Seperti dikutip Middle East Monitor, Rabu
(25/10), dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Gaza, ia
mengatakan negaranya akan terus mendukung isu Palestina di semua
tingkat sampai pembentukan negara Palestina sesuai perbatasan tahun
1967.
Selain itu ia juga
menekankan bahwa negaranya mendukung Fatah dan Hamas dalam usaha mereka
untuk mendorong rekonsiliasi, yang menekankan bahwa Pemerintah
Persetujuan Nasional harus menjalankan tugasnya di Jalur Gaza.
"Kapan pun kami
ingin menawarkan bantuan, kami mendukung pemerintah," katanya. "Kami
ingin melihat pemerintahan yang efektif melayani semua warga negara di
semua tingkat."
Al Emadi meminta
pemerintah untuk memcahkan masalah di Gaza, termasuk persoalan listrik,
karyawan dan lain-lain. Mengenai sikap Qatar terhadap Fatah dan Hamas,
dia mengatakan bahwa Qatar memiliki posisi tetap terhadap Hamas dan
Fatah. Kedua faksi mengetahui posisi tersebut.
Ia menekankan
bahwa Emir Tamim adalah satu dari sedikit pemimpin yang mendukung
orang-orang Palestina dan tidak akan berubah dalam kondisi apapun.
Duta Besar
tersebut mengatakan bahwa negaranya tidak akan membayar gaji untuk
pegawai di Gaza. Karena mereka harus dibayar oleh pemerintah mereka. Dia
mencatat bahwa Qatar dan Kuwait adalah dua negara yang memenuhi janji
yang telah mereka buat di Konferensi Kairo untuk merekonstruksi Gaza.
Credit REPUBLIKA.CO.ID