Selasa, 10 Februari 2015

Kecam Eksekusi 'Bali Nine', Penyiar Australia Ungkit Isu Bantuan Tsunami


Penyiar radio 2GB, Abc Australia (Foto: ABC Australia)
Penyiar radio 2GB, Abc Australia (Foto: ABC Australia)



CB, Canberra: Penyiar radio 2GB Australia, Alan Jones mengecam eksekusi mati terhadap pelaku kejahatan narkotika Australia.

Dengan sombongnya, Jones membawa isu bantuan yang telah diberikan oleh Australia ketika Indonesia diterpa tsunami. Sikap Jones menunjukkan ada rasa pamrih dalam bantuan yang diberikan oleh Australia.

Myuran Sukumaran dan Andrew Chan saat ini tengah menunggu eksekusi mati dari pihak berwenang Indonesia. Beberapa kali permintaan amnesti mereka ditolak oleh Presiden Joko Widodo.

"Sangat tidak bisa dimengerti mengapa kedua orang ini tidak mendapatkan pegampunan," ujar Alan Jones, dalam acara 2Gb, seperti dikutip Sidney Morning Herald, Selasa (10/2/2015).

"Seseorang harus menelpon orang ini (Presiden Joko Widodo) dan mengatakan, 'lakukan apa yang Anda suka, tapi kami memberikan bantuan miliaran dolar (dalam bentuk bantuan kemanusiaan) ketika Anda diterjang tsunami (2004)," tutur Jones.

Jones juga mengkritik polisi Australia, Australian Federal Police (AFP). Jones menilai seharusnya tidak memberi tahu pihak berwenang Indonesia mengenai rencana kelompok 'Bali Nine' bermaksud untuk menyelundupkan heroin ke Bali.

Laporan mengenai upaya penyelundupan ini dikeluarkan oleh ayah dari Scott Rush, yang khawatir bahwa putranya terlibat dalam sindikat penyelundupan narkotika.

"Sistem (hukum) di Indonesia sangat disayangkan, tetapi kepolisian Austalia juga sama," ucap Jones.

Ucapan Jones yang menyangkan laporan penyelundupan ini menunjukkan dukungannya kepada kejahatan narkoba, bukan dukungan untuk memberantas kejahatan narkoba.

Pemerintah Indonesia sebelumnya sudah menegaskan bahwa semua napi diperlakukan di hadapan hukum. Presiden Jokowi sendiri menyebutkan bahwa situasi Indonesia kritis narkoba.

Hingga kini 50 orang tewas setiap hari akibat penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Lebih dari empat juta rakyat Indonesia ketergantungan narkoba. Yang paling mengkhawatirkan bahwa yang ketergantungan dari usia 10-19 tahun.

Presiden juga menyebutkan eksekusi mati ini adalah bentuk perlawanan terhadap narkoba dan tidak ada hubungannya dengan bantuan untuk tsunami 2004. Seseorang seperti Jones, seharusnya mengetahui hal tersebut dan bukan asal bicara merasa dirinya lebih hebat.



Credit  Metrotvnews.com