Senin, 10 September 2018

Unjuk Rasa di Rusia, 839 Orang Ditahan


Unjuk Rasa di Rusia, 839 Orang Ditahan
Setidaknya 839 orang ditahan saat menggelar unjuk rasa untuk memprotes rancangan kebijakan usia pensiun di Rusia pada Minggu (9/9). (Reuters/Sergei Karpukhin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya 839 orang ditahan saat menggelar unjuk rasa untuk memprotes rancangan kebijakan untuk menaikkan usia pensiun di Rusia pada Minggu (9/9).

CNN melaporkan bahwa aksi protes tersebut digagas oleh para pendukung pemimpin oposisi, Alexei Navalny, yang kini sedang berada dalam tahanan pemerintah.

Organisasi non-profit OVD-Info menyatakan bahwa penangkapan paling banyak terjadi di kota terbesar kedua di Rusia, St. Petersburg, di mana 354 orang ditahan.


Sejumlah foto unjuk rasa di St. Petersburg pun langsung viral di media sosial. Seorang fotografer lokal, David Frenkel, mengonfirmasi kepada CNN bahwa dua dari serangkaian foto yang tersebar itu merupakan hasil tangkapannya.


Kedua foto itu mengabadikan momen ketika petugas menangkap seorang bocah berusia sekolah, juga satu pensiunan.

Selain itu, salah satu stasiun televisi independen Rusia, TV Rain, mengklaim bahwa salah satu korespondennya, Masha Borzunova, dipukul dengan tongkat ketika polisi berupaya membubarkan protes di Moskow.

"Yang lain dipukul lebih keras. Tak perlu mengkhawatirkan saya," tulis Borzunova melalui akun Twitter pribadinya.


Sementara itu, akun Twitter milik Navalny mengunggah video yang merekam penangkapan salah satu aktivis saat protes di Moskow.

Aksi protes yang digagas oleh para pendukung Navalny ini memang kerap dijadikan wadah untuk menyampaikan ketidakpuasan terhadap pemerintahan korup di bawah Presiden Vladimir Putin.

Meski dirundung banyak protes, popularitas Putin tetap tinggi, tapi Navalny mulai menyusul dengan keahliannya menggunakan media sosial dan kanal YouTube.





Credit  cnnindonesia.com