Jumat, 06 Oktober 2017

Bahas Masalah Iran dan Korut, Trump Gelar Pertemuan dengan Petinggi Militer


Bahas Masalah Iran dan Korut, Trump Gelar Pertemuan dengan Petinggi Militer
Presiden AS Donald Trump menggelar rapat dengan petinggi militer guna membahas permasalahan Iran dan Korut. Foto/REUTERS/Yuri Gripas


WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, melakukan pertemuan dengan para pemimpin militer untuk membahas masalah Iran dan Korea Utara (Korut). Usai pertemuan, Trump melakukan foto bersama sebelum makan malam.

"Kalian tahu ini mewakili apa? Mungkin ini mewakili ketenangan sebelum badai," ujar Trump kepada wartawan yang berkumpul di ruang makan Gedung Putih untuk memotretnya dan ibu negara Melania Trump.

"Badai apa?" tanya wartawan. "Anda akan tahu," cetus Trump memberi tahu wartawan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/10/2017).

Terkait pernyataan Trump terbaru, pihak Gedung Putih tidak segera membalas permintaan untuk memperjelas ucapan orang nomor satu di AS itu.

Sebelumnya di malam hari, saat duduk dengan pejabat atas pertahanan di ruang kabinet, Trump berbicara tentang ancaman dari Korut dan mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir.

"Di Korea Utara, tujuan kami adalah denuklirisasi," katanya.

"Kita tidak bisa membiarkan kediktatoran ini mengancam bangsa kita atau sekutu kita dengan hilangnya nyawa yang tak terbayangkan. Kita akan melakukan apa yang harus kita lakukan untuk mencegah hal itu terjadi. Dan itu akan dilakukan, jika perlu, percayalah padaku," tuturnya.

Sebelumnya, saat berpidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa bulan lalu, Trump mengatakan bahwa AS akan "benar-benar menghancurkan" Korut jika diperlukan untuk membela diri atau sekutunya.

Trump juga memberikan komentar yang keras untuk Iran, dengan mengatakan negara tersebut tidak sesuai dengan semangat kesepakatan yang dipaksakan oleh kekuatan dunia untuk mengekang program nuklirnya.

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan Trump diharapkan segera mengumumkan bahwa dia akan membatalkan kesepakatan tersebut.

Trump telah mengisi jabatan teratas di pemerintahannya dengan jenderal militer, termasuk kepala stafnya, pensiunan Jenderal John Kelly, dan penasihat keamanan nasional, Letnan Jenderal H.R. McMaster. McMaster, yang biasanya berpakaian sipil di Gedung Putih, mengenakan seragamnya untuk pertemuan tersebut. 

Tanpa menjadi spesifik, Trump mendesak para pemimpin untuk lebih cepat memberi dia "pilihan militer" bila diperlukan.

"Bergerak maju, saya juga mengharapkan Anda memberi saya pilihan militer yang luas, bila dibutuhkan, dengan kecepatan yang jauh lebih cepat. Saya tahu bahwa birokrasi pemerintah lamban, tapi saya tergantung pada Anda untuk mengatasi hambatan birokrasi, "katanya saat rapat kabinet mereka.



Credit  sindonews.com