Pesawat militer Cina mengitari Taiwan dengan mengemban misi tugas suci.
CB,
BEIJING -- Pesawat militer Cina kembali terbang di sekitar Taiwan pada
Kamis (19/4). Taiwan mengecam intimidasi militer tersebut,
Taiwan,
yang diklaim Beijing sebagai wilayah Cina, adalah salah satu masalah
paling peka Cina. Cina meningkatkan pelatihan militer di Taiwan pada
tahun lalu, termasuk dengan pesawat pembom dan pesawat militer lain di
sekitar pulau itu.
Baru-baru ini, Cina jengkel karena pernyataan Perdana Menteri
Taiwan William Lai, yang dianggap mendukung kemerdekaan Taiwan. Meskipun
Taipei mengatakan kedudukan Lai tetap bahwa "status quo" Taiwan dengan
Cina daratan harus dipertahankan.
Dalam pernyataan
di mikroblognya, angkatan udara Cina mengatakan bahwa pesawat pembom
H-6K baru-baru ini melakukan patroli di sekitar Taiwan.
"Ibu
pertiwi ada di dalam hati kami, dan pulau permata itu berada di
sanubari ibu pertiwi," kata kapten H-6K, Zhai Peisong, seperti dikutip
dalam pernyataan itu, menggunakan nama lain untuk Taiwan.
"Mempertahankan sungai dan gunung yang indah di ibu pertiwi adalah misi suci pilot angkatan udara," ujarnya.
Kementerian
Pertahanan Taiwan mengatakan, dua pesawat pembom H-6K Cina telah
terbang di sekitar pulau itu pada Rabu sore (18/4). Pertama, pesawat
terbang melalui Selat Miyako, ke timur laut Taiwan, kemudian kembali ke
pangkalan melalui Selat Bashi antara Taiwan dan Filipina.
Pada
Rabu malam, media pemerintah Cina mengatakan militer juga telah
melakukan latihan militer dengan helikopter di sepanjang pantai
tenggaranya. Hal itu dilakukan setelah peringatan yang semakin keras
oleh Beijing untuk Taiwan agar mengikuti aturan.
Kantor
Urusan Taiwan di Cina mengatakan "kegiatan separatis kemerdekaan" di
pulau itu adalah ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas di
Selat Taiwan. "Tidak ada pasukan dan orang boleh meremehkan tekad dan
kemampuan kuat kami untuk membela kedaulatan dan keutuhan wilayah
bangsa," demikian kantor tersebut.