CB, Jakarta - Pencarian puing pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370,
yang diklaim telah ditemukan dengan aplikasi peta Google Earth oleh
detektif bidang teknologi asal Inggris, Ian Wilson, akan dilakukan ke
hutan Kamboja, pada Oktober mendatang.
Dilansir dari Sputniknews, 17 September 2018, Wilson yakin akan temuannya, bahwa pesawat MH370 jatuh di daerah pegunungan barat ibukota Kamboja, Phnom Penh yang telah bekerjasama dengan perusahaan penyewa helikopter Kamboja untuk menerbangkannya ke lokasi.
Wilson menjelaskan perusahaan helikopter kamboja yang telah memiliki keahlian memasuki medan yang benar-benar sulit akan bekerjasama mencari tujuan dengan koordinat yang ada.
"Perusahaan benar-benar dapat membawa saya ke lokasi tersebut dengan harga US$ 4.000 atau Rp 59 juta," kata wilson.
Puing pesawat MH370 yang ditemukan oleh Ian Wilson di hutan Kamboja [www.dailystar.co.uk]
Kepala perusahaan helikopter Kamboja, mengatakan dengan keadaan hutan hujan tropis yang lebat dan belum terjamah oleh manusia sehingga Wilson nantinya akan ada pemandu berpengalaman untuk memulai pencariannya.
"Kita akan menerbangkannya sekitar tiga mil jauhnya (4,8 kilometer) dari titik koordinat yang ditentukan. Kita bisa menurunkan atau mendarat di mana saja, tetapi resiko tersesat akan berkemungkinan jika berada di hutan dan pohon-pohon yang tinggi," dikutip dari Sputniknews.
Awal pekan ini, kelompok pakar penerbangan telah melakukan pencarian udara di daerah yang diduga puing pesawat berada, tetapi para ahli tersebut tidak menemukan tanda-tanda adanya keberadaan pesawat MH370.
Ian Wilson [fonow.com]
Detekif Swasta, Andre Milne, mengatakan bahwa misi yang dilakukan merupakan hal yang tidak berguna, karena fakta para ahli tidak melakukannya dengan berjalan kaki. Sebab pada masa lalunya, Milne pernah menyelidiki lokasi kecelakaan pesawat terbang dan helikopter di kawasan hutan tropis.
"Terbang di atas hutan rimba yang dalam, untuk mencari pesawat yang telah berada di tanah selama lebih dari empat tahun, hampir tidak berguna, karena vegetasi hutan hujan tropis yang lebat, sehingga tidak mungkin untuk melihat dari udara," ujarnya.Malaysia Airlines penerbangan MH 370 dengan 239 penumpang dan awak pesawat hilang dari radar, tak lama setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada, 8 Maret 2014. Sejauh ini, hanya beberapa puing yang telah ditemukan dalam pencarian pesawat MH370.
Dilansir dari Sputniknews, 17 September 2018, Wilson yakin akan temuannya, bahwa pesawat MH370 jatuh di daerah pegunungan barat ibukota Kamboja, Phnom Penh yang telah bekerjasama dengan perusahaan penyewa helikopter Kamboja untuk menerbangkannya ke lokasi.
Wilson menjelaskan perusahaan helikopter kamboja yang telah memiliki keahlian memasuki medan yang benar-benar sulit akan bekerjasama mencari tujuan dengan koordinat yang ada.
"Perusahaan benar-benar dapat membawa saya ke lokasi tersebut dengan harga US$ 4.000 atau Rp 59 juta," kata wilson.
Puing pesawat MH370 yang ditemukan oleh Ian Wilson di hutan Kamboja [www.dailystar.co.uk]
Kepala perusahaan helikopter Kamboja, mengatakan dengan keadaan hutan hujan tropis yang lebat dan belum terjamah oleh manusia sehingga Wilson nantinya akan ada pemandu berpengalaman untuk memulai pencariannya.
"Kita akan menerbangkannya sekitar tiga mil jauhnya (4,8 kilometer) dari titik koordinat yang ditentukan. Kita bisa menurunkan atau mendarat di mana saja, tetapi resiko tersesat akan berkemungkinan jika berada di hutan dan pohon-pohon yang tinggi," dikutip dari Sputniknews.
Awal pekan ini, kelompok pakar penerbangan telah melakukan pencarian udara di daerah yang diduga puing pesawat berada, tetapi para ahli tersebut tidak menemukan tanda-tanda adanya keberadaan pesawat MH370.
Ian Wilson [fonow.com]
Detekif Swasta, Andre Milne, mengatakan bahwa misi yang dilakukan merupakan hal yang tidak berguna, karena fakta para ahli tidak melakukannya dengan berjalan kaki. Sebab pada masa lalunya, Milne pernah menyelidiki lokasi kecelakaan pesawat terbang dan helikopter di kawasan hutan tropis.
"Terbang di atas hutan rimba yang dalam, untuk mencari pesawat yang telah berada di tanah selama lebih dari empat tahun, hampir tidak berguna, karena vegetasi hutan hujan tropis yang lebat, sehingga tidak mungkin untuk melihat dari udara," ujarnya.Malaysia Airlines penerbangan MH 370 dengan 239 penumpang dan awak pesawat hilang dari radar, tak lama setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada, 8 Maret 2014. Sejauh ini, hanya beberapa puing yang telah ditemukan dalam pencarian pesawat MH370.
Credit tempo.co