaan senapan otomatis.
Berondongan
peluru dari senapan Paddock pun melesat dengan cepat sehingga dapat
merenggut 59 nyawa dan melukai ratusan orang lainnya.
Setelah
insiden ini, AS pun mulai membicarakan kemungkinan pelarangan penggunaan
alat yang dikenal dengan nama bump stocks tersebut.
Sementara
itu, Australia sudah lebih dulu memberlakukan hukum senjata yang ketat
setelah pembunuhan massal dengan korban 35 orang terjadi di Tasmania
pada 1996 silam.
Sejak saat itu, tak pernah ada lagi penembakan massal di Australia.
Pertemuan antara penyelidik dari dewan khusus
pimpinan mantan Kepala FBI, Robert Mueller, bertemu dengan Steele pada
musim panas lalu. (AFP Photo/Brendan Smialowski)
Jakarta, CB -- Penyelidik Amerika Serikat
dilaporkan sudah bertemu dengan Christopher Steele, mantan mata-mata
Inggris yang membocorkan isu hubungan antara tim kampanye Donald Trump
dan Rusia pada masa pemilihan umum 2016.
Informasi mengenai pertemuan ini dihimpun oleh CNN dari dua sumber yang dekat dengan penyelidikan.
CNN
melaporkan, pertemuan antara penyelidik dari dewan khusus pimpinan
mantan Kepala FBI, Robert Mueller, bertemu dengan Steele pada musim
panas lalu.
"CNN mengetahui bahwa FBI dan komunitas intelijen AS
menanggapi bocoran Steele lebih serius ketimbang badan-badan lain yang
mengetahuinya," demikian bunyi laporan CNN, Kamis (5/10).
Nama Steele menjadi perhatian publik setelah merilis berkas penelitian
politik setebal 35 halaman yang menguak kemungkinan intervensi Rusia
untuk memenangkan Trump dalam pemilu lalu.
Berkas itu mencakup
klaim bahwa Rusia memiliki video prostitusi yang direkam saat Trump
mengunjungi salah satu hotel mewah di Moskow pada 2013. Video ini diduga
dapat digunakan Rusia untuk pemerasan.
Selain
itu, berkas itu juga mengungkap kemungkinan para penasihat Trump
menjalin hubungan rutin dengan sejumlah pejabat intelijen Rusia selama
proses pemilu dan telah bertukar informasi "setidaknya" selama delapan
tahun.
Memo ini tersebar pada Januari lalu, tak lama setelah
Trump dilantik menjadi Presiden AS. Penyelidikan besar-besaran pun
langsung dilaksanakan, sementara Trump terus menyebut bahwa memo ini
"palsu."
WASHINGTON
- Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, melakukan pertemuan
dengan para pemimpin militer untuk membahas masalah Iran dan Korea Utara
(Korut). Usai pertemuan, Trump melakukan foto bersama sebelum makan
malam.
"Kalian tahu ini mewakili apa? Mungkin ini mewakili
ketenangan sebelum badai," ujar Trump kepada wartawan yang berkumpul di
ruang makan Gedung Putih untuk memotretnya dan ibu negara Melania Trump.
"Badai apa?" tanya wartawan. "Anda akan tahu," cetus Trump memberi tahu wartawan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/10/2017).
Terkait
pernyataan Trump terbaru, pihak Gedung Putih tidak segera membalas
permintaan untuk memperjelas ucapan orang nomor satu di AS itu.
Sebelumnya
di malam hari, saat duduk dengan pejabat atas pertahanan di ruang
kabinet, Trump berbicara tentang ancaman dari Korut dan mencegah Iran
mendapatkan senjata nuklir.
"Di Korea Utara, tujuan kami adalah denuklirisasi," katanya.
"Kita
tidak bisa membiarkan kediktatoran ini mengancam bangsa kita atau
sekutu kita dengan hilangnya nyawa yang tak terbayangkan. Kita akan
melakukan apa yang harus kita lakukan untuk mencegah hal itu terjadi.
Dan itu akan dilakukan, jika perlu, percayalah padaku," tuturnya.
Sebelumnya,
saat berpidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa bulan lalu,
Trump mengatakan bahwa AS akan "benar-benar menghancurkan" Korut jika
diperlukan untuk membela diri atau sekutunya.
Trump juga
memberikan komentar yang keras untuk Iran, dengan mengatakan negara
tersebut tidak sesuai dengan semangat kesepakatan yang dipaksakan oleh
kekuatan dunia untuk mengekang program nuklirnya.
Seorang pejabat
senior pemerintah mengatakan Trump diharapkan segera mengumumkan bahwa
dia akan membatalkan kesepakatan tersebut.
Trump telah mengisi
jabatan teratas di pemerintahannya dengan jenderal militer, termasuk
kepala stafnya, pensiunan Jenderal John Kelly, dan penasihat keamanan
nasional, Letnan Jenderal H.R. McMaster. McMaster, yang biasanya
berpakaian sipil di Gedung Putih, mengenakan seragamnya untuk pertemuan
tersebut.
Tanpa menjadi spesifik, Trump mendesak para pemimpin untuk lebih cepat memberi dia "pilihan militer" bila diperlukan.
"Bergerak
maju, saya juga mengharapkan Anda memberi saya pilihan militer yang
luas, bila dibutuhkan, dengan kecepatan yang jauh lebih cepat. Saya tahu
bahwa birokrasi pemerintah lamban, tapi saya tergantung pada Anda untuk
mengatasi hambatan birokrasi, "katanya saat rapat kabinet mereka.