CB, Paris -- Presiden Perancis, Emmanuel Macron, memimpin upaya global untuk menangani perubahan iklim dengan meluncurkan inisiatif penelitian iklim global.
Macron mengumumkan 18 peneliti internasional yang menjadi pemenang dalam inisiatif "Make Our Planet Great Again". Inisiatif ini mirip dengan slogan kampanye Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Make America Great Again dan diluncurkan pada Juni lalu.
"Terima kasih atas jawaban Anda semua terhadap panggilan ini, keputusan Anda untuk datang ke Paris," kata Macron dalam unggahan di jejaring sosial Twitter. "Selain di Paris, para penerima dana bantuan ini disebar ke berbagai kota lainnya." Para penerima dana bantuan ini akan mendapat dana sekitar Rp 24,3 miliar selama tiga tahun.
CNN melansir inisiatif Macron ini sebagai respon terhadap keputusan Trump untuk mundur dari Kesepakatan Perubahan Iklim Paris pada 2015. Trump tidak hadir pada konferensi ini dan mewakilkan kepada pejabat kedubes AS di Paris.
Sejumlah ilmuwan pemenang berasal dari AS seperti Camille Parmesan asal Texas yang mempelajari perubahan iklim terhadap lingkungan. Parmesan juga penerima penghargaan Nobel Perdamaian pada 2007 dengan makalah yang ditulis bersama berjudul "Intergovernmental Panel on Climate Change".
Macron bakal didampingi oleh Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, dan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dalam acara yang digelar ddi La Seine Musicalle di Paris. Ada sekitar 50 tokoh dunia baik pemerintahan dan swasta yang mengikuti acara ini.
Panitia menyebut konferensi yang dibuka Macron ini sebagai konferensi untuk menangani keadaan gawat darurat ekologi bagi planet Bumi. Para peserta akan membahas bagaimana membangun ekonomi global yang lebih hijau. Ada 20 proyek besar yang dipresentasikan pada konferensi ini.
Macron mengumumkan 18 peneliti internasional yang menjadi pemenang dalam inisiatif "Make Our Planet Great Again". Inisiatif ini mirip dengan slogan kampanye Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Make America Great Again dan diluncurkan pada Juni lalu.
"Terima kasih atas jawaban Anda semua terhadap panggilan ini, keputusan Anda untuk datang ke Paris," kata Macron dalam unggahan di jejaring sosial Twitter. "Selain di Paris, para penerima dana bantuan ini disebar ke berbagai kota lainnya." Para penerima dana bantuan ini akan mendapat dana sekitar Rp 24,3 miliar selama tiga tahun.
CNN melansir inisiatif Macron ini sebagai respon terhadap keputusan Trump untuk mundur dari Kesepakatan Perubahan Iklim Paris pada 2015. Trump tidak hadir pada konferensi ini dan mewakilkan kepada pejabat kedubes AS di Paris.
Sejumlah ilmuwan pemenang berasal dari AS seperti Camille Parmesan asal Texas yang mempelajari perubahan iklim terhadap lingkungan. Parmesan juga penerima penghargaan Nobel Perdamaian pada 2007 dengan makalah yang ditulis bersama berjudul "Intergovernmental Panel on Climate Change".
Macron bakal didampingi oleh Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, dan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dalam acara yang digelar ddi La Seine Musicalle di Paris. Ada sekitar 50 tokoh dunia baik pemerintahan dan swasta yang mengikuti acara ini.
Panitia menyebut konferensi yang dibuka Macron ini sebagai konferensi untuk menangani keadaan gawat darurat ekologi bagi planet Bumi. Para peserta akan membahas bagaimana membangun ekonomi global yang lebih hijau. Ada 20 proyek besar yang dipresentasikan pada konferensi ini.
Credit TEMPO.CO