JAKARTA
- China memperingatkan perusahaan-perusahaan negara agar menghindari
perjalanan bisnis ke Amerika Serikat (AS) dan aliansinya serta
melindungi perangkatnya selama perjalanan.
Komisi Administrasi dan Supervisi Aset Milik Negara (SASAC) yang mengawasi sekitar 100 perusahaan negara meminta beberapa perusahaan hanya membawa laptop yang dikeluarkan perusahaan untuk penggunaan di luar negeri jika perlu melakukan perjalanan.
“Imbauan perjalanan China itu termasuk memperingatkan perjalanan kenegara lain yang termasuk dalam pakta sharing intelijen Lima Mata Intelijen, yakni Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru,” ungkap laporan Bloomberg dilansir Reuters. SASAC belum memberikan komentar tentang laporan terbaru itu.
“Sejumlah perjalanan bisnis ke AS belum dibatalkan,” ungkap sumber perusahaan itu pada Reuters. Ketegangan terbaru antara China dan AS itu terkait penahanan eksekutif perusahaan teknologi China, Huawei Meng Wanzhou, di Kanada atas permintaan otoritas AS.
Penahanan itu dikhawatirkan memicu aksi balasan dari Beijing terhadap perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di China, di tengah perang dagang antara kedua negara. Hubungan China dan Kanada juga memburuk sejak penahanan Meng Wanzhou yang merupakan chief financial officer (CFO) dan putri pendiri Huawei.
Beijing telah memperingatkan berbagai konsekuensi atas penahanan Meng. China telah menahan diplomat Kanada Michael Kovrig yang sedang cuti tanpa gaji dari Kedutaan Besar (Kedubes) Kanada di Beijing.
Chian juga menahan konsultan asal Kanada Michael Spavor atas tuduhan membahayakan keamanan negara. Beijing mengaitkan langsung antara penahanan itu dan penangkapan Meng. Otoritas AS menuduh Meng terlibat dalam skandal transaksi terkait Iran melalui berbagai bank multinasional.
Para diplomat Barat menyatakan berbagai kasus itu merupakan aksi balasan. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kanada juga memperbarui imbauan perjalanan untuk China yang memperingatkan warganya tentang risiko penegakan hukum lokal secara sewenang-wenang.
Hubungan Beijing dan Ottawa semakin memanas setelah pengadilan China memvonis hukuman mati warga Kanada Robert Schellenberg yang didakwa menyelundupkan methamphetamine seberat 222 kg.
Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menyatakan vonis pengadilan itu sangat mengkhawatirkan teman-teman dan aliansi Kanada serta Pemerintah Kanada karena China memilih menerapkan hukuman mati secara sewenang-wenang.
Juru Bicara Kemlu China Hua Chunying menyatakan kecewa dengan komentar PM Kanada itu. “Pernyataan oleh orang Kanada terkait itu kurang memiliki kesadaran tentang sistem hukum,” ujar Hua.
Hua juga menyoroti langkah Kanada yang memperbarui imbauan perjalanan untuk China dengan memperingatkan warga nya tentang risiko penegakan hukum secara sewenang-wenang di Negeri Panda. Hua menyatakan, Kanada seharusnya mengingatkan kembali warganya agar tidak terlibat penyelundupan narkoba di China.
Komisi Administrasi dan Supervisi Aset Milik Negara (SASAC) yang mengawasi sekitar 100 perusahaan negara meminta beberapa perusahaan hanya membawa laptop yang dikeluarkan perusahaan untuk penggunaan di luar negeri jika perlu melakukan perjalanan.
“Imbauan perjalanan China itu termasuk memperingatkan perjalanan kenegara lain yang termasuk dalam pakta sharing intelijen Lima Mata Intelijen, yakni Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru,” ungkap laporan Bloomberg dilansir Reuters. SASAC belum memberikan komentar tentang laporan terbaru itu.
Salah
satu perusahaan energi China milik negara telah memperketat protokol
keamanan teknologi informasi untuk para pegawai yang pergi ke AS.
Beberapa pegawai tidak diizinkan membawa laptop untuk perjalanan itu dan
diperintahkan menghapus semua data serta informasi terkait kerja dari
telepon pribadi mereka sebelum melakukan perjalanan.
“Sejumlah perjalanan bisnis ke AS belum dibatalkan,” ungkap sumber perusahaan itu pada Reuters. Ketegangan terbaru antara China dan AS itu terkait penahanan eksekutif perusahaan teknologi China, Huawei Meng Wanzhou, di Kanada atas permintaan otoritas AS.
Penahanan itu dikhawatirkan memicu aksi balasan dari Beijing terhadap perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di China, di tengah perang dagang antara kedua negara. Hubungan China dan Kanada juga memburuk sejak penahanan Meng Wanzhou yang merupakan chief financial officer (CFO) dan putri pendiri Huawei.
Beijing telah memperingatkan berbagai konsekuensi atas penahanan Meng. China telah menahan diplomat Kanada Michael Kovrig yang sedang cuti tanpa gaji dari Kedutaan Besar (Kedubes) Kanada di Beijing.
Chian juga menahan konsultan asal Kanada Michael Spavor atas tuduhan membahayakan keamanan negara. Beijing mengaitkan langsung antara penahanan itu dan penangkapan Meng. Otoritas AS menuduh Meng terlibat dalam skandal transaksi terkait Iran melalui berbagai bank multinasional.
Para diplomat Barat menyatakan berbagai kasus itu merupakan aksi balasan. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kanada juga memperbarui imbauan perjalanan untuk China yang memperingatkan warganya tentang risiko penegakan hukum lokal secara sewenang-wenang.
Hubungan Beijing dan Ottawa semakin memanas setelah pengadilan China memvonis hukuman mati warga Kanada Robert Schellenberg yang didakwa menyelundupkan methamphetamine seberat 222 kg.
Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menyatakan vonis pengadilan itu sangat mengkhawatirkan teman-teman dan aliansi Kanada serta Pemerintah Kanada karena China memilih menerapkan hukuman mati secara sewenang-wenang.
Juru Bicara Kemlu China Hua Chunying menyatakan kecewa dengan komentar PM Kanada itu. “Pernyataan oleh orang Kanada terkait itu kurang memiliki kesadaran tentang sistem hukum,” ujar Hua.
Hua juga menyoroti langkah Kanada yang memperbarui imbauan perjalanan untuk China dengan memperingatkan warga nya tentang risiko penegakan hukum secara sewenang-wenang di Negeri Panda. Hua menyatakan, Kanada seharusnya mengingatkan kembali warganya agar tidak terlibat penyelundupan narkoba di China.
“Kami
minta pihak Kanada menghormati penegakan hukum, menghormati kedaulatan
hukum China, mengoreksi berbagai kesalahan, dan menghentikan membuat
berbagai pernyataan tidak bertanggung jawab,” tutur Hua.
Pengacara Schellenberg, Zhang Dongshuo menyatakan, kliennya akan mengajukan banding karena pengadilan seharusnya tidak memperberat hukuman tanpa memberi bukti baru yang diajukan. Schellenberg telah mengajukan banding atas vonis sebelumnya berupa penjara 15 tahun yang dikeluarkan pada November.
Namun, Pengadilan Rakyat Dalian juga menggelar pengadilan ulang dengan alasan vonis terhadap terdakwa terlalu ringan. Zhang menjelaskan, tidak cukup bukti untuk menuduh Schellenberg bagian dari sindikat narkoba atau dia terlibat penyelundupan methamphetamine.
“Bahkan, jika pengadilan menerima semua dakwaan, pengadilan seharusnya tidak menambah hukumannya karena fakta yang disajikan jaksa sebagai bukti baru telah didengar di pengadilan,” kata Zhang.
Pengacara Schellenberg, Zhang Dongshuo menyatakan, kliennya akan mengajukan banding karena pengadilan seharusnya tidak memperberat hukuman tanpa memberi bukti baru yang diajukan. Schellenberg telah mengajukan banding atas vonis sebelumnya berupa penjara 15 tahun yang dikeluarkan pada November.
Namun, Pengadilan Rakyat Dalian juga menggelar pengadilan ulang dengan alasan vonis terhadap terdakwa terlalu ringan. Zhang menjelaskan, tidak cukup bukti untuk menuduh Schellenberg bagian dari sindikat narkoba atau dia terlibat penyelundupan methamphetamine.
“Bahkan, jika pengadilan menerima semua dakwaan, pengadilan seharusnya tidak menambah hukumannya karena fakta yang disajikan jaksa sebagai bukti baru telah didengar di pengadilan,” kata Zhang.
Credit sindonews.com