Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Rabu, 16 Januari 2019
Cina Minta Pejabat BUMN Hindari Pergi ke Amerika
Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Businessturkeytoday.com/
CB, Beijing –
Pemerintah Cina telah meminta manajemen dari sejumlah perusahaan pelat
merah untuk menghindari melakukan perjalanan bisnis ke Amerika Serikat dan negara sekutunya.
Peringatan ini juga mencakup perlindungan peralatan atau gadget yang mereka bawa saat melakukan perjalanan ke luar negeri.
Komisi
Administrasi dan Supervisi Aset BUMN, yang mengawasi sekitar 100
perusahaan pelat merah, mengatakan kepada manajemen sejumlah perusahaan
baru-baru ini untuk hanya membawa laptop yang aman dan milik perusahaan
saat ke luar negeri.
“Nasihat perjalanan yang dikeluarkan Cina ini juga mencakup
peringatan mengenai melakukan perjalanan ke sejumlah negara yang masuk
dalam jaringan Intelijen Lima Mata yaitu Inggris, Kanada, Australia, dan
Selandia Baru,” begitu dilansir Reuters mengutip dari media Bloomberg seperti dilansir pada Selasa, 15 Januari 2019.
Salah
satu BUMN Cina di bidang energi baru-baru ini memperketat protokol
keamanan informasi teknologi bagi karyawan yang melakukan perjalanan ke
AS. Menurut sumber dari perusahaan ini kepada Reuters sejumlah
karyawan tidak diizinkan untuk membawa laptop saat melakukan perjalanan
ke luar negeri. Mereka juga diperintahkan juga untuk menghapus semua
data terkait pekerjaan dan informasi dari ponsel pribadi sebelum ke luar
negeri.
Otoritas
Kanada menahan Wanzhou Meng, Kepala Keuangan dan Wakil Dewan Huawei,
sebuah perusahaan raksasa teknologi di Cina. Sumber:
fensifuwu.com/cbc.ca
“Perjalanan bisnis yang telah disetujui perusahaan belum ada yang dibatalkan,” kata sumber ini kepada Reuters.
Pengetatan
ini menyusul terjadinya penangkapan Direktur Keuangan Global Huawei
Technologies, Meng Wanzhou, yang ditahan di Bandara Internasional
Vancouver, Kanada, pada 1 Desember 2019.
Global News melansir Meng
ditahan atas permintaan otoritas AS yang menduga dia terlibat dalam
pembuatan skema pembayaran proyek infrastruktur telekomunikasi di Iran
oleh Huawei. Pembayaran itu menggunakan jaringan perbankan yang diawasi
AS yaitu SWIFT.
Michael
Kovrig, warga negara Kanada yang ditahan Beijing tak lama setelah
penahanan pejabat tinggi Huawei. Sumber: CRISISGROUP/Julie David de
Lossy/REUTERS
Penahanan ini menimbulkan kekhawatiran bakal
terjadi balasan terhadap perusahaan AS yang beroperasi di Cina di
tengah perang dagang yang intensif antara AS dan Cina.
Sejauh ini belum ada pengusaha AS yang ditahan oleh Cina
sebagai balasan. Namun, otoritas Cina telah menangkap dua warga Kanada
yaitu seorang diplomat bernama Michael Kovrig dan seorang pengusaha
bernama Michael Spavor. Keduanya dikenai tuduhan membahayakan keamanan
negara Cina. Seorang tahanan asal Kanada dalam kasus penyelundupan
narkoba menjalani persidangan ulang dan diancam dengan hukuman mati.