MOSKOW
- Rusia mulai intervensi krisis nuklir Korea Utara (Korut) untuk
mencegah konflik bersenjata pecah di semenanjung Korea. Delegasi militer
Moskow tiba di Pyongyang untuk mengupayakan opsi dialog atau
perundingan damai.
Kunjungan dari pihak Rusia ini merupakan yang kedua dalam dua minggu terakhir. Kunjungan delegasi militer Moskow terjadi di saat Amerika Serikat (AS) mengklaim siap untuk berunding langsung dengan rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut.
Delegasi militer Moswko dipimpin oleh Wakil Direktur Pusat Komando Pertahanan Nasional Rusia Viktor Kalganov dan telah ditugaskan di Korea Utara sejak Selasa.
Militer Moskow enggan mengungkap misi kunjungannya ke Pyongyang. Namun, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Rusia akan menggunakan kesempatan untuk melakukan komunikasi langsung dan akan terus melakukannya, termasuk dengan bantuan Kementerian Pertahanan.
”Korea Utara adalah tetangga kami, kami harus membangun hubungan dengan negara ini,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergey Ryabkov dalam sebuah briefing pada hari Rabu.”Dialog politik sangat penting,” ujarnya, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (14/12/2017).
Wakil Kepala Dewan Umum Kementerian Pertahanan Aleksandr Kanshin kepada Interfax membenarkan bahwa misi delegasi militer Rusia ke Pyongyang untuk mengaktifkan penyelesaian krisis di wilayah tersebut.
”Tujuan upaya militer, politik dan diplomatik jelas; semua pihak harus dimasukkan ke meja perundingan, untuk menyingkirkan aksi provokatif dan ancaman retorika militer dan demonstrasi kekuatan,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa misi tersebut merupakan bagian dari peta jalan yang diusulkan oleh Moskow dan Beijing sebagai solusi atas ketegangan nuklir melalui dialog.
Kunjungan dari pihak Rusia ini merupakan yang kedua dalam dua minggu terakhir. Kunjungan delegasi militer Moskow terjadi di saat Amerika Serikat (AS) mengklaim siap untuk berunding langsung dengan rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut.
Delegasi militer Moswko dipimpin oleh Wakil Direktur Pusat Komando Pertahanan Nasional Rusia Viktor Kalganov dan telah ditugaskan di Korea Utara sejak Selasa.
Militer Moskow enggan mengungkap misi kunjungannya ke Pyongyang. Namun, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Rusia akan menggunakan kesempatan untuk melakukan komunikasi langsung dan akan terus melakukannya, termasuk dengan bantuan Kementerian Pertahanan.
”Korea Utara adalah tetangga kami, kami harus membangun hubungan dengan negara ini,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergey Ryabkov dalam sebuah briefing pada hari Rabu.”Dialog politik sangat penting,” ujarnya, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (14/12/2017).
Wakil Kepala Dewan Umum Kementerian Pertahanan Aleksandr Kanshin kepada Interfax membenarkan bahwa misi delegasi militer Rusia ke Pyongyang untuk mengaktifkan penyelesaian krisis di wilayah tersebut.
”Tujuan upaya militer, politik dan diplomatik jelas; semua pihak harus dimasukkan ke meja perundingan, untuk menyingkirkan aksi provokatif dan ancaman retorika militer dan demonstrasi kekuatan,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa misi tersebut merupakan bagian dari peta jalan yang diusulkan oleh Moskow dan Beijing sebagai solusi atas ketegangan nuklir melalui dialog.
Credit sindonews.com