Senin, 09 Oktober 2017

Malaysia Tangkap Delapan Terduga Teroris


Malaysia Tangkap Delapan Terduga Teroris 
Malaysia menangkap warga yang antara lain diduga memiliki hubungan dengan ISIS yang di Asia Tenggara melakukan aksi di Marawi, Filipina. (Reuters/Erik De Castro)


Jakarta, CB -- Malaysia menangkap empat warga asing dan empat warga negara itu karena diduga terlibat dalam kegiatan terorisme kelompok Abu Sayyaf, ISIS dan Jemaah Islamiyah.

Keempat warga asing itu terdiri dari tiga warga Filipina dan seorang warga Albania.

Penangkapan ini dilakukan di negara bagian Sabah, Selangor dan Perak antara 27 September dan 6 Oktober 2017.


Lima orang terduga itu ditangkap di negara bagian Sabah dan mereka dicurigai membantu kelompok militan Abu Sayyaf dari Filipina memasuki Malaysia.


Polisi Malaysia mengatakan di antara warga asing yang ditangkap adalah satu warga Albania yang merupakan pengajar ilmu hukum di salah satu universitas milik pemerintah, dan dia ditengarai membuka hubungan dengan ISIS.

Dua warga negara itu yang ditangkap adalah bekas narapidana yang pada tahun 2016 dinyatakan bersalah karena ikut serta dalam kegiatan terorisme.

Salah satu dari mereka ditangkap karena dicurigai merekrut para narapidana di penjara dan merencanakan satu serangan ke tempat-tempat ibadah Islam, Kristen dan Hindu di Malaysia.

Terduga ini juga disebut menyimpan informasi mengenai seorang anggota Tanzim Al-Qaeda Malaysia yaitu satu kelompok yang terkait dengan Jemaah Islamiyah, yang masih buron.

Sementara satu warga Malaysia lainnya ditangkap karena diduga membantu dalam merekrut dua orang.

Malaysia telah menangkap ratusan orang yang diduga terlibat dengan kelompok-kelompok militan dalam beberapa tahun terakhir ini.

Negara ini dalam keadaan waspada setelah sejumlah pengebom bunuh diri dan penembang yang diduga terkait dengan ISIS melakukan serangan di Jakarta pada Januari 2016.

Satu granat dilempar ke bar di luar wilayah Kuala Lumpur pada Juni tahun lalu. Delapan orang luka-luka akibat serangan ini.

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan pertama di wilayah Malaysia tersebut.



Credit  cnnindonesia.com