Rabu, 18 Oktober 2017

Catalonia Bersikukuh Tolak Konfirmasi Kemerdekaan


Catalonia Bersikukuh Tolak Konfirmasi Kemerdekaan 
Pemerintah Catalonia memutuskan menolak klarifikasi kemerdekaan setelah sebelumnya memberikan jawaban yang ambigu atas status wilayah tersebut. (REUTERS/Ivan Alvarado)


Jakarta, CB -- Pemerintah Catalonia, pada Selasa (17/10), memutuskan menolak mengikuti keinginan Pemerintah Spanyol soal klarifikasi status kemerdekaan wilayah tersebut.

Sebelumnya, Madrid mengancam Catalonia untuk mengambil alih wilayah tersebut bila tetap meneruskan kemerdekaan. Madrid menetapkan Kamis (19/10) sebagai tenggat waktu konfirmasi kemerdekaan Catalonia selanjutnya.

Namun Pemerintah Catalonia menolak tenggat waktu yang telah ditetapkan Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy tersebut.





“Menyerah dalam kondisi ini adalah bukan dari skenario pemerintahan ini,” kata Jordi Turull, juru bicara Pemerintah Catalonia, seperti diberitakan Reuters.

“Pada Kamis nanti, kami tidak akan memberikan apa pun yang berbeda dari yang telah kami berikan pada Senin lalu,” lanjutnya.

Sebelumnya, klarifikasi akan kemerdekaan Catalan dari Spanyol masih menimbulkan pertanyaan. Madrid memaksa kejelasan akan status Catalan untuk “Ya” atau “Tidak” untuk merdeka dari Spanyol.



Perdana Menteri Mariano Rajoy memberikan Presiden Catalonia Carles Puigdemont tenggat waktu hingga Senin (16/10) pukul 10 waktu setempat guna mengklarifikasi hal itu.

Pada Senin (16/10), Puigdemont memberikan jawaban yang membingungkan terkait status kemerdekaan Catalonia.

"Tawaran kami untuk berdialog tulus dan jujur. Dalam dua bulan ke depan, tujuan utama kami adalah berdialog dan semua pihak internasional, institusi Catalonia dan Spanyol dapat mengekspresikan kemauan membuka dialog," kata Puidgemont dalam suratnya.

Atas jawaban Puidgemont, Wakil Perdana Menteri Spanyol Saenz de Santamaria mengaku kecewa lantaran klarifikasi tak sesuai dengan yang diharapkan.



Hal ini seharusnya tidak menjadi sulit untuk dijawab [Puigdemont]. Dengan isu sepenting ini, kami hanya meminta kejelasan. Memperpanjang ketidakpastian melalui kebingungan yang disengaja hanya memberi kesempatan mereka yang ingin memecah harmoni masyarakat," ujar Santamaria.

"Tidak ada yang menolak untuk berdialog dengannya [Puigdemont]. Tapi dialog harus dilaksanakan sesuai hukum dalam kongres di mana seluruh orang Spanyol merasa terwakili," ucapnya menambahkan.

Pemerintah pusat menganggap bila jawaban Barcelona masih ambigu, maka Madrid akan menganggap sebagai konfirmasi Catalonia menyatakan kemerdekaan.

Konfirmasi kemerdekaan ini dapat berarti Madrid akan menerapkan Pasal 155 Konstitusi Spanyol yang memberikan kewenangan kepada perdana menteri untuk mencabut hak otonomi Catalonia dan mengambil daerah tersebut.




Credit  cnnindonesia.com