Abbas kembali menyuarakan kecaman terhadap pendudukan Israel.
CB,
NEW YORK -- Palestina telah resmi menjadi ketua dari Group of 77 (G77)
pada Selasa (15/1). Presiden Abbas menghadiri langsung acara pengukuhan
yang digelar di markas PBB di New York, Amerika Serikat.
"Saya senang mengambil alih hari ini kepemimpinan G77 atas nama
rakyat Palestina dan Negara Palestina. Merupakan tanggung jawab besar
bahwa Negara Palestina akan menanggung kerendahan hati sepenuhnya," kata
Abbas dalam pidatonya, dikutip laman
the Times of Israel.
Pada
kesempatan tersebut, Abbas kembali menyuarakan kecaman terhadap
pendudukan Israel. Menurutnya hal itu menjadi hambatan utama dalam
proses pembangunan di Timur Tengah.
"Kolonisasi dan
pendudukan Israel yang berkelanjutan atas Negara Palestina merongrong
pengembangan dan kapasitas kita untuk kerja sama, koordinasi, dan
menghambat pembangunan masa depan yang kohesif dari semua orang di
wilayah itu," ujar Abbas.
Kendati
demikian, dia menekankan bahwa Palestina masih berkomitmen terhadap
solusi damai guna mengakhiri konflik dengan Israel yang telah
berlangsung selama beberapa dekade.
Abbas juga
mengutuk segala bentuk terorisme terlepas dari siapa yang melakukannya.
"Terorisme terjadi di seluruh dunia setiap hari. Itu adalah wabah dan
karena itu saya meminta semua negara di dunia untuk bekerja sama untuk
mengakhiri terorisme, untuk mencabutnya," katanya.
Sekretaris
Jenderal PBB Antonio Guterres mengucapkan selamat kepada Palestina
karena telah dipercaya memimpin G77. Guterres juga mengucapkan terima
kasih kepada presiden Mesir.
"Saya mengucapkan
selamat kepada Negara Palestina sebagai ketua G77 dan Cina tahun ini,
dan saya berterima kasih kepada Presiden Mesir atas kepemimpinannya pada
2018. G77 adalah kekuatan utama yang mendorong solusi multilateral
untuk tantangan global," ucap Guterres melalui akun
Twitter pribadinya.
Para pejabat Palestina menilai kepemimpinan Palestina di G77 adalah langkah awal menuju keanggotaan penuh di PBB.
Sekretaris
Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat mengatakan
terpilihnya Palestina sebagai ketua G77 merupakan langkah bersejarah
yang dihasilkan melalui pengorbanan rakyat dan perjuangan panjang mereka
untuk kebebasan.
"(Hal ini) menandakan pengakuan
komunitas internasional atas kenegaraan Palestina dan hak kita
menentukan nasib sendiri. Terlepas dari kenyataan di bawah pendudukan
militer Israel, Palestina dapat memainkan peran penting dalam sistem
global," kata Erekat dikutip laman Press TV.
G77 dibentuk
pada 15 Juni 1964 melalui pengesahan Deklarasi Bersama dari 77 anggota
negara berkembang. Namun saat ini, G77 dan Cina telah beranggotakan 133
negara.
G77 dan Cina pada dasarnya merupakan forum yang
bertujuan mendorong kerja sama internasional di bidang pembangunan,
khusus bagi negara-negara berkembang. Pada perkembangannya, kegiatan G77
dan Cina tidak hanya ditujukan memberi dorongan dan arah baru bagi
pelaksanaan kerja sama antara Utara-Selatan di berbagai bidang
pembangunan internasional.
G77 juga memperluas kerja
sama dalam memantapkan hubungan yang saling menguntungkan dan saling
mengisi antara sesama negara berkembang melalui Kerja Sama
Selatan-Selatan.