Serangan udara yang mematikan itu terjadi di saat mereka menghadiri pesta pernikahan.
CB, YAMAN
-- Sedikitnya 20 orang yang sedang menghadiri sebuah acara pernikahan
meninggal dunia akibat sebuah serangan udara. Dokter dan penduduk
sekitar mengatakan ada lebih dari 30 orang terluka akibat serangan yang
terjadi Ahad (22/4) malam di distrik Bani Wais.
Gerakan
pemberontak Houthi menyalahkan serangan tersebut merupakan gerakan
koalisi pimpinan Saudi yang mendukung pemerintah Yaman dalam perang
saudara tiga tahun di negara tersebut. Sementara juru bicara koalisi
yang dimaksud menyatakan laporan serangan ini sepenuhnya akan
diselidiki.
Dilansir
BBC, pihak koalisi menegaskan pihaknya tidak
pernah dengan sengaja menargetkan warga sipil. Namun demikian kelompok
hak asasi manusia telah menuduh mereka melakukan pengeboman pasar,
sekolah, rumah sakit, dan area pemukiman.
The
Houthis Al-Masirah TV melaporkan bahwa pesawat tempur dua kali melakukan
penyerangan di pesta pernikahan di desa al-Raqa yang dikuasai
pemberontak dan berjarak 90 km barat laut ibu kota Sanaa. Dalam laporan
tersebut juga disebut korban tewas menjadi 33 orang dan menayangkan
sebuah gambar dimana seorang anak laki-laki tergeletak di sebelah tubuh
seorang lelaki dan menjerit serta menangis ketika tim penyelamat mencoba
membantu.
Kepala Rumah Sakit Republik di Hajja menyatakan kepada
Reuters
pada Senin (23/4) mereka menerima 40 mayat. Sebanyak 46 terluka
termasuk didalamnya 30 anak-anak. Salah satu perwakilan dari RS Khaled
al-Nadhri menyatakan bahwa sebagian besar korban tewas adalah perempuan
dan anak-anak yang saat kejadian berkumpul di salah satu tenda.
Pengantin perempuan termasuk di dalamnya.
Menurut
PBB, lebih dari 5.970 warga sipil tewas dan 9.490 terluka sejak koalisi
ikut campur dalam konflik antara Houthi dan pasukan setia Presiden
Abdrabbuh Mansour Hadi terjadi Maret 2015. Pertempuran dan blokade
parsial sendiri menyebabkan 22 juta orang membutuhkan bantuan
kemanusiaan, menciptakan keadaan darurat keamanan pangan terbesar di
dunia, dan menyebabkan wabah kolera diperkirakan telah mengenai satu
juta orang.