Penghancuran terbaru merupakan terowongan kelima yang dirusak oleh Israel.
CB,
TEL AVIV -- Militer Israel, pada Ahad (15/4), mengatakan telah
menghancurkan terowongan Hamas yang membentang dari Jalur Gaza hingga ke
teritorialnya. Hal itu merupakan terowongan kelima yang dihancurkan
Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Juru bicara militer Israel Jonathan Conricus mengungkapkan,
terowongan yang baru saja dihancurkan belun memiliki titik keluar.
"Terowongan itu telah melintasi wilayah Israel beberapa meter, tetapi
belum memiliki titik keluar," katanya, dikutip laman
Asharq Al-Awsat.
Ia
memperkirakan terowongan itu berasa dari daerah Jabaliya di Jalur Gaza
dan sedang digali ke arah komunitas Nahal Oz di Israel. Kendati
demikian, Conricus sendiri belum dapat memastikan seberapa panjang
terowongan tersebut. "Menurut penilaian awal kami, terowongan ini
mencapai beberapa kilometer (panjangnya) ke Jalur Gaza," ujarnya.
Menteri
Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan terowongan yang baru
saja dihancurkan tersebut merupakan yang terpanjang dan terdalam yang
ditemukan Israel. "Ini adalah terowongan yang menghabiskan jutaan dolar
untuk menggali. Uang yang alih-alih akan mengurangi kesulitan warta Gaza
tenggelam di pasir," ucap Lieberman.
Ia pun mencela Hamas
karena dinilai telah menyelewengkan dana untuk warga Gaza demi membangun
terowongan tersebut. Hamas sendiri belum memberi pernyataan resmi
terkait hal ini.
Daerah perbatasan Gaza-Israel baru-baru
ini tengah bergolak. Ribuan warga Palestina di wilayah tersebut
menggelar aksi demonstrasi. Mereka menuntut Israel mengembalikan tanah
dan desa yang didudukinya setelah Perang Arab-Israel tahun 1948 kepada
para pengungsi Palestina.
Namun, aksi tersebut direspons
secara brutal oleh pasukan Israel. Mereka tak ragu melepaskan tembakan
ke arah demonstran guna membubarkan aksi tersebut. Menurut Kementerian
Kesehatan Gaza, aksi brutal Israel telah menyebabkan 34 warga Palestina
tewas dan lebih dari 1.000 lainnya luka-luka.
Aksi
demonstrasi di perbatasan Gaza-Israel telah digelar sejak akhir Maret
lalu. Aksi tersebut rencananya akan dilakukan selama berpekan-pekan.
Adapun aksi puncak akan dilaksanakan pada 15 Mei mendatang, yakni ketika
Israel memperingati hari kelahirannya.