Yerusalem (CB) - Kelompok ISIS pada Senin (16/10)
mengklaim bertanggung jawab atas penembakan dua roket dari Semenanjung
Sinai ke Israel selatan.
Serangan itu mengenai daerah Eshkol di dekat perbatasan pada Minggu malam tanpa menimbulkan korban luka atau kerusakan yang signifikan menurut militer.
Dalam siaran kantor berita propagandanya, Amaq, kelompok ekstremis tersebut menyatakan bahwa serangan itu "menyasar satu komunitas Yahudi (Eshkol) dengan dua rudal Grad."
Ekstremis yang berafiliasi dengan ISIS di Sinai sudah bertempur dalam pemberontakan habis-habisan melawan pasukan Mesir, dengan ratusan tentara dan polisi tewas sejak tentara menggulingkan presiden Mesir Mohamed Moursi pada 2013.
Enam tentara Mesir tewas pada Minggu menurut tentara Mesir.
Selain itu kadang terjadi insiden di perbatasan Israel-Mesir, dan ISIS mengklaim serangan roket pada April.
Sistem pertahanan rudal Israel, Iron Dome, berhasil mencegat serangan-serangan roket terkini.
Serangan itu mengenai daerah Eshkol di dekat perbatasan pada Minggu malam tanpa menimbulkan korban luka atau kerusakan yang signifikan menurut militer.
Dalam siaran kantor berita propagandanya, Amaq, kelompok ekstremis tersebut menyatakan bahwa serangan itu "menyasar satu komunitas Yahudi (Eshkol) dengan dua rudal Grad."
Ekstremis yang berafiliasi dengan ISIS di Sinai sudah bertempur dalam pemberontakan habis-habisan melawan pasukan Mesir, dengan ratusan tentara dan polisi tewas sejak tentara menggulingkan presiden Mesir Mohamed Moursi pada 2013.
Enam tentara Mesir tewas pada Minggu menurut tentara Mesir.
Selain itu kadang terjadi insiden di perbatasan Israel-Mesir, dan ISIS mengklaim serangan roket pada April.
Sistem pertahanan rudal Israel, Iron Dome, berhasil mencegat serangan-serangan roket terkini.
Credit antaranews.com