Selasa, 17 Oktober 2017

Tak Ada WNI di Antara 100 Pasukan ISIS yang Menyerah di Raqqa


Tak Ada WNI di Antara 100 Pasukan ISIS yang Menyerah di Raqqa 
Menko Polhukam Wiranto memastikan tidak ada WNI di antara 100 pasukan ISIS yang menyerah di Raqqa, Suriah. (CNN Indonesia/Prima Gumilang)


Jakarta, CB -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memastikan tidak ada warga negara Indonesia di antara 100 pasukan ISIS yang menyerahkan di Raqqa, Suriah.

Kepastian itu disampaikan oleh Wiranto setelah melakukan pertemuan dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, serta Badan Intelijen Negara di Kantor Kemenko Polhukam, Senin (16/10).

"Kami membicarakan mengenai adanya penyerahan 100 anggota ISIS ke Suriah," kata Wiranto.


Wiranto mengatakan setelah BIN melakukan penelusuran terhadap 100 anggota ISIS tersebut, dipastikan tidak ada WNI yang ikut di dalamnya.

"Di antara yang menyerah 100 itu, tidak ada warga Indonesia, hasil penyelidikan BIN," ujarnya.

Kabar penyerahan diri 100 pasukan ISIS itu pertama kali disampaikan oleh koalisi yang dipimpin Amerika Serikat akhir pekan lalu. Mereka terus mengepung Raqqa dan merebut sebagian besar kota yang sempat dijadikan ibu kota de facto kekhalifahan gadungan itu.


"Dalam 24 jam terakhir, sekitar 100 teroris ISIS telah menyerah di Raqqa dan diusir dari kota," bunyi pernyataan tertulis koalisi.

"Petempur asing (ISIS) tidak diperbolehkan meninggalkan Raqqa."

Perkembangan terakhir, sebagian pasukan asing ISIS dikabarkan telah meninggalkan Raqqa di bawah kesepakatan yang dicapai antara pejabat kota dan para militan.

"Sebagian warga asing telah pergi," kata Omar Alloush, anggota senior Dewan Masyarakat Raqqa, ketika ditanya soal kesepakatan yang memungkinkan ISIS mengevakuasi para militan itu, Minggu.


Dia tidak bisa mengonfirmasi berapa orang militan yang meninggalkan kota atau tujuan ke mana mereka pergi.

"Mereka menyandera warga sipil sebagai tameng hidup dan pergi," kata Alloush.




Credit  cnnindonesia.com