pesawat Antonov An-148 itu jatuh di distrik
Ramensky sekitar pukul 14.48, tak lama setelah lepas landas dari bandara
di Domodedovo. (Reuters/Mikhail Grigoryev)
"Enam puluh lima penumpang dan enam awak pesawat ada di dalam pesawat. Semuanya tewas," demikian pernyataan resmi badan penyelidik transportasi Rusia, sebagaimana dikutip Reuters.
Penyelidik menyatakan, pesawat Antonov An-148 itu jatuh di distrik Ramensky sekitar pukul 14.48, tak lama setelah lepas landas dari bandara di Domodedovo.
|
Penerbangan domestik yang dioperasikan oleh Saratov Airlines itu dijadwalkan terbang menuju Orsk, kota di daerah pegunungan Ural.
Kementerian Gawat Darurat Rusia pun langsung mengerahkan lebih dari 400 personel dan 70 kendaraan menuju lokasi yang diselimuti salju tersebut.
Begitu sulit akses menuju lokasi kejadian, para personel keamanan harus memarkir kendaraan mereka dan berjalan kaki menuju tempat puing pesawat.
|
Sementara itu, kendaraan pemecah es dan pesawat nirawak dikerahkan untuk memindai lokasi kejadian.
Menteri Transportasi Rusia, Maksim Sokolov, mengatakan bahwa mereka membutuhkan ahli genetik untuk membantu proses identifikasi korban. Menurutnya, tahap ini akan memakan waktu dua hingga tiga bulan.
Sementara itu, Komite Investigasi Rusia masih menyelidiki sejumlah kemungkinan penyebab kecelakaan, termasuk kondisi cuaca karena negara itu memang sedang dilanda badai salju besar selama beberapa pekan belakangan.
Begitu
sulit akses menuju lokasi kejadian, para personel keamanan harus
memarkir kendaraan mereka dan berjalan kaki menuju tempat puing pesawat.
(Reuters/Stringer)
|
Akibat kecelakaan ini, Presiden Rusia, Vladimir Putin, membatalkan perjalanannya ke Sochi untuk bertemu pemimpin Palestina, Mahmoud Abbas. Pertemuan itu akhirnya digelar di Moskow.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Putin menyampaikan "belasungkawa mendalam bagi mereka yang kehilangan kerabatnya dalam kecelakaan tersebut."
Credit cnnindonesia.com