BRUSSELS
- Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan, NATO mengirim
pesan non konfrontasi dan mengedepankan dialog politik lanjutan dengan
Moskow selama KTT mendatang di Warsawa. Hal ini dilakukan untuk
menghindari insiden, seperti jatuhnya pesawat Rusia di Turki.
Menurut Stoltenberg, NATO akan mempertahankan kontak militer dan dialog politik dengan Rusia untuk menghindari insiden kecelakaan seperti jatuhnya pesawat Rusia di Turki seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (14/6/2016).
Sebelumnya, NATO telah memutuskan untuk menyebarkan 4 batalion pasukan ke negara-negara Baltik, macam Estonia, Latvia, Lithuania dan Polandia. Penyebaran pasukan itu tidak bersifat permanen dan akan terus dirotasi.
"Pesan kami adalah bahwa NATO akan terus melindungi dan membela semua sekutu kami terhadap setiap ancaman yang datang dari segala arah. Pada saat yang sama, kami menyampaikan pesan yang sangat kuat tentang itu. Kami tidak mencari konfrontasi dengan Rusia. Kami tidak ingin Perang Dingin baru," kata Stoltenberg.
Pada tanggal 24 November lalu, pesawat temput F-16 Turki menembak jatuh pesawat bomber Su-24 milik Rusia di dekat perbatasan Turki-Suriah. Ankara mengklaim bahwa pesawat itu melanggar wilayah udara Turki. Namun, Damaskus dan Moskow menyajikan bukti pesawat itu terbang di atas Suriah.
Menurut Stoltenberg, NATO akan mempertahankan kontak militer dan dialog politik dengan Rusia untuk menghindari insiden kecelakaan seperti jatuhnya pesawat Rusia di Turki seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (14/6/2016).
Sebelumnya, NATO telah memutuskan untuk menyebarkan 4 batalion pasukan ke negara-negara Baltik, macam Estonia, Latvia, Lithuania dan Polandia. Penyebaran pasukan itu tidak bersifat permanen dan akan terus dirotasi.
"Pesan kami adalah bahwa NATO akan terus melindungi dan membela semua sekutu kami terhadap setiap ancaman yang datang dari segala arah. Pada saat yang sama, kami menyampaikan pesan yang sangat kuat tentang itu. Kami tidak mencari konfrontasi dengan Rusia. Kami tidak ingin Perang Dingin baru," kata Stoltenberg.
Pada tanggal 24 November lalu, pesawat temput F-16 Turki menembak jatuh pesawat bomber Su-24 milik Rusia di dekat perbatasan Turki-Suriah. Ankara mengklaim bahwa pesawat itu melanggar wilayah udara Turki. Namun, Damaskus dan Moskow menyajikan bukti pesawat itu terbang di atas Suriah.
Credit Sindonews