CB, San Francisco - Sebuah asteroid
seukuran rumah akan melintas di ketinggian kurang dari 44.000 km
(27.300 mil), atau tepat di atas ketinggian 36.000 km di mana ratusan
satelit geosynchronous mengorbit Bumi, besok. Jarak itu merupakan
sekitar seperdelapan jarak antara Bumi dan bulan.
Pada orbit 609 hari mengelilingi Matahari, asteroid yang dijuluki TC4 itu akan kembali ke Bumi pada tahun 2050 dan 2079, menurut RĂ¼diger Jehn dari program Benda Dekat Bumi Badan Antariksa Eropa di Belanda.
"Kami tahu kini bahwa asteroid itu juga tidak akan menabrak bumi pada tahun 2050, namun pendekatan pada tahun 2050 dapat membelokkan asteroid sehingga bisa menabrak bumi pada tahun 2079," katanya.
Dengan kemungkinan satu dalam 750 menabrak planet ini, TC4 terdaftar
di nomor 13 pada "daftar risiko" obyek. "Kami perlu melakukan pengamatan
yang sangat tepat untuk bisa memprediksi kembalinya tahun 2050," kata
Jehn.
Apa yang membuat TC4 spesial adalah bahwa ia telah dipilih untuk menguji sistem peringatan dini asteroid global, yang dipasok oleh jaringan observatorium, universitas dan laboratorium di seluruh dunia.
Pelintasan asteroid ini akan memungkinkan tim mengevaluasi seberapa akurat mereka dalam memprediksi orbit dan ukurannya, sambil menggunakan teleskop untuk mempelajari lebih lanjut tentang komposisinya. "Bagi kami ini adalah kasus uji coba," kata rekan Jehn, Detlef Koschny. "Kami sedang berlatih untuk kasus serius."
Banyak ilmuwan percaya Bumi sekali lagi akan terkena batu ruang angkasa seukuran yang melenyapkan dinosaurus, meski tidak diketahui kapan hal itu akan terjadi. Dan bahkan jika mereka menjadi lebih baik dalam memprediksi sebuah hantaman, hanya ada sedikit hal yang dapat dilakukan untuk saat ini.
Proyek futuristik untuk menangkis atau menghancurkan batuan angkasa yang masuk tidak menghasilkan apa-apa sejauh ini, dan satu-satunya strategi adalah mengevakuasi orang-orang di zona yang berisiko.
TC4 akan melakukan pendekatan terdekatnya ke Bumi sebelum pukul 05.41 GMT pada hari Kamis, di titik selatan Australia, menurut ESA dan NASA.
Asteroid itu tidak akan terlihat dengan mata telanjang atau dengan teropong biasa, "tapi bisa dilihat pada malam 11-12 Oktober sampai sekitar 4.00 pagi dari observatorium Eropa," kata Jehn.
Pada orbit 609 hari mengelilingi Matahari, asteroid yang dijuluki TC4 itu akan kembali ke Bumi pada tahun 2050 dan 2079, menurut RĂ¼diger Jehn dari program Benda Dekat Bumi Badan Antariksa Eropa di Belanda.
"Kami tahu kini bahwa asteroid itu juga tidak akan menabrak bumi pada tahun 2050, namun pendekatan pada tahun 2050 dapat membelokkan asteroid sehingga bisa menabrak bumi pada tahun 2079," katanya.
Apa yang membuat TC4 spesial adalah bahwa ia telah dipilih untuk menguji sistem peringatan dini asteroid global, yang dipasok oleh jaringan observatorium, universitas dan laboratorium di seluruh dunia.
Pelintasan asteroid ini akan memungkinkan tim mengevaluasi seberapa akurat mereka dalam memprediksi orbit dan ukurannya, sambil menggunakan teleskop untuk mempelajari lebih lanjut tentang komposisinya. "Bagi kami ini adalah kasus uji coba," kata rekan Jehn, Detlef Koschny. "Kami sedang berlatih untuk kasus serius."
Banyak ilmuwan percaya Bumi sekali lagi akan terkena batu ruang angkasa seukuran yang melenyapkan dinosaurus, meski tidak diketahui kapan hal itu akan terjadi. Dan bahkan jika mereka menjadi lebih baik dalam memprediksi sebuah hantaman, hanya ada sedikit hal yang dapat dilakukan untuk saat ini.
Proyek futuristik untuk menangkis atau menghancurkan batuan angkasa yang masuk tidak menghasilkan apa-apa sejauh ini, dan satu-satunya strategi adalah mengevakuasi orang-orang di zona yang berisiko.
TC4 akan melakukan pendekatan terdekatnya ke Bumi sebelum pukul 05.41 GMT pada hari Kamis, di titik selatan Australia, menurut ESA dan NASA.
Asteroid itu tidak akan terlihat dengan mata telanjang atau dengan teropong biasa, "tapi bisa dilihat pada malam 11-12 Oktober sampai sekitar 4.00 pagi dari observatorium Eropa," kata Jehn.
Credit TEMPO.CO