Senin, 18 Desember 2017

Prancis Tolak Ikuti Jejak AS Pindahkan Kedubes ke Yerusalem


Prancis Tolak Ikuti Jejak AS Pindahkan Kedubes ke Yerusalem
Prancis menolak mengikuti jejak AS memindahkan kedubesnya ke Yerusalem. Foto/Istimewa


PARIS - Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan negaranya tidak memiliki rencana untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. Langkah Prancis ini sama seperti Inggris yang sebelumnya juga menolak untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem mengikuti Amerika Serikat (AS).

"Prancis tidak berniat memindahkan kedutaannya ke kota selain Tel Aviv untuk saat ini," kata Le Drian kepada Radio RTL dalam sebuah wawancara seperti disitat Anadolu, Sabtu (16/12/2017).

Ia mengatakan Palestina membutuhkan harapan sementara pihak Israel harus bertanggung jawab. "Prancis akan mendukung proses perdamaian di kawasan ini," tegas menteri Prancis tersebut.

Menurut Menteri Luar Negeri Prancis, Le Drian akan berada di Washington pada 18 Desember untuk bertemu dengan rekannya dari AS, Rex Tillerson, untuk menangani masalah-masalah seperti keputuan pengakuan Yerusalem oleh Trump, Suriah, dan Korea Utara (Korut).

Meskipun mendapat tentangan internasional yang meluas, presiden AS minggu lalu mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina, dengan orang-orang Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur - yang sekarang diduduki oleh Israel - pada akhirnya dapat berfungsi sebagai ibukota negara Palestina masa depan.

Setelah Trump mengumumkan pengakuan Yerusalem, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi Paris pada 10 Desember, bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang juga menolak keputusan tersebut.

Selama konferensi pers, Macron mengatakan bahwa dia mengatakan kepada Netanyahu bahwa keputusan Trump tentang Yerusalem adalah "ancaman bagi perdamaian" dan "kita menentangnya". 



Credit  sindonews.com