Merespons hasil pemungutan suara dan penolakan AS atas
resolusi tersebut, Presiden Palestina Mahmoud Abbas pun mengutuk veto
Amerika Serikat. Ia menilai menambahkan bahwa keputusan AS tidak
menghormati masyarakat internasional.
"Amerika Serikat memilih untuk tidak menjadi mediator jujur dalam proses perdamaian," kata Abbas seperti dikutip dari Tasnim News Agency, Selasa (19/12).
Juru bicara Presiden Palestina Nabil Abu Rudeina,
mengatakan kepada wartawan bahwa veto AS atas resolusi PBB tidak dapat
diterima dan mengancam stabilitas masyarakat internasional. Menurut Abu
Rudeina dukungan untuk resolusi tersebut, yang mencakup sekutu AS
Prancis, Italia dan Jepang, menunjukkan isolasi atas Amerika Serikat.
Rudeina berharap masyarakat Internasional tetap
mendukung Palestina. "Masyarakat internasional sekarang harus bekerja
melindungi rakyat Palestina," kata Abu Rudeina.
Empat belas anggota dari 15 anggota dewan tersebut pada
hari Senin (18/12), memilih resolusi rancangan Mesir tersebut, yang
tidak secara khusus menyebutkan nama AS atau Trump namun menyatakan
penyesalan mendalam atas keputusan baru-baru ini mengenai status
Yerusalem. Sementara Duta Besar AS Nikki Haley menentang resolusi
tersebut.
Credit REPUBLIKA.CO.ID