CB, Kobe – Pemerintah Jepang bersiap menguji coba sistem peringatan dini bencana untuk kawasan Asia Pasifik menggunakan satelit. Saat ini persiapan uji coba ini sedang berlangsung di India dan Papua Nugini.
Ini karena jepang bertujuan melebarkan kontribusinya kepada negara Asia lainnya dalam upaya pencegahan bencana.
“Ini juga terkait pencegahan dampak bencana alam terhadap jaringan suplai dan produksi dari kegiatan manufaktur,” begitu pernyataan dari Asian Disaster Reduction Center seperti dilansir Mainichi pada Ahad, 13 Januari 2019.
Satu
dari empat satelit Michibiki yang merupakan satelit sistem posisi
global akan dilibatkan dalam me-relay informasi dari sejumlah institusi
yang memonitor kondisi cuaca.
Pemerintah Jepang, bekerja sama dengan ADRC dan perusahaan domestik serta sejumlah universitas, telah mengembangkan sistem penerimaan sinyal yang akan didistribusikan kepada otoritas lokal.
Media Japan Today melansir eksperimen ini telah dilakukan di Jepang utuk menguji coba sistem resiprokal transmisi data. Selain mengirim peringatan, sistem ini telah digunakan untuk mengkoneksi komputers dalam simulasi evakusai dan kegiatan pusat respon bencana.
Menurut para ahli, sistem satelit ini terbilang efektif untuk mempermudah evakuasi dan mengelola aktivitas penanganan pasca bencana di area terpencil seperti pulau kecil dan wilayah pegunungan.
Ini karena jepang bertujuan melebarkan kontribusinya kepada negara Asia lainnya dalam upaya pencegahan bencana.
“Ini juga terkait pencegahan dampak bencana alam terhadap jaringan suplai dan produksi dari kegiatan manufaktur,” begitu pernyataan dari Asian Disaster Reduction Center seperti dilansir Mainichi pada Ahad, 13 Januari 2019.
Pemerintah Jepang, bekerja sama dengan ADRC dan perusahaan domestik serta sejumlah universitas, telah mengembangkan sistem penerimaan sinyal yang akan didistribusikan kepada otoritas lokal.
Media Japan Today melansir eksperimen ini telah dilakukan di Jepang utuk menguji coba sistem resiprokal transmisi data. Selain mengirim peringatan, sistem ini telah digunakan untuk mengkoneksi komputers dalam simulasi evakusai dan kegiatan pusat respon bencana.
Menurut para ahli, sistem satelit ini terbilang efektif untuk mempermudah evakuasi dan mengelola aktivitas penanganan pasca bencana di area terpencil seperti pulau kecil dan wilayah pegunungan.
Credit tempo.co