Selasa, 13 Februari 2018

Pemimpin ISIS Al-Baghdadi Diduga Cedera dalam Serangan Mei


Pemimpin ISIS Al-Baghdadi Diduga Cedera dalam Serangan Mei
Pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi diduga luka-luka dalam serangan Mei lalu. (REUTERS/Social Media Website via Reuters TV)


Jakarta, CB -- Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi diduga menderita luka-luka dalam serangan udara Mei tahun lalu dan harus melepaskan kendali kelompok teror itu selama lima bulan akibat cederanya.

Hal tersebut diutarakan beberapa pejabat Amerika Serikat secara eksklusif kepada CNN, Senin (12/2).

Badan intelijen AS yakin bahwa orang yang paling dicari di seluruh dunia itu berada dekat Raqqa, Suriah saat dihantam rudal, Mei lalu.


Menurut pejabat AS, penilaian itu berdasarkan laporan dari sejumlah tahanan ISIS dan para pengungsi di Suriah Utara, beberapa bulan setelah serangan tersebut.

Luka-luka Baghdadi tidak sampai mengancam jiwanya. Namun karena cedera tersebut, dia tidak dapat memimpin operasi harian ISIS.

Pada saat itu, ISIS hampir kehilangan kendali atas Mosul, Irak. Ibu kota yang diklaim ISIS, Raqqa juga hampir terkepung Amerika Serikat.

Belum jelas, apakah Baghdadi dihantam serangan atau hanya terkena dampak serangan. Tidak pasti pula siapa yang menembakkan rudal. Pejabat AS tidak tahu tanggal pasti serangan, sehingga tidak jelas apakah pesawat koalisi yang terlibat, ataukah serangan rudal Rusia-lah yang melukai Baghdadi.



"Saat itu ada serangan terisolasi Rusia di Raqqa, tapi tidak ada kerangka waktu, jadi kita tidak tahu apakah itu serangan kita," kata pejabat AS seperti dilaporkan CNN.

Diyakini bahwa serangan yang melukai Baghdadi terjadi dekat dengan tanggal yang disampaikan militer Rusia pada Juni, saat mereka mengklaim telah membunuh atau melukai pemimpin ISIS itu.

Saat itu, Menteri Pertahanan Rusia menyatakan mereka tengah menyelidiki laporan bahwa Baghdadi tewas dalam serangan 28 Mei di pinggiran Raqqa. Wilayah kekuasaan utama kelompok itu diambil alih AS pada Oktober.

Kalangan pengamat memperingatkan bahwa laporan kematian Baghdadi bakal ditanggapi secara skeptis mengingat beberapa kabar kematian sebelumnya yang ternyata palsu.

Baghdadi hanya tampil sekali di muka publik, yakni pada Juli 2014 di Mesjid Al Nuri, Mosul. Sejak itu ISIS merilis sejumlah pesan audio yang diklaim sebagai suara Baghdadi. Baru-baru ini September tahun lalu, yang dipandang sebagai upaya meredam klaim kematiannya oleh Rusia.

Kampanye serangan yang didukung AS kini fokus di daerah kantong-kantong wilayah yang dikendalikan ISIS, yang membentang di sepanjang perbatasan Irak-Suriah. Yang dikenal sebagai wilayah Jazeera.

Berbagai laporan menyebut bahwa di wilayah itu tampaknya Baghdadi berada, meski luas dan berpenduduk jarang.



Credit  cnnindonesia.com